Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINGKAT KEBERMAKNAAN HIDUP DAN OPTIMISME PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Amelia Putri Nirmala
Developmental and Clinical Psychology Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/dcp.v2i2.2570

Abstract

Anak yang terlahir sempurna merupakan harapan semua orang tua. Orang tua mendambakan memiliki anak yang sehat, secara jasmani maupun rohani. Ketika mengetahui anaknya berbeda dibanding anak-anak lainnya, seringkali orang tua menunjukkan reaksi emosional tertentu. Salah satu cara rasional yang dapat dilakukan ibu untuk anak berkebutuhan khusus adalah dengan menerima keadaannya dan memberi dukungan. Penerimaan ibu terhadap anak berkebutuhan khusus dapat menghantarkan kepada makna hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebermaknaan hidup dan optimisme pada ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menyekolahkan anaknya di SLB Manunggal Slawi sebanyak 99 ibu. Teknik  sampling digunakan adalah Total Sampling. Data penelitian diambil menggunakan skala kebermaknaan hidup dan skala optimisme. Metode analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Skala kebermaknaan hidup terdiri dari 50 aitem valid dan 3 item tidak valid dan koefisien alpha cronbach reliabilitasnya 0,862. Skala optimisme dari 61 aitem valid dan koefisien alpha cronbach reliabilitasnya 0,899. Peneliti menyimpulkan hasil penelitian menunjukkan Ibu yang mempunyai anak berkebutuhan khusus mempunyai kebermaknaan hidup dan optimisme yang tinggi sehingga seorang ibu dapat mengisi kehidupannya dengan penuh makna, mempunyai harapan masa depan, mampu berfikir positif dan mempunyai motivasi untuk memperoleh tujuan hidup yang akan membuat ibu bahagia dalam menjalani hidup.   Children who are born perfect is the hope of all parents. Parents are anxious to have children who are healthy, both physically and spiritually. When he found out his son is different than the other kids, parents often indicate certain emotional reactions. One way to do rational mothers to children with special needs is to accept the situation and provide support. Acceptance mothers of children with special needs to deliver to the meaning of life. This study aims to determine the level of meaningfulness of life and optimism in mothers who have children with special needs. This research is descriptive. The population in this study were all mothers who send their children to special schools SlawiManunggal by 99 mothers. The sampling technique used is total sampling. The research data were taken using a scale of meaningfulness of life and optimism scale. Data analysis method used is Product Moment Correlation. Meaningfulness of life scale consisting of 50 aitem valid and invalid 3 items and Cronbach alpha reliability coefficient of 0.862.Optimism scale of 61 aitem valid and Cronbach alpha reliability coefficient of 0.899. The researchers concluded the results showed mother who had children with special needs have the meaningfulness of life and optimism is high that a mother can fill his life with meaning, having hope for the future, be able to think positive and motivated to obtain life goals that will make mom happy in living life.
PSIKOEDUKASI: PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA Amy Novalia Esmiati; Igriya Fauzi Nabilah; Amelia Putri Nirmala; Fitri Awan Arif Firmansyah
JURNAL INOVASI HASIL PENGABDIAN (JIHAN) Vol. 2 No. 2 (2024): JURNAL INOVASI HASIL PENGABDIAN (JIHAN)
Publisher : 3026-1791

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51792/jihan.v2i2.47

Abstract

Kekerasan seksual pada remaja merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan komprehensif. MA NU 01 Banyuputih menghadapi peningkatan kasus kekerasan seksual sebesar 30% dalam dua tahun terakhir. Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya pengetahuan siswa tentang kekerasan seksual, minimnya keterampilan pencegahan, dan kurangnya sistem dukungan di lingkungan sekolah. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam mencegah kekerasan seksual melalui psikoedukasi komprehensif. Metode yang digunakan meliputi workshop interaktif, pelatihan peer educator, pembentukan support group, dan kampanye kesadaran. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan partisipan (dari 45% menjadi 85%), keberhasilan pelatihan 18 peer educator (90%), terbentuknya support group yang aktif, peningkatan kesadaran sebesar 40% melalui kampanye, dan 85% partisipan mampu mendemonstrasikan keterampilan pencegahan dengan baik. Program ini berhasil diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah, menjamin keberlanjutan upaya pencegahan kekerasan seksual pada remaja.