Kulit durian (Durio Zibethinus L.) merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Kulit durian mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai fotoprotektor dan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap sinar UV-B. Untuk meningkatkan waktu kontak antara sediaan dengan kulit sehingga didapatkan efek yang maksimal maka dipilih sediaan emulsi sebagai penghantar zat aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi sediaan emulsi yang sesuai dengan syarat sifat fisik emulsi serta mengetahui pengaruh variasi ekstrak dan kombinasi VCO dan minyak zaitun terhadap nilai SPF pada sediaan emulsi. Kulit buah durian diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan filtrat diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental. Sediaan emulsi dibuat menjadi 6 formulasi yaitu F0 tanpa ekstrak, F1 dengan konsentrasi ekstrak 5%, dan F2 dengan konsentrasi ekstrak 10% dengan kombinasi VCO dan F0, F1, dan F2 dengan kombinasi minyak zaitun. Sediaan diuji kestabilannya meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji tipe emulsi, uji pH, uji viskositas, uji homogenitas, dan dihitung nilai SPF (Sun Protector Factor). Hasil menunjukkan emulsi ekstrak kulit buah durian dengan kombinasi minyak zaitun memiliki stabilitas dan nilai SPF lebih baik dibanding emulsi dengan kombinasi VCO. Hasil terbaik didapat dari F2 dengan kombinasi minyak zaitun dengan bentuk cairan kental berwarna coklat pekat, pH 6,56, viskositas 12300 centipoise, dan nilai SPF yang didapat adalah 7,635. Berdasarkan kriteria SPF termasuk dalam proteksi ekstra terhadap sinar matahari.