Jajang Bayu Kelana
IKIP Siliwangi, Cimahi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Literasi Sains Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Aplikasi Canva Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V Fujianti Dwipuspasari; Jajang Bayu Kelana; Duhita Savira Wardani
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 5 No. 3 (2023): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v5i3.134

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena kurangnyakemampuan literasi sains siswa pada pembelajaran IPA. Tujuan daripenelitian ini, yakni untuk meningkatkan kemampuan literasi sainssiswa sekolah dasar kelas V di SDN Batujajar 3. Data penelitian inidikump ulkan dengan menggunakan metode Mix Method, hasil datayang dikumpulkan melalui lembar observasi guru, lembar angketrespon siswa, lembar wawancara guru dan tes. Teknik analisis datadilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah31 siswa kelas V tahun ajaran 2022/2023 SDN Batujajar 3, yang terdiridari 18 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Berdasarkan hasilpenelitian yang dilakukan, memperoleh skor rata-rata tes awal 46.2dan skor rata-rata tes akhir 82.56. Maka pembelajaran denganmenggunakan model problem based learning berbantuan aplikasiCanva dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa sekolahdasar kelas V
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Model Pembelajaran RADEC untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Annisa Nur Hidayat; Jajang Bayu Kelana; Cucun Sutinah
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 5 No. 3 (2023): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v5i3.135

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahamanmateri organ gerak hewan dan manusia pada siswa kelas V SekolahDasar. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, sepertikurangnya penggunaan bahan ajar dan model pembelajaran yang tidakvariatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materipembelajaran organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakanpendekatan Read, Answer, Discuss, Explain and Create (RADEC) denganharapan mampu meningkatkan pemahaman konsep dalam memahamiorgan gerak hewan dan manusia. Subjek dari penelitian ini adalahsiswa kelas V Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metodeResearch and Development (R&D). Hasil dari penelitian menunjukkanbahwa penggunaan bahan ajar berbasis model Read, Answer, Discuss,Explain and Create (RADEC) ini berpengaruh terhadap kemampuanpemahaman konsep dalam memahami organ gerak hewan danmanusia. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji coba terbatas dan luas.Dapat disimpulkan bahwa kemampuan memahami organ gerak hewandan manusia siswa meningkat setelah digunakannya Bahan Ajartersebut dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Menggunakan Model Read, Answer, Discuss, Explain, Create Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Moch. Pebriansah; Jajang Bayu Kelana; Linda Hania Fasha
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 5 No. 4 (2023): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v5i4.138

Abstract

Kemampuan berfikir kreatif sangat penting dalam pemecahan masalah terutama dalam menghasilkan ide-ide yang orsinil dari siswa. Terlebih pada abad ke-21 ini kemampuan berpikir kreatif sangatlah dibutuhkan dalam menghadapi berbagai persoalan yang ada tidak hanya dalam pendidikan tetapi seluruh aspek kehidupan. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif menggunaka model  Read, Answer, Discuss, Explain, Create (RADEC) pada materi siklus hidup dan pelestarian hewan. Populasi pada penelitian ini meliputi siswa kelas IV pada salah satu sekolah dasar yang terletak di Kabupaten Bandung Barat dengan 20 orang siswa sebagai sampelnya.  Metode penelitian yang digunakan yakni mix method sequensial explanatory design. Instrumen yang digunakan yakni instrumen tes dan nontes. Hasil dari penelitian ini mencangkup perbedaan jawaban pretest maupun posttest dengan uji T yakni nilai sig. (2-tailed) 0,000 < 0,5 serta perolehan skor N-gain 0,475 dengan kategori sedang. Hasil ini diperkuat dengan dilakukannya observasi,pemberian angket siswa dan wawancara guru. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model Read, Answer, Discuss, Explain, Create (RADEC)
Penerapan Model Leaning By Doing dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Puji Damayanti; Anugrah Ramadhan Firdaus; Jajang Bayu Kelana
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 5 No. 4 (2023): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v5i4.139

Abstract

Permasalahan lemahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran alam karena rendahnya kinerja siswa dalam pembelajaran dan aktivitas sehari-hari dianggap kurang efektif dalam mengembangkan minat, keterampilan dan potensi siswa. sehingga pendidik dituntut untuk terampil, dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif, inovatif, kreatif serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkolaborasi dengan siswa lain untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan terstruktur dengan tetap berpegang pada metode pengajaran yang berorientasi pada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa sekolah dasar dalam kemampuan berpikir kritis. Sedangkan kemampuan berpikir kritis itu sendiri merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa kelas V sekolah dasar untuk memperoleh kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah. Metode yang digunakan adalah mix method untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. sedangkan Subjek penelitian ini adalah siswa kelas v sebuah Sekolah Dasar Negeri Ciwidara, yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 14 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dengan perolehan skor 84,3 dan termasuk pada kategori baik setelah menggunakan model Leaning By Doing. Dengan demikian, bahwa hasil berpikir kritis dengan menggunakan metode Leaning By Doing ini menunjukan peningkatan dan dapat dinyatakan telah mencapai tujuan penelitian Sehingga penelitian ini dapat dikatakan berhasil
Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains: Model RADEC Assisted By Canva Media Anisa Suci Rahayu; D Fadly Pratama; Jajang Bayu Kelana
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 6 No. 1 (2024): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v6i1.150

Abstract

Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang penting dikembangkan sejak sekolah dasar. Pada kenyataannya, dalam pengembangan keterampilan proses sains di sekolah dasar berjalan dengan tidak optimal atau rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran dan kesulitan dari penerapan model RADEC berbantuan media canva dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah mixed method the design explanatory sequential design yang dimana pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan pretest-posttest, dan data kualitatif dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada pihak yang terkait. Subjek penelitian ini yaitu 32 siswa dan 1 guru kelas. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan diketahui bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap keterampilan proses sains siswa dengan perolehan nilai rata-rata pretest yaitu 43,28 dan posttest yaitu 87,97. Selain itu, terdapat kesulitan yang dialami oleh guru dalam penerapan model tersebut seperti merangsang siswa untuk bertanya dan diskusi siswa, namun hal ini dapat teratasi dengan baik. Secara keseluruhan, siswa mampu mengembangkan keterampilan proses sains siswa dengan baik.
Penggunaan Model Pembelajaran RADEC Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar Sani Sugiarti; Anugrah Ramadhan Firdaus; Jajang Bayu Kelana
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 6 No. 1 (2024): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v6i1.152

Abstract

Tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk melihat (1) Peningkatan berpikir kritis siswa menggunakan model pembelajaran RADEC (2) Kesulitan siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis menggunakan model pembelajaran RADEC (3) Kesulitan guru dalam menggunakan model pembelajaran RADEC. Penelitian ini menggunakan metode mix method yang menggabungkan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif. Adapun desain yang digunakan adalah the sequential explanatory. Yang menjadi sampel dari penelitian merupakan siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data kuantitatif dilaksanakan melaui pemberian pretest, treatment, dan posttest. Hasil data kuantitatif digarap menggunakan perhitungan statistik dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji paired sample t-test. Sedangkan data kualitatif dilakukan dengan memberikan lembar observasi siswa, angket siswa, angket guru, dan wawancara guru. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi siklus air meningkat dengan perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest 44,67, terdapat kesulitan siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada aspek memberikan tanggapan saat berdiskusi, dan terdapat kesulitan guru pada penggunaan model pembelajaran RADEC dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada tahap membimbing jalannya diskusi, mengajukan pertanyaan, dan membuat gagasan baru dalam berdiskusi.