This Author published in this journals
All Journal Jurnal Veteriner
Ida Bagus Ketut Indra Permana
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Pustaka: Kematian Massal pada Burung Gereja (Passer montanus) Akibat Infeksi Salmonella typhimurium Ida Bagus Ketut Indra Permana; Umi Reston; Ni Nyoman Widiasih; Makrina Weni Misa; I Wayan Batan
Jurnal Veteriner Vol 24 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.254

Abstract

Kasus kematian massal burung gereja di Indonesia telah dilaporkan terjadi di beberapa daerah dalam beberapa tahun terakhir, yaitu di Gianyar (Bali), Sukabumi, dan Cirebon. Penyebab pasti dari kematian burung gereja yang terjadi di Indonesia hingga saat ini belum dapat diungkapkan. Dikarenakan kasus kematian massal burung gereja di Indonesia belum begitu banyak dilaporkan dan dibahas, sehingga parameter yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan agen dari kejadian kematian massal burung gereja di Indonesia dalam artikel ini hanya dari gejala klinis serta keadaan cuaca pada saat terjadinya kejadian kematian massal burung gereja di Indonesia. Kasus kematian massal pada burung gereja juga telah terjadi di dunia, dilaporkan setidaknya sejak pertengahan abad ke-20. Salmonellosis septikemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica subsp. Enterica serovar Typhimurium (S. typhimurium) adalah yang penyebab utama kematian massal burung gereja di dunia. Bakteri Salmonella enterica adalah patogen yang bersifat zoonosis dan ditularkan melalui makanan. Patogen ini diperkirakan menyebabkan ratusan juta kasus penyakit setiap tahunnya. Gejala klinis yang terjadi pada kejadian kematian massal Burung Gereja di berbagai negara diantaranya lesi nekrotik di kerongkongan, hati dan limpa, kelemahan, kelesuan, ketidakmampuan untuk terbang, dan hipotermia dan mati setelah dua jam, kelesuan disertai dengan mata tertutup, bulu-bulu mengembang, keengganan untuk terbang, terisolasi dari kawanannya, dan melompat-lompat sekitar tampaknya tidak menyadari lingkungan, mereka juga menunjukkan diare dan tenesmus Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menggali informasi mengenai kasus kematian burung gereja yang terjadi di dunia yang kemudian dikaitkan dengan kasus kematian burung gereja yang terjadi di Indonesia. Sebanyak delapan laporan kasus Salmonella typhimurium pada Burung gereja dipilih dan dijadikan sebagai sumber informasi untuk kajian pustaka.