Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menentukan tingkat kehilangan hasil pada berbagai tingkat kepadatan populasi dan intensitas serangan ulat grayak, (2) Menentukan tingkat kehilangan hasil pada 3 varietas Padi, (3) Untuk menentukan nilai ambang ekonomi ulat grayak (S. litura F.) pada 3 varietas Padi, (4) Untuk menentukan hubungan antara kepadatan populasi dengan intensitas serangan ulat grayak. Penelitian dilaksanakan tiga tahap yaitu : 1) Pemeliharaan serangga S.litura untuk mempersiapan larva infestasi yang dilaksanakan di Lab Nazhidrofarm Desa Tanjungsari Timur Kecamatan Cikaum Kabupaten Subang mulai Agustus-September 2024, 2) Pengujian kepadatan populasi larva S.litura pada tiga varietas Padi Inpari 32, Inpari 31, dan Inpari 30, yang dilaksanakan di Lahan Percobaan BPP Cikaum Subang Jawa Barat mulai Agustus-September 2024, dan 3) Demonstrasi penggunaan insektisida pada Tanaman Padi yang dilaksanakan di lahan petani, Desa Tanjungsari Timur, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang mulai Agustus-September i 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) setiap penambahan 1 ekor larva instar-3/tan akan menimbulkan intensitas serangan yang berbeda pada tiga varietas dan tertinggi pada Inpari 32 5,89-8,87% dan terendah pada Inpari 30 3,92-5,98%. 2) hubungan antara kepadatan populasi larva per tanaman dengan tingkat serangan ulat grayak S.litura pada varietas Inpari 32, Inpari 31, dan Inpari 30 sangat kuat dengan nilai regresi (r) masing-masing 0,8894-0,9606 atau 88,94-96,06% (Inpari 32), 0,92910,9558 atau 92,91-95,58% (Inpari 31), dan 0,9196-0,9467 atau 91,9694,67% (Inpari 30), 3). Varietas Inpari 32 mempunyai Ambang Ekonomi (AE) 2,0 ekor larva instar-3/ tanaman, sedangkan Inpari 31 dan Inpari 30 masing-masing mempunyai AE 3,0 ekor larva instar-3/ tanaman, 4). Nilai Ambang Ekonomi (AE) S.litura yang ditemukan pada penelitian ini (3,0 ekor larva instar-3/tan) berbeda dengan nilai AE yang menjadi rekomendasi nasional (1,0 ekor larva per rumpun).