Lestari Komarlina, Dwi Hastuti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Ciamis Rusliana, Nanang; Rustandi, Andi; Lestari Komarlina, Dwi Hastuti
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 1, No 2 (2020): November
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.856 KB) | DOI: 10.37058/wlfr.v1i2.2105

Abstract

The purpose of this study is to assess the regional financial independence in financing the implementation of regional autonomy, measure the effectiveness and efficiency in realizing regional revenue, measure the extent to which regional government activities spend their regional revenue, measure the contribution of each source of income in the formation of regional revenue, and see the growth/ the development of revenue and expenditure earned during a certain period. The method used in this research is descriptive method of the budget and regional financial achievements or realization. The method used in this research is descriptive method of the budget and regional financial achievements or realization. The analytical tools used in this study use the Regional Financial Independence Ratio Analysis (RKKD) and the Analysis Effectiveness Ratio and Efficiency Ratio. The conclusions of this study are (1) The financial independence of Ciamis District from 2013 to 2018 is still low by showing a pattern of instructive relationships, where the role of the central government is more dominant in terms of assistance in the form of the General Allocation Fund (DAU). (2) In the 2013 until the observation in 2018 it turns out that the ability of the financial effectiveness level of the Ciamis District based on the effectiveness ratio has been effective in realizing the achievement of regional income against the revenue budget that has been prepared/ planned. On the other hand, for the ratio of effectiveness of regional spending, that Ciamis District is still categorized as inefficient in its ability to spend regional finances. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kemandirian keuangan daerah dalam membiayai  penyelenggaraan otonomi daerah, mengukur efektivitas dan efisiensi dalam merealisasikan pendapatan daerah, mengukur   sejauhmana   aktivitas   pemerintah   daerah   dalam  membelanjakan pendapatan daerahnya, mengukur kontribusi masing-masing sumber pendapatan dalam pembentukan pendapatan daerah, dan melihat pertumbuhan/perkembangan perolehan pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan selama periode tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dari anggaran beserta capaian atau realisasi keuangan daerah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Analisis Rasio Kemandirian Keuangan Daerah (RKKD) serta Analisis Rasio Efektivitas dan Rasio Efisiensi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Kemandirian keuangan Kabupaten Ciamis dari tahun 2013 sampai 2018 tergolong masih rendah dengan menunjukkan pola hubungan instruktif, dimana peranan pemerintah pusat lebih dominan dalam hal bantuan dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU). (2) Pada pengamatan tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 ternyata kemampuan tingkat efektivitas keuangan daerah Kabupaten Ciamis berdasarkan rasio efektivitas sudah efektif dalam merealisasikan capaian pendapatan daerah terhadap anggaran pendapatan yang telah disusun/direncanakannya. Di sisi lain untuk rasio efektivitas belanja daerah, dinyatakan bahwa Kabupaten Ciamis terkategori kurang efisien dalam kemampuan membelanjakan keuangan daerahnya.
Analisis Komparasi Kesejahteraan Penduduk Provinsi: Studi Kasus Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Rustandi, Andi; Lestari Komarlina, Dwi Hastuti
WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 2, No 1 (2021): Mei
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1218.287 KB) | DOI: 10.37058/wlfr.v2i1.2752

Abstract

The imbalance of economic welfare between provinces can be analyzed, among other things, from the variation lag gap between income per capita and inflation. The research was carried out by observing the inequality in the provinces of West Java, Central Java and East Java, with the aim of knowing: the variations in per capita income of the population; variation in inflation; the comparison of the variation gap in inflation and per capita income of the population in those areas. The study used a descriptive analysis method by analyzing the coefficient of variation in per capita income and inflation as parameters. Comparison of the gap between the coefficient of variation in inflation and per capita income is analyzed to observe the existing welfare of the people of the three provinces. The results obtained from the study: (a) The average variation / fluctuation of income per capita of the population of West Java is more varied (fluctuating) than the average compared to the average variation in per capita income of the population of East Java and Central Java: (b) Variation / fluctuation of inflation in East Java is smaller so that it is considered that the average development rate of the expensive level in East Java is relatively lower than that of Central Java and West Java; (c) The average lag gap of inflation and the average per capita income of the population is actually higher than the percentage of per capita income, so that the welfare of the population in West Java, Central Java and East Java is considered to be less empowered and not prosperous.Ketimpangan kesejahteraan penduduk antarprovinsi dapat di antaranya dapat dianalisis dari lag gap variasi antara pendapatan perkapita dengan inflasi. Penelitian dilakukan dengan pengamatan ketimpangannya pada Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan tujuan untuk mengetahui: variasi pendapatan per kapita Penduduk; Variasi inflasi; dan untuk menganalisis komparasi gap variasi inflasi dan pendapatan perkapita penduduk di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penelitian menggunakan metoda analisis deskriptif dengan menganalisis parameter koefisien variasi pendapatan perkapita serta inflasi. Komparasi gap antara parameter koefisien variasi inflasi dengan pendapatan perkapita, digunakan untuk mengamati eksisting kesejahteraan masyarakat ketiga provinsi tersebut. Dari penelitian diperoleh hasil: (a) Rata-rata variasi/fluktuasi pendapatan perkapita penduduk Jawa Barat lebih bervariasi (fluktuatif) dari rata-ratanya dibandingkan rata-rata variasi pendapatan perkapita penduduk Jawa Timur dan Jawa Tengah: (b) Variasi/fluktuasi  inflasi di Jawa Timur lebih kecil sehingga dianggap rata-rata perkembangan tingkat kemahalan di Jawa Timur relatif lebih rendah dibanding dibanding Jawa Tengah dan Jawa Barat; (c) Lag gap rerata inflasi dan rerata pendapatan perkapita penduduk ternyata persentase inflasinya lebih tinggi dibanding persentase pendapatan perkapita, sehingga dimaknai kesejahteraan penduduk di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dianggap kurang berdaya dan tidak sejahtera.