Fadhlur Rohman
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Geometri Jalan Gaharu Pit B Rawa Selatan PT Mandala Karya Prima Site Karrasi, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara Fadhlur Rohman; Bambang Heriyadi
Journals Mining Engineering : Bina Tambang Vol 10, No 1 (2025): Journals Mining Engineering: Bina Tambang (On Progress)
Publisher : Departemen Teknik Pertambangan FT UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/bt.v9i3.130250

Abstract

PT Mandala Karya Prima merupakan perusahaan jasa pertambangan batubara yang berlokasi di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Salah satu pit yang ada di PT Mandala Karya Prima adalah Pit B Rawa Selatan di Jalan Gaharu yang berfungsi untuk pengangkutan overburden. PT Mandala Karya Prima menerapkan sistem penambangan terbuka. Namun salah satu kekurangannya adalah ketika hujan turun, semua kegiatan penambangan harus dihentikan, jika tetap dilanjutkan menyebabkan jalan menjadi licin dan berisiko longsor (sliding). Jalan Gaharu merupakan jalan yang tergolong baru, sehingga masih banyak kekurangan pada jalan tersebut terutama dari segi geometri jalan, misalnya kemiringan melintang yang tidak sesuai dengan nilai ideal yaitu 2-4%, lebar jalan yang belum ideal dimana memiliki lebar kurang dari 25 meter dengan nilai ideal 25 meter, superelevasi yang belum sesuai, dan grade jalan yang melebihi 8%. Berdasarkan pengukuran menggunakan software Arcgis 10.8 yang dilengkapi dengan peta ortho dan peta kontur, panjang jalan yang digunakan adalah 1,4 km. Lebar jalan lurus dari total 27 ruas, 26 ruas memiliki lebar jalan yang ideal untuk dilalui Komatsu HD 785-5 dan yang tidak ideal berada pada titik 26. Lebar jalan tikungan dari total 6 ruas, 3 ruas yang ideal dan 3 ruas yang tidak ideal yaitu pada titik 30, 31, 32 yang tidak dapat dilalui Komatsu HD 785-5. Superelevasi ideal pada jalan tersebut adalah 4% atau 1,098 m. Namun, dua tikungan tidak memiliki superelevasi yang sesuai. Kelandaian jalan yang ideal berdasarkan persyaratan perusahaan adalah 8%. Namun, kondisi aktualnya ada satu segmen yang tidak memiliki nilai grade jalan yang ideal, yaitu pada segmen 2.