Tanaman akar wangi merupakan tanaman fotoremediator ideal untuk mengendalikan pencemaran lingkungan yang dapat bertahan hidup pada kondisi tanah manapun, adaptasi ekologis yang kuat dan produktivitas biomassa yang besar, mudah untuk mengelolah dan mampu tumbuh dalam kondisi tanah yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian pertumbuhan tanaman akar wangi pada sumber tanah TPA yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kasa Fakultas Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan, Sumatera Utara yang berada pada ketinggian tempat ± 32m dpl, dilaksanakan pada bulan maret-juni 2023. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, yang terdiri dari dua faktor yaitu jumlah tanam dan penggunaan tanah TPA. Faktor pertama yang diberikan adalah pengaruh jumlah tanam yang disimbolkan “J” yang terdiri dari lima taraf, yaitu : J1 : 1 tanaman per polybag, J2 = 2 tanaman per polybag, J3 = 3 tanaman per polybag, J4 = 4 tanaman per polybag. Faktor kedua yang digunakan adalah penggunaan tanah TPA yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : T0 = Bukan tanah TPA, T1 = Tanah TPA Namo Bintang, T2 = Tanah TPA Terjun. Dalam pertumbuhan tanaman akar wangi yang diamati adalah panjang daun akhir, volume akar, jumlah tunas muda, berat basah akar, berat kering akar, berat basah tajuk, berat kering tajuk, ph tanah akhir, dan rasio akar tajuk. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan empat tanaman per-polybag mampu meningkatkan volume akar sebesar (37,78ml), berat basah akar (31,52g), berat kering akar (14,14g), berat kering tajuk (55,83g) dan penggunaan tanah TPA mampu mempengaruhi pertumbuhan pada parameter rasio akar tajuk pada tanah Terjun (0,32).