Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN ORANG TUA DAN IBU NYAI DALAM MENDIDIK SANTRI SEBAGAI PENGHAFAL AL-QUR’AN (STUDI KASUS PONDOK PESANTREN DAARUL QUR’AN KLANGENAN CIREBON) rubiyad, adib; Nihayatun Amaniah, Ayi; Nur, Hisyam
PANDU : Jurnal Pendidikan Anak dan Pendidikan Umum Vol 2 No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : CV. Kalimasada Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59966/pandu.v2i1.834

Abstract

Menghafal Al-Qur’an merupakan sebuah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Bagi individu Muslim yang ingin menghafal, Allah telah memberikan jaminan bahwa Al-Qur'an akan menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dihafalkan. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk menghafalkan Al-Qur’an, baik itu berasal dari anak itu sendiri maupun lingkungannya seperti (i) kurangnya niat untuk menghafal, (ii) kurangnya kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam bagaimana peran orang tua dan ibu nyai dalam mendidik santri sebagai penghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Daarul Qur’an Klangenan Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun prosedur pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran orang tua dan Ibu nyai dalam mendidik santri sebagai penghafal Al-Qur’an antara lain: (i) Orang tua selalu berusaha untuk memastikan makanan dan barang-barang yang digunakan halal, (ii) sebagai suri tauladan mengajak ngaji bersama, motivasi yang dilakukan memberikan kasih sayang dan hadiah, memenuhi kebutuhan anak selama di pondok pesantren dan memonitoring hafalan anak ketika pulang di rumah. Ibu Nyai selalu menyampaikan perkembangan hafalan santri kepada wali santri, meminta orang tua atau wali santri untuk membimbing dan mengawasi ketika santri pulang ke rumah masing-masing dalam rangka liburan pondok pesantren dan mengundang orang tua santri, yang anaknya sudah hafal 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz dan 30 juz untuk mengikuti kegiatan semaa’an anaknya.
MASYARAKAT SEBAGAI AGEN OF CHANGE DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM REMAJA DI KECAMATAN ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON Nur, Hisyam
MASILE Vol 5 No 2 (2024): Masile Jurnal Studi Ilmu Keislaman
Publisher : Insitut Pesantren Babakan cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1213/masile.v5i2.110

Abstract

Masyarakat (society) diartikan sebagai sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat sebagai agent of change yakni berperan sebagai pusat untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih baik, di segala bidang kearah kemajuan, perubahan dari yang negatif atau pasif menjadi positif atau aktif. Setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern, karena masyarakat pada dasarnya bersifat dinamis. Perubahan terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, seperti bidang sosial, pendidikan, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian dan lain sebagainya. Perubahan social yang terjadi memberi efek bagi masyarakat secara menyeluruh, perubahan di satu bidang akan diikuti perubahan di bidang lainnya. Salah satu bagian dari perubahan sosial terdapatnya pelapisan sosial dalam masyarakat. Kata kunci: Masyarakat, Agen of Change, Pendidikan Agama Islam dan Remaja
METODE PENGAJARAN PONDOK PESANTREN : STUDI KASUS KH. YAHYA MASDUQI DALAM KAJIAN KITAB TAFSIR AL-JALALAIN YANG DITERAPKAN DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MUTA’ALLIMIN BABAKAN CIWARINGIN CIREBON nur, hisyam
MASILE Vol 4 No 1 (2023): MASILE
Publisher : Insitut Pesantren Babakan cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1213/masile.v4i1.61

Abstract

The Qur'an is the consensus of the majority of scholars that the Word of Allah in the form of a miracle was revealed to the cover of the Prophets and Apostles, through the intercession of the Angel Gabriel (as), written in the manuscripts narrated to us with mutawatir. Reading it is worship, which begins with Surah Al-Fatihah and ends with Surah An-Nas. This study aims to describe: first how the teaching method of KH. Yahya Masduqi in the study of the book of Tafsir Jalalain, secondly how the students' understanding of the study of the book of Tafsir Jalalain, thirdly the relevance of the teaching method of the book of Tafsir Jalalain at the Miftahul Muta'allimin Islamic Boarding School, Ciwaringin Cirebon. This study uses a qualitative method with a descriptive approach, taking the background of the Miftahul Muta'allimin Islamic Boarding School in Babakan Ciwaringin Cirebon. Data collection is done by conducting observations, interviews and documentation. Data analysis is done by giving meaning to the data that has been collected, and from that meaning conclusions are drawn. The results showed: first, the study method of the Jalalain interpretation book at the Miftahul Muta'allimin Islamic Boarding School was very varied, not only using the traditional method but also inserted with the modern method. and in Relevance only use the Bandungan and Deliberation method in the study of Jalalain's interpretation. Keywords: Method, Al-Jalalain's Tafsir