Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS FRAMING ENTMAN PEMBERITAAN TELEVISI ANALOG DIMATIKAN PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM Aryo Muhammad Wisnutomo; Happy Prasetyawati
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2023): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/kultura.v1i4.386

Abstract

Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa, kemajuan teknologi digital telah menyebabkan teknologi analog secara berangsur digantikan dengan perangkat teknologi digital. Perpindahan televisi analog ke televisi digital merupakan salah satu perkembangan pesat dan alternatif di Indonesia. saat ini terlebih setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Lapangan Kerja pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan proses pelaksanaan migrasi siaran TV analog (Analog Switch Off/ASO) ke digital. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana bingkai pemberitaan berita televisi analog dimatikan pada media online detik.com. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing. Menggunakan metode observasi teks/document research sedangkan teknik analisis data menggunakan model framing Robert N. Entman. Dalam model framing ini memiliki empat elemen yaitu define problem, dainose causes, make moral judgment, dan treatment recommendation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detik.com memberikan informasi pemberitaan televisi analog dimatikan, dalam pemilihan berita berdasarkan unsur kebaharuan. Penelitian ini menemukan titik lemah pada Detik.com. Ini dapat terlihat dari bagaimana Detik.com memilih narasumber untuk dijadikan rujukan dalam pemberitaan mengenai migrasi TV analog ke digital. Detik.com hanya mengedepankan pendapat dari narasumber inti yaiu pemerintan melalui Kominfo dan KPI untuk penyusunan dan penekanan fakta dilapangan dalam membingkai berita ini untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, artinya Detik.com dalam memframing pemberitaanya memilih bermain aman tanpa mampu membawa pemikiran pembaca ke ruang yang lebih dalam.