Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat Dengan Gejala Psikotik Disertai Dengan Gangguan Kepribadian Emosional Tidak Stabil Tipe Ambang Hany Setyowati; Agung Frijanto; Citra Fitri Agustina
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 8 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i8.1507

Abstract

Latar Belakang: Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang termasuk dalam kategori gangguan mood. Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) kriteria utama gangguan depresif yaitu memiliki afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi. Gangguan kepribadian Emosional tidak stabil tipe ambang salah satu dari empat gangguan klaster B, ditandai dengan impulsivitas dan ketidakstabilan emosional. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus seorang perempuan yang mengalami komorbiditas antara gangguan depresif dan gangguan kepribadian emosional tidak stabil tipe ambang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menganalisis kasus seorang perempuan 21 tahun yang mengalami perilaku melukai diri sendiri dan gejala depresif akibat trauma emosional, termasuk perceraian orang tua dan kurangnya perhatian keluarga Hasil: Pasien menunjukkan gejala Borderline Personality Disorder (BPD) sejak remaja, seperti ketidakstabilan emosional, perilaku impulsif, serta kesulitan mempertahankan hubungan, dan juga mengalami gejala depresif dan psikotik berupa bisikan ajakan bunuh diri. Setelah diagnosis dikonfirmasi melalui pemeriksaan fisik dan psikiatri, pengobatan dengan kombinasi farmakoterapi (Risperidone dan Fluoxetine) serta Cognitive Behavioral Therapy (CBT) menghasilkan peningkatan stabilitas emosional dan kontrol impuls pada pasien. Kesimpulan : Pasien dengan gangguan kepribadian emosional tidak stabil tipe ambang sering mengalami komorbiditas berupa gangguan depresif yang ditandai dengan ketidakstabilan emosi, impulsivitas, afek depresif, dan kekurangan energi. Gangguan depresif pada mereka cenderung kronis, dapat disertai gejala psikotik, dan meningkatkan risiko bunuh diri. Manajemen yang efektif biasanya melibatkan kombinasi farmakoterapi dan CBT.