ABSTRAK Tanaman pangan merupakan komoditas strategis dan menarik dalam kaitannya dengan isu peningkatan produksi dan jaminan ketersediannya. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah untuk selanjutnya menentujan arah kebijakan dalam pengambangan tanaman pangan. Salah satu cara untuk mengatasi permsalahan tersebut adalah dengan pengembangan pertanian tanaman pangan berdasarkan sentra produksi komoditas unggulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komoditas unggulan pada subsektor tanaman pangan di Kabupaten Teluk Bintuni dan mengetahui distrik yang menjadi wilayah sentra produksi komoditas unggulan pada subsektor tanaman pangan di Kabupaten Teluk Bintuni. Analisis yang digunakan adalah LQ dan Shift Share (SSA). Nilai Location Quotient (LQ) memberikan indikasi kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan suatu komoditas sebagai komoditas unggulan. Analisis SSA bertujuan untuk memahami pergeseran struktur aktivitas dalam hal ini komoditas pertanian di suatu lokasi tertentu dibandingkan dengan aktivitas wilayah keseluruhan pada dua titik waktu. Kriteria Location Quotient (LQ) dan Shift Share Analysis (SSA) yang digunakan dalam penetapan komoditas unggulan tanaman pangan di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni adalah dengan melihat nilai LQ>1 dan nilai SSA yang positif. Hasil analisis menunjukkan bahwa komoditas unggulan untuk komodti pangan di Kabupaten Teluk Bintuni adalah padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Padi memiliki nilai LQ > 1 dan memiliki nilai SSA positif adalah Distrik Manimeri, Tuhiba dan Tembuni. Sentra pengembangan jagung adalah yaitu Distrik Aroba, Muskona dan Bintuni. Sentra pengembangan ubi kayu adalah Distrik Farfurwar, Sumuri, Wamesa dan Biscoop. Serta sentra pengembangan Ubi jalar adalah Distrik Distrik Babo, Aroba, Kaitaro, Kuri, Bintuni, Dataran Beimes, Tembuni, Mayado, Moskona Barat, dan Biscoop. Kata kunci: Agribisnis, Komoditas Unggulan, Sentra Produksi ABSTRACT Food crops are strategic and attractive in terms of availability with increased production and guarantees. This needs to be the concern of the local government to further determine the policy direction in the development of food crops. One way to overcome this problem is to develop food crops based on superior commodity production centers. This study aims to analyze the leading commodities in the food crops sub-sector in Teluk Bintuni Regency and to find out which districts are the production centers for the main commodities in the food crops sub-sector in Bintuni Bay Regency. The analysis used is LQ and Shift Share (SSA). Location Quotient (LQ) value provides an indication of the ability of a region to produce a commodity as a leading commodity. SSA analysis aims to understand the shift in the structure of activity in this case agricultural commodities in a particular location compared to the activity of the region as a whole at two points in time. Location Quotient (LQ) and Shift Share Analysis (SSA) criteria used in determining food crop targets in the Teluk Bintuni Regency area are by looking at the LQ value> 1 and the positive SSA value. The results of the analysis show that the leading commodities for food commodities in Teluk Bintuni Regency are rice, corn, cassava and sweet potatoes. Rice that has an LQ value > 1 and has a positive SSA value is Manimeri, Tuhiba and Tembuni Districts. Corn development centers are Aroba, Muskona and Bintuni Districts. The centers of cassava development are Farfurwar, Sumuri, Wamesa and Biscoop Districts. And sweet potato development centers are Babo District, Aroba, Kaitaro, Kuri, Bintuni, Beimes, Tembuni, Mayado, West Moskona, and Biscoop Districts. Keywords: Agribusiness, Leading Commodity, Production Center