Rahman, Mahadi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KATA YA BUNAYYA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Metode Maudhu’i Tafsir Al-Maraghi) Rasyid, Abd; Rahman, Mahadi; Amanuddin, Muhammad; Qotrunnada, Elmira
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 11 No. 1 (2022): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk bagaimana penafsiran kata “ya bunayya” dalam Al-Qur’an menurut Ahmad Musthofa a-Maraghi. Dalam hal ini kata “ya bunayya” memiliki pesan yang tersirat yaitu tentang seorang ayah yang menunjukkan bentuk kasih sayang terhadap anaknya. Seorang ayah sejatinya bertanggung jawab penuh akan segala persoalan yang ada di dalam keluarga, namun kini banyak ayah yang hanya memfokuskan kewajibanya untuk persoalan perekonomian saja tanpa melihat persoalan pendidikan anak.Hasil penelitian kata “ya bunayya” adalah satuan kata dari munada yang didahulukan dengan huruf nida. Munada kata tersebut yaitu bunayya dan ya sebagai huruf nida. Dalam hal ini bunayya adalah bentuk tasghir dari kata ibni. Bentuk kata ini digunakan untuk mengambarkan kasih sayang, dan biasanya kasih sayang dicurahkan kepada anak. kata ibn yang seakar kata dengan bana (membangun) menganjurkan bagi orang tua untuk membangun karakter anak. Jenis penelitian ini adalah Library Research, yaitu usaha untuk memperoleh data dalam kepustakaan. Adapun penelitian ini deskriptif kualitatif yang mengumpulkan data-data lalu dianalisa. Data tersebut meliputi primer berupa Al-Qur’an dan tafsir al-Maraghi sekaligus subjek dari peneliti, data sekunder berupa beberapa tafsir lainnya. Kata “ya bunayya” terdapat 6 tempat dalam 4 surat yaitu: Qs. Hud/11:42, Qs. Yusuf/12:5, Qs. Ash-Shaffat/37:102, dan Qs. Luqman/31:13-17
KHITBAH DALAM AL-QUR’AN DAN IMPLIKASI TERHADAP PERNIKAHAN MENURUT TAFSIR AL MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB Rahman, Mahadi; Muttaqin, Sufyan; Munawir, Munawir; Faozanah, Astri
Statement: Jurnal Media Informasi Sosial dan Pendidikan Vol 13 No 1 (2023): Statement | Jurnal Media Informasi Sosial dan Pendidikan
Publisher : PMPP Lembaga Penelitian dan Studi Kebijakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Peminangan atau khitbah adalah suatu langkah pendahuluan menuju ke arah perjodohan antara seorang laki-laki dan perempuan. Dalam masyarakat terdapat kebiasaan pada waktu upacara peminangan, yaitu calon laki-laki memberikan sebagian maskawain atau pemberian lainya kepada calon perempuan seperti perhiasan dan yang lainnya sebagai tanda bahwa seseorang tersebut sungguh- sungguh berniat untuk melanjutkan jenjang pernikahan. Dalam surat al-Baqarah ayat 235 ini dijelaskan bahwa seorang laki-laki tidak boleh mengucapkan kata-kata sindiran maupun terang-terangan untuk meminang Wanita yang masih berada dalam masa iddahnya yang belum selesai, secara terang terangan denan lafadz ucapan yang jelas. Kemudian bolehnya menawarkan diri dengan sindiran atau ucapan yang tidak terang terangan. Adapun hasil kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Pengertian khitbah itu ada dua yaitu secara etimologis dan terminologi. Secara etimologis meminang atau melamar artinya (antara lain) “meminta wanita untuk dijadikan istri (bagi sendri atau orang lain), Sedangkan makna khitbah secara terminologi adalah suatu langkah pendahuluan menuju ke arah perjodohan antara seorang pria dan wanit. (2) Pelajaran dari ayat Al-Baqrah ayat 235 dalam tafsir Al-Misbah adalah Haramnya mengkhitbah (melamar) seorang wanita yang masih dalam masa iddahnya belum selesai ,kemudian dengan lafadz (ucapan yang jelas).Kemudian ,bolehnya menawarkan diri kepada Wanita tersebut dengan sindiran (isyarat) atau ucapan- ucapan yang tidak terang-terangan
ANALISIS KATA YA BUNAYYA DALAM AL-QUR’AN (Kajian Metode Maudhu’i Tafsir Al-Maraghi) Rasyid, Abd; Rahman, Mahadi; Amanuddin, Muhammad; Qotrunnada, Elmira
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 11 No. 1 (2022): Madani Institutte | Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan, sosial dan Bud
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk bagaimana penafsiran kata “ya bunayya” dalam Al-Qur’an menurut Ahmad Musthofa a-Maraghi. Dalam hal ini kata “ya bunayya” memiliki pesan yang tersirat yaitu tentang seorang ayah yang menunjukkan bentuk kasih sayang terhadap anaknya. Seorang ayah sejatinya bertanggung jawab penuh akan segala persoalan yang ada di dalam keluarga, namun kini banyak ayah yang hanya memfokuskan kewajibanya untuk persoalan perekonomian saja tanpa melihat persoalan pendidikan anak.Hasil penelitian kata “ya bunayya” adalah satuan kata dari munada yang didahulukan dengan huruf nida. Munada kata tersebut yaitu bunayya dan ya sebagai huruf nida. Dalam hal ini bunayya adalah bentuk tasghir dari kata ibni. Bentuk kata ini digunakan untuk mengambarkan kasih sayang, dan biasanya kasih sayang dicurahkan kepada anak. kata ibn yang seakar kata dengan bana (membangun) menganjurkan bagi orang tua untuk membangun karakter anak. Jenis penelitian ini adalah Library Research, yaitu usaha untuk memperoleh data dalam kepustakaan. Adapun penelitian ini deskriptif kualitatif yang mengumpulkan data-data lalu dianalisa. Data tersebut meliputi primer berupa Al-Qur’an dan tafsir al-Maraghi sekaligus subjek dari peneliti, data sekunder berupa beberapa tafsir lainnya. Kata “ya bunayya” terdapat 6 tempat dalam 4 surat yaitu: Qs. Hud/11:42, Qs. Yusuf/12:5, Qs. Ash-Shaffat/37:102, dan Qs. Luqman/31:13-17
Model Pembelajaran Berdiferensiasi Perspektif Al-Qur’an dan Implementasinya Pada Program Pembelajaran Santri Qur’an Center Kepulauan Riau Rahman, Mahadi; Sarnoto, Ahmad Zain
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahawa proses pembelajaran berdiferensiasi pada program pembelajaran santri Qur’an Center Kepulauan Riau, guru atau ustadz harus mampu mengakomodir semua santri dengan bakat masing-masing, dan harus mampu melayani dengan baik selama pembelajaran berlangsung serta mampu mengakui keberagaman santri yang berasal dari latar belakang orang tua yang berbeda, dan memiliki berbedaan dalam bakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni menganalisa obyek penelitian dengan menyelidiki, menemukan, serta menggambarkannya baik secara makro maupun mikro, sehingga menghasilkan data deskriptif berupa model pembelajaran berdiferensiasi kepada santri Al-Qur’an sebagai manusia pembelajar di bidang Al-Qur’an. Pendekatan yang digunakan adalah tafsir tematik, yaitu merujuk pada langkah-langkah operasional tafsir tematik yang digunakan oleh al-Farmawi. Tujuannya adalah untuk mengakaji sebuah tema dari tema-tema Al-Qur’an.