Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUKUM POSITIVISME TERHADAP PEMBELAAN TERPAKSA DALAM KASUS PEMBEGALAN Fendy Oktavianto; Jaury Douglas Pardomuan; Taufiqurrohman Syahuri
Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2023): Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora
Publisher : Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/kultura.v1i4.390

Abstract

The law aims to ensure the existence of legal certainty in society and the law must also be in harmony with justice, namely the principles of justice of that community, in order to avoid the existence of a crime in the community. In the standard legal system, the influence of positivism also appears, which is applied to all Indonesian citizens, especially in the field of criminal law. Several prominent cases, which have been reported by the media about criminalization of victims against criminal cases of self-defense. Self-defense can be interpreted as a process, a way or an act to prevent and also distance yourself from negative things that the defender does not want to get. The principle of self-defense is balance, namely the defense or self-resistance of a person to maintain his dignity, must be balanced or equal to the attack of the criminal perpetrator against him. So it is not at all permissible to defend in an excessive way. A problem then arises which is why law enforcement in Indonesia is more inclined to the principle of legal certainty, which the important meaning of this principle also has a similarity with the main idea that exists in the construction of legal positivism reasoning so that it looks as if it upholds the principle of community justice.
KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA TERHADAP GENERASI MILENIAL SEBAGAI BENTUK CINTA TANAH AIR Fendy Oktavianto; Muhammad Abduh; Isma Isyana; Irwan Triadi
Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 5 (2023): Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/civilia.v2i5.1372

Abstract

Generasi milenial di Indonesia saat ini menjadi sorotan dalam masyarakat karena dianggap sebagai generasi yang kurang memiliki rasa cinta terhadap tanah air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen-komponen yang mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara di era milenial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatuf yuridis (kepustakaan atau library research). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwasanya tingkat kesadaran berbangsa dan bernegara pada generasi milenial telah menurun, Faktor yang mempengaruhi kesadaran berbangsa dan bernegara pada generasi milenial antara lain pendidikan, lingkungan keluarga, budaya populer, serta media sosial. Faktor tersebut dapat dilihat dari pola pikir yang dipengaruhi budaya luar sehingga tidak lagi bangga akan kekayaan budaya sendiri, memiliki sifat individualis, dan banyaknya perilaku yang menyimpang yang dilakukan oleh generasi muda, hal ini terntunya dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka mencintai tanah air dan siap memperjuangkan kepentingan negara. Penanaman kesadaran berbangsa dan bernegara dari generasi muda diharapkan mampu memperkuat kehidupan bangsa dari segala macam bentuk ancaman dari luar dan dalam negeri.