Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektifitas Program Kalimasada Kota Surabaya Di Kelurahan Semolowaru Sebagai Penerapan E-Government Di Indonesia Putri Aleeah Antasah; Ghulam Maulana Ilman
Policy and Maritime Review VOLUME 2 NO 2
Publisher : Faculty of Social and Political Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/pmr.v2i2.48

Abstract

E-government demonstrates the strategic and coordinated use of information and communication technology (political ICT) in public administration and decision-making. Since the enactment of Presidential Decree No. 3 of 2003 concerning Political Strategy for the development of e-government and government capabilities, it is necessary to take advantage of advances in information and communication technology. The development of e-government-based public services. at the national level, many local governments have initiatives to do this by implementing E-Government. The city of Surabaya, which is the largest city in Indonesia, has not escaped the influence of these times, the Surabaya city government has begun to launch digital-based programs from various fields, one of which is in the field of government, through the Surabaya City Population and Civil Registration Service, the government innovates a system digital-based services by utilizing application platforms and websites which are used as the main window between residents who apply for Population Administration services and the Surabaya City Population and Civil Registration Service. One of the programs that has become the output of this digital-based government is the Surabaya City KALIMASADA program which has been implemented in almost all urban villages in Surabaya City.
DYNAMIC GOVERNANCE DALAM PROGRAM E-HEALTH SEBAGAI SISTEM LAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA Putri Aleeah Antasah; Muhammad Roisul Basyar
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i1.4265

Abstract

Pelayanan kesehatan di Indonesia berjalan dengan baik, namun masih menghadapi berbagai permasalahan. Menurut Founder dan Chairman Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters) Indonesia, kendala utama adalah konektivitas, terutama di daerah terpencil. Dengan konektivitas yang merata, masyarakat dapat lebih mudah dan murah mengakses layanan kesehatan. Masalah kedua adalah kejelasan regulasi. Berdasarkan survei dari Deloitte Indonesia, Bahar, dan Chapters, 15,6% pengguna masih tidak puas dengan layanan kesehatan digital karena khawatir akan keamanan data dan kurangnya aturan tentang pengantaran obat. Komunikasi yang kurang efektif antara dokter dan pasien juga menjadi kendala. pemerintah perlu menciptakan inovasi dalam layanan kesehatan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu inovasi pemerintah dalam bidang layanan kesehatan adalah E-Health, aplikasi berbasis teknologi informasi terkait pelayanan kesehatan masyarakat. Hingga tahun 2018, penerapan E-Health telah memberikan manfaat besar dengan menyediakan akses layanan yang cepat, efektif, dan efisien. E-Health diharapkan dapat membantu pemerintah dalam program kesehatan masyarakat dan mereformasi pelayanan kesehatan. Dengan E-Health, Indonesia dapat memiliki data riwayat kesehatan penduduk yang valid, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, menghemat waktu, memudahkan akses, dan mengurangi biaya bagi masyarakat di luar kota, tanpa harus pergi ke ibu kota atau luar negeri. Namun, pengimplementasian program E-Health di Surabaya masih belum maksimal, terutama bagi warga yang belum menggunakan gadget dan yang memiliki latar pendidikan rendah. Penulis tertarik meneliti E-Health sebagai inovasi pelayanan kesehatan pemerintah dengan menggunakan teori Dynamic Governance melalui model berpikir Think Ahead, Think Again, dan Think Across. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana program E-Health beradaptasi dengan budaya dan kapasitas pemerintah serta warga Surabaya, khususnya di puskesmas Kecamatan Sukolilo, yaitu Puskesmas Menur, Klampis Ngasem, dan Keputih.