Olahraga merpati pos tetap menjadi kegiatan tradisional yang populer di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sleman, Yogyakarta. Akurasi penghitungan kecepatan terbang merpati sangat penting untuk kompetisi yang adil, namun metode manual yang digunakan saat ini sering kali mengakibatkan ketidakakuratan dan ketidakefisienan. Menanggapi hal ini, tim dosen dari Universitas Sanata Dharma (USD) menginisiasi pengembangan alat penghitung kecepatan terbang merpati pos berbasis Internet of Things (IoT). Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi yang lebih akurat, praktis, dan ekonomis bagi komunitas penggemar merpati pos di Sleman. Proyek ini melibatkan beberapa tahapan kunci: identifikasi kebutuhan komunitas, pengembangan prototipe, pengujian dan validasi alat, serta pelatihan penggunaan. Prototipe yang dikembangkan mengintegrasikan modul GPS, mikrokontroler, modul Wi-Fi, dan server cloud untuk menghitung dan menampilkan kecepatan terbang merpati secara otomatis melalui aplikasi mobile. Uji lapangan menunjukkan bahwa alat ini memiliki akurasi tinggi dan mudah digunakan, sehingga secara signifikan meningkatkan proses penghitungan dibandingkan dengan metode manual. Solusi berbasis IoT ini tidak hanya meningkatkan akurasi dan transparansi kompetisi merpati pos, tetapi juga menawarkan alat teknologi yang terjangkau dan dapat diakses oleh berbagai kalangan. Proyek pengabdian masyarakat ini menunjukkan dampak positif dari kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, mendorong inovasi yang menjawab kebutuhan lokal dan memajukan olahraga tradisional di Indonesia.