Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE EFFECT OF TEACHING AT THE RIGHT LEVEL (TARL) APPROACH ON LITERACY SKILLS OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS Ahmad; Syarifuddin; Fuaduddin; Riningsih; Iriyanti
Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam Vol 11 No 1 (2024): JUNE
Publisher : Department of Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Alauddin Makass

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/auladuna.v11i1a3.2024

Abstract

Abstract This study investigates the use of the Teaching at the Right Level (TaRL) approach to enhance students' reading literacy skills, specifically by tailoring learning methods to individual ability levels. The research utilized a quasi-experimental design and collected data through tests, observations, and interviews. The study focused on grade I students at MIN Kota Bima, with grade I D serving as the control group and grade I E as the experimental group that received the TaRL learning intervention. Descriptive and inferential statistics, specifically the independent sample t-test, were used to analyze the data. The findings indicated that the TaRL approach had a positive impact on students' literacy skills. Implementing the TaRL approach is an effective way to address the issue of low reading literacy skills in students.
The Legal Status of Unborn Children as Heirs: A Comparative Study of Civil Law and Islamic Law Iriyanti; Suriaatmaja, Toto Tohir; Kartono
Sinergi International Journal of Law Vol. 3 No. 3 (2025): August 2025
Publisher : Yayasan Sinergi Kawula Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61194/law.v3i3.794

Abstract

The purpose of this study is to examine and compare the legal status of children as heirs based on the Civil Code and Islamic Law. The data collection process uses primary legal sources, including the principles and standards that have been set out in documents such as the Civil Code, Islamic jurisprudence, and the Compilation of Islamic Law on inheritance. Additional information is obtained from legal textbooks, academic journals, scientific articles, legal dictionaries, and relevant encyclopedic references. This study illustrates that there are significant differences in the procedures used to transfer inheritance to unborn children.
STUDI KOMPARATIF PEMAKZULAN PRESIDEN: KASUS GUS DUR DAN PARK GEUN-HYE Hamanda Laudya Ariani; Iriyanti; R.A. Aulia Khairunnisa; Fakhira Aulia Andi Faisal; Devina Khozila Kirana
INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global Vol. 6 No. 1 (2025): Vol. 6 No. 1 (2025): INDEPENDEN : Jurnal Politik Indonesia dan Global
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/independen.6.1.45-58

Abstract

Penelitian ini membandingkan mekanisme pemakzulan presiden di Indonesia dan Korea Selatan melalui studi kasus Gus Dur (2001) dan Park Geun‑hye (2017). Masalah yang dikaji adalah bagaimana perbedaan kerangka konstitusional dan dinamika politik memengaruhi proses pemakzulan di kedua negara. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam aspek legalitas, prosedur, aktor, respon publik, dan outcome. Metode yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif dengan pendekatan Most Different Systems Design, studi pustaka terhadap dokumen resmi dan artikel akademik, serta analisis isi tematik untuk menelaah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakzulan Gus Dur bersifat politis dan bersandar pada keputusan DPR/MPR tanpa pengujian yudisial, sedangkan pemakzulan Park Geun‑hye mengikuti prosedur konstitusional lengkap dengan pengujian di Mahkamah Konstitusi. Selain itu, gerakan masyarakat sipil di Korea Selatan lebih terkoordinasi (“Candlelight Movement”), sedangkan tekanan publik di Indonesia lebih fragmentaris. Kesimpulannya, efektivitas mekanisme pemakzulan sangat bergantung pada keberadaan lembaga peradilan konstitusional yang independen dan partisipasi publik yang terstruktur. Rancangan kelembagaan dan budaya hukum menjadi kunci keberhasilan pemakzulan sebagai instrumen akuntabilitas. Kata kunci: pemakzulan presiden, komparatif, Gus Dur, Park Geun-hye, demokrasi