Sumber masalah adalah ketidakmampuan guru untuk menggunakan media yang dapat membuat siswa tertarik dengan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas. Akibatnya, peneliti menggunakan game bisik berantai untuk mengajar siswa menyimak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Dalam hal ini peneliti menemukan permasalahan kurang fokusnya siswa terhadap kegiatan menyimak. Selain itu, penelitian ini menemukan masalah dan solusi untuk pembelajaran menyimak. Peneliti menggunakan metode PTK sebanyak dua siklus perencanaan. Teknik analisis data berupa pengamatan, tes menulis dan catatan lapangan. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data. Dari hasil data penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki 100% dalam melakukan kegiatan di siklus pembelajaran I dan II. Nilai kinerja aktivitas guru di siklus I sebesar 75,67 dan di siklus II adalah 87,33. Berdasarkan hasil keterampilan menyimak didapatkan peningkatan pada siklus I terdapat 79,6% sementara pada siklus II menjadi 92%. Dalam penguatan dimensi bernalar kritis siswa setelah penerapan game bisik berantai didapatkan hasil 53,3 % pada siklus I menjadi 93,3 % pada siklus II. Pada hasil akhir dikatakan hasil belajar siswa, ketuntasan klasikal siswa serta keterlaksanaan aktivitas guru mengalami peningkatan setelah melakukan kegiatan game edukasi bisik berantai. Penelitian ini dikatakan tuntas dimana keterampilan menyimak dan kemampuan bernalar kritis siswa mengalami peningkatan yaang ditunjukkan dengan siswa mampu menjawab.