Menghafal Al-Qur’an merupakan sebuah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan. Bagi individu Muslim yang ingin menghafal, Allah telah memberikan jaminan bahwa Al-Qur'an akan menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dihafalkan. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk menghafalkan Al-Qur’an, baik itu berasal dari anak itu sendiri maupun lingkungannya seperti (i) kurangnya niat untuk menghafal, (ii) kurangnya kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam bagaimana peran orang tua dan ibu nyai dalam mendidik santri sebagai penghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Daarul Qur’an Klangenan Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun prosedur pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran orang tua dan Ibu nyai dalam mendidik santri sebagai penghafal Al-Qur’an antara lain: (i) Orang tua selalu berusaha untuk memastikan makanan dan barang-barang yang digunakan halal, (ii) sebagai suri tauladan mengajak ngaji bersama, motivasi yang dilakukan memberikan kasih sayang dan hadiah, memenuhi kebutuhan anak selama di pondok pesantren dan memonitoring hafalan anak ketika pulang di rumah. Ibu Nyai selalu menyampaikan perkembangan hafalan santri kepada wali santri, meminta orang tua atau wali santri untuk membimbing dan mengawasi ketika santri pulang ke rumah masing-masing dalam rangka liburan pondok pesantren dan mengundang orang tua santri, yang anaknya sudah hafal 5 juz, 10 juz, 15 juz, 20 juz, 25 juz dan 30 juz untuk mengikuti kegiatan semaa’an anaknya.