Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

INTERMITTENT IRRIGATION AND CUTTING HEIGHT ON RATOON RICE (Oryza sativa L.) Adi Setiawan; Setyono Yudo Tyasmoro; Agung Nugroho
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 36, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v36i1.331

Abstract

The purpose of this study was to examine the methods of intermittent irrigation and cutting height on growth and yield of ratoon rice (Oryza sativa L.). The research was conducted on alluvial soil in Malang, ca. 507 m above sea level (asl), by using split plot design. The main plot was without flooding interval of rice field i.e.0 (full flooding), 2, 4 and 6 days. The sub plot was ratoon height i.e. 0-5 cm, 10-15 cm and 20-25 cm. The result showed that there was no significant interaction between without flooding intervals and cutting height. The result of grilled dry spikelet weight of the first crop was 5.78 t ha-1.The result of second crop showed that the treatment of 0 day (full flooding) gave the highest yield (3.12 t ha-1), decreased of 46% from the first crop.The rice crop which was ratooned of 0-5 cm in height resulted the highest yield (2.95 t ha-1), decreased of 49% from the first crop.Keywords: intermittent irrigation, rice (Oryza sativa L.), ratoon, flooding
PENGEMBANGAN BISNIS TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU MELALUI KONSERVASI LAHAN Setyono Yudo Tyasmoro; Mohammad Iqbal; Irfan Kharisma Putra; Haru Permadi; Riska Septifani; Arif, Ahmad Bachtiar Arif
Jurnal Ilmu Manajemen (JIMMU) Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : MAGISTER MANAJEMEN UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jimmu.v9i1.21606

Abstract

            Pengembangan bisnis melalui konservasi lahan merupakan pendekatan yang menggabungkan aspek bisnis dengan upaya pelestarian lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung pengembangan kawasan bisnis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melalui program konservasi lahan. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu: terserangnya tanaman petani oleh Nematoda Sista Kuning yang membuat tanaman mengalami pertumbuhan yang kurang baik sehingga berdampak terhadap kurang maksimalnya hasil panen dan masalah pengelolaan sampah yang kurang baik dan berdampak kurang baik bagi lingkungan yang diperburuk dengan tidak adanya fasilitas pendukung pengelolaan sampah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya rekayasa pola pertanian yang ada di Desa Wonokitri, salah satunya dengan membuat pola pertanian bergantian dengan tidak hanya menanami lahan dengan satu jenis sayur saja, namun menambah jenis pertanian lainnya dengan kesesuaian pola tanam yang sama. Selain itu, diperlukan pengelolaan sampah yang baik di Desa Wonokitri karena selama ini sampah tidak dikelola dengan baik, sehingga berdampak terhadap kesuburan tanah pola pertanian yang ada. Adanya penelitian ini diharapkan secara khusus dapat membantu petani dalam mengembangkan bisnis komoditas pertaniannya dan secara umum dapat membantu mengatasi pengelolaan sampah yang kurang baik, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan bisnis, mengingat komoditas pertanian merupakan salah satu sektor yang penting dalam pengembangan bisnis di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.             Business development through land conservation is an approach that combines business aspects with environmental conservation efforts. This research was conducted with the aim of supporting the development of the Bromo Tengger Semeru National Park business area through a land conservation program. The problems found in this research are: attacks on farmers' crops by Yellow Cyst Nematodes which cause plants to experience poor growth, resulting in less than optimal harvest yields and poor waste management problems which have an adverse impact on the environment which is exacerbated by the absence of facilities. supporting waste management. This research was conducted using a qualitative approach with descriptive methods. The results of the research show that there is a need to engineer agricultural patterns in Wonokitri Village, one of which is by creating alternating agricultural patterns by not only planting land with one type of vegetable, but adding other types of agriculture with the same suitability of planting patterns. Apart from that, good waste management is needed in Wonokitri Village because so far waste has not been managed well, so it has an impact on the soil fertility of existing agricultural patterns. It is hoped that this research will specifically help farmers in developing their agricultural commodity business and in general can help overcome poor waste management, so that it can have a positive impact on business development, considering that agricultural commodities are one of the important sectors in business development in National Parks. Bromo Tengger Semeru.
Pengaruh Taraf Naungan dan Pemangkasan Terhadap Produksi Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L.) di UB Forest Malang Andrey Pradana Sinaga; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 2 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi arabika adalah kopi yang paling banyak dikembangkan di Indonesia karena memiliki aroma dan cita rasa yang unik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kopi adalah dengan mengetahui taraf naungan yang baik dan juga dilakukan pemangkasan pada tanaman kopi. Penelitian ini dilaksanakan di UB Forest Dusun Sumbersari, Karangploso, Kabupaten Malang pada Mei hingga Agustus 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Tersarang dengan 2 faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Faktor pertama yaitu taraf naungan yaitu: naungan rendah(N1); naungan sedang(N2); naungan tinggi(N3). Faktor kedua yaitu pemangkasan yaitu: dipangkas (P1); tanpa dipangkas (P2), juga menggunakan Pengelolaan Kopi Baik sebagai kontrol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F (analisis ragam) pada taraf 5%. Apabila terjadi pengaruh yang nyata diantara perlakuan maka dilakukan uji lanjut BNT (Benar Nyata Terkecil) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter pertumbuhan dan produksi yang meliputi jumlah dompolan per cabang, jumlah cabang berbuah, luas daun per tanaman, indeks luas daun, jumlah cabang primer+sekunder+tersier, panjang cabang primer+sekunder+teriser dan produksi per tanaman, hasil yang tertinggi rata-rata diperoleh pada naungan Pengelolaan Kopi Baik dengan perlakuan dipangkas dengan memperoleh hasil produksi per tanaman sebesar 1,75 kg. Intensitas cahaya dan cahaya yang diterima (Intersepsi) mempengaruhi hasil produksi tanaman, hasil tertinggi diperoleh naungan Pengelolaan Kopi Baik yaitu 1,75 kg produksi per tanaman. Perlakuan pada naungan Pengelolaan Kopi Baik merupakan yang terbaik, sehingga dapat dijadikan rekomendasi untuk budidaya tanaman kopi khususnya pada lahan UB Forest.
Uji Efektivitas Pupuk Organik Cair pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar (Capsicum annuum L.) Samuel Hartanto Silalahi; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 3 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai Besar (Capsicum annuum L.) ialah tanaman hortikultura penting yang dimanfaatkan buahnya. Cabai besar ini mempunyai nilai ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti Indonesia. Penurunan produktivitas cabai di Indonesia sebesar 2,03% pada tahun 2016 padahal luas panen cabai meningkat sebesar 2,12%. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman ialah pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pupuk organik cair pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 hingga September 2019 di kebun percobaan FP-UB di Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini dirancang dalam sebuah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 13 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk organik cair (POC) dengan pupuk anorganik berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai Besar. Perlakuan P­6 (NPK 100% + POC 100%) memberikan hasil tanaman yang lebih tinggi dibanding perlakuan lain pada seluruh parameter pengamatan. Kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik cair (POC) dengan dosis sesuai rekomendasi mampu memberikan hasil panen sebesar 16,71 ton ha-1. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis usaha tani yang menunjukkan bahwa nilai R/C Rasio pada perlakuan P6 ialah 2,51 dan nilai Relative Agronomic Effectiveness (RAE) ialah 138,1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik cair efektif bagi pertumbuhan dan hasil tanaman Cabai Besar.
Manfaat Kompos Limbah Kulit Kopi dan Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan Pembibitan Tanaman Kopi (Coffea canephora P.) Bona Hasian Simbolon; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 4 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kopi (Coffea canephora P) merupakan tanaman dengan beragam manfaat, menyebabkan tingkat konsumsi kopi semakin meningkat. Pembibitan merupakan tahapan awal yang dapat meningkatkan produksi dari tanaman kopi. Media tanam memegang peranan penting dalam pembibitan kopi. Penggunaan media tanam yang tepat akan memberikan pertumbuhan yang optimal bagi tanaman. Untuk itu, diperlukan media tanam yang efektif untuk menunjang pertumbuhan bibit kopi yang optimal. Salah satu media tanam yang dapat dimanfaatkan untuk pembibitan kopi adalah limbah kulit kopi hasil sisa produksi tanaman kopi yang telah dikomposkan karena dinilai memiliki kandungan c-organik sebesar 43,3%, kadar nitrogen 2,98%, fosfor 0,18% dan kalium 2,26% yang dapat dimanfaatkan bagi bibit tanaman kopi. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juli 2019 di Desa Kasin Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yang terdiri dari 9 perlakuan komposisi media tanam dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kompos sekam padi dengan perlakuan 25% tanah + 75% (P7) kompos sekam padi mununjukkan pertumbuhan bibit tanaman kopi yang terbaik dan sama dengan perlakuan media tanam 100% (P0). Hal ini dibuktikan pada parameter pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, berat basah tajuk, berat kering tajuk, panjang akar, jumlah akar, volume akar, berat basah akar, dan berat kering akar yang paling tinggi dibandingkan semua perlakuan.
Pengaruh Aplikasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Dosis Pupuk Kandang Ayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botritys L.) Annisa Bela Nurani; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 8 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis tanaman sayuran yang mempunyai nilai gizi yang tinggi adalah kubis bunga. Produksi kubis bunga dari tahun 2011 hingga 2015 fluktuatif dengan data terakhir tahun 2015 sebesar 118.388 ton, sedangkan tahun 2014 sebesar 136.508 ton sehingga mengalami penurunan sebesar 13,27%. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui pengaruh aplikasi PGPR dan dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2020 yang berlokasi di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di daerah Jatimulyo kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri atas 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I merupakan konsentrasi PGPR dengan 3 taraf perlakuan: 10 ml/L (P1), 20 ml/L (P2), dan 30 ml/L (P3) dan faktor II merupakan dosis pupuk kandang ayam dengan 3 taraf perlakuan: 10 ton ha-1 (D1), 20 ton ha-1 (D2), dan 30 ton ha-1 (D3). 10 ton ha-1 (D1). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA, jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara PGPR dan dosis pupuk kandang ayam terhadap tinggi tanaman dan indeks klorofil. Perlakuan PGPR (P3) memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang pada 42 dan 49 hst, dan bobot segar tanaman (P2), sedangkan dosis pupuk kandang ayam (D3) memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang pada 28, 35, 42, dan 49 hst dan umur muncul bunga
Pengaruh Penggunaan Limbah Cair Tahu dan Urea Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kailan (Brassica oleraceae var. Nova) Charliana Pasaribu; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 10 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Kailan merupakan produk hortikultura yang mempunyai potensi serta nilai jual tinggi dan menjadi peluang usaha dalam budidaya pertanian sehingga perlu dilakukan penanganan sebagai upaya peningkatan produksi. Permasalahan pada kailan adalah teknik budidaya yang kurang optimal dan belum sesuai dengan anjuran yang baik dan benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil dengan penggunaan limbah cair tahu dan urea. Penelitian bertujuan untuk mempelajari interaksi limbah cair tahu dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil kailan (Brassica oleracea var. Nova). Penelitian dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Jawa Timur, Malang pada waktu bulan Februari – April 2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial terdiri dari 12 perlakuan yang diulang 3 kali. Limbah cair tahu faktor I, dan Urea faktor II. Data dianalisis menggunakan ANOVA, apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan 5 %.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tidak terjadi interaksi antara perlakuan limbah cair tahu dengan urea pada semua variabel pengamatan. Interaksi terjadi hanya pada parameter tinggi tanaman selain umur 35 HST dan luas daun 21 HST. Pada parameter pengamatan lainnya tidak terdapat interaksi, secara terpisah memberikan pengaruh masing – masing, selain parameter tinggi tanaman, klorofil, perlakuan limbah cair tahu dan urea 50 ml/l + 50 kg ha-1 menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan urea dosis 50 kg ha -1 dapat meningkatkan 5% bobot segar total yaitu 315,53 g/tan dibandingkan perlakuan kontrol. Pada berat konsumsi meningkatkan 7% dengan hasil 261,47 g/tan dibandingkan kontrol.
Pengaruh Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG) dan Pupuk Majemuk NPK terhadap Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botritys L.) Mohamad Dana Setiawan; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 10 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kubis bunga putih atau biasa disebut kubis bunga (Brassica oleraceae var. botrytis L.) merupakan tanaman sayuran yang populer di Indonesia. Peningkatan produksi diperlukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga dengan pemupukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi antara pemberian MSG dan pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2020 yang berlokasi di Lahan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu benih kubis bunga varietas Aquina F1, pupuk NPK Mutiara 16-16-16, MSG Ajinomoto, tanah, pupuk kandang sapi, pestisida, fungisida dan air. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Apabila terdapat hasil berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian (monosodium glutamat) dan pupuk NPK tidak terjadi interaksi pada semua pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Pemberian MSG dengan konsentrasi 6000 ppm memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun, luas daun, waktu muncul bunga, diameter bunga, berat bunga, berat segar, danberat kering. Pemberian pupuk dengan dosis 350 kg.ha-1 berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, luas daun, waktu muncul bunga, diameter bunga, berat bunga, berat segar, dan berat kering tanaman
Efektivitas Pupuk Hayati Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Besar (Capsicum annuum L.) James Aloycius Ginting; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 8 No. 11 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam tanaman sayuran famili Solanaceae yang sangat penting di Indonesia. Tanaman cabai besar banyak dikonsumsi masyarakat di Indonesia dalam bentuk segar maupun olahan. Produksi cabai besar di Indonesia pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2,8%. Saat ini salah satu penyebab turunnya produksi tanaman cabai ialah kurangnya menerapkan kegiatan budidaya yang tepat sehingga hasil dari produksi dan produktivitas yang didapat belum maksimal. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas penggunaan pupuk hayati pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (Capsicum annuum L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2020, di Kebun Percobaan Jatimulyo, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 11 perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap pemberian pupuk NPK dan pupuk hayati terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman, kadar klorofil daun, jumlah bunga, jumlah buah dan bobot buah pada tanaman cabai besar. Pemberian pupuk hayati mampu mengurangi penggunaan dosis NPK hingga 25% terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar. Perlakuan NPK 75% + pupuk hayati 40 kg ha-1 memberikan hasil lebih baik dengan bobot buah 19,29 ton ha-1 dibandingkan dengan perlakuan P1 (NPK 100%) dengan nilai R/C Ratio 1,55.
Pengaruh Pemberian Inokulan Rhizobium dan Dosis Pupuk N Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Mariyanti Panduwinata Sitorus; Setyono Yudo Tyasmoro
Produksi Tanaman Vol. 9 No. 3 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Permintaan kedelai yang selalu meningkat setiap tahun berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Pada dasarnya produksi kedelai dalam negeri tidak mampu mencukupi permintaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri. Sehingga perlu adanya pendekatan teknologi atau inovasi terbaru pada teknik budidaya tanaman kedelai agar produksi diperoleh maksimal. Tujuan percobaan untuk mengetahui pengaruh pemberian inokulan Rhizobium sp. dan dosis pupuk N terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.). penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri atas dua faktor dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu dosis Rhizobium dengan 2 taraf dan faktor kedua yaitu dosis pupuk N yang terdiri dari 4 taraf. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Oktober 2020 hingga Januari 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat interaksi dan pengaruh nyata antara perlakuan inokulan Rhizobium dan berbagai dosis pupuk N terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering total tanaman, jumlah bintil akar, jumlah polong, bobot segar polong tanaman dan bobot kering biji pertanaman. Dosis dengan perlakuan pupuk N 50% + Rhizobium 30g/kg benih menunjukan respon hasil yang baik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai sehingga penambahan pupuk Nitrogen 50% dan Rhizobium 30g/kg benih menghasilkan berat kering biji sebesar 5,18 ton/ha dan juga hal tersebut mampu meningkatkan hasil berat kering biji sebesar 69,63% dibandingkan perlakuan kontrol (Nitrogen 0% + Rhizobium 0g/kg benih).