Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pengendalian Mutu Beton dengan Metode Statistical Quality Control (Studi kasus: Rumah Susun PIK Pulo Gadung) Setiadi, Moch Sofyan; Usman, Kristianto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Concrete quality control in the PIK Pulo Gadung Flats project is carried out by determining the concrete compression strength which affects the quality of the concrete produced. This research is about how to control the quality of concrete by testing the compressive strength of concrete. The test results data were analyzed using statistical quality control (SQC) method. The results of the analysis are in the form of a control chart consisting of the average/target line, upper control limit (UCL), and lower control limit (LCL). From the results of the analysis was found that the quality of the concrete from the columns of floors 1 to 16 was in accordance with the quality of the plan. Based on the X-chart for fc' 40 MPa on target 36,36%, below target 27,27%, out UCL 18,18%, out LCL 18,18%. For fc' 30 MPa out UCL 40%, out LCL 60%. Based on the R-chart for fc' 40 MPa on target 45,45%, below the target of 54,55%. For fc' 30 MPa on target 40%, below the target 60%. Pengendalian mutu beton pada proyek Rumah Susun PIK Pulo Gadung dilakukan dengan penentuan nilai kuat tekan beton yang berpengaruh pada mutu beton yang dihasilkan. Penelitian ini adalah mengenai cara pengendalian mutu beton dengan melakukan pengujian kekuatan tekan beton. Data-data hasil pengujian dianalisis dengan metode statistical quality control (SQC). Hasil analisis berupa control chart yang terdiri dari garis rata-rata/target sasaran, upper control limit (UCL)/batas atas, dan lower control limit (LCL)/batas bawah.Dari hasil analisa diperoleh hasil bahwa mutu beton dari kolom lantai 1 sampai 16 telah memenuhi mutu rencana. Berdasarkan X-chart untuk fc’ 40 MPa memenuhi target 36,36%, dibawah target 27,27%, keluar UCL 18,18%, keluar LCL 18,18%. Untuk fc’ 30 MPa keluar UCL 40%, keluar LCL 60%. Berdasarkan R-chart untuk fc’ 40 MPa memenuhi target 45,45%, dibawah target 54,55%. Untuk fc’ 30 MPa memenuhi target 40%, dibawah target 60%.
Analisis Pengendalian Mutu Beton pada Proyek Rumah Susun PIK Pulo Gadung dengan Metode Statistical Quality Control Setiadi, Moch Sofyan; Usman, Kristianto; Sebayang, Surya; Kustiani, Ika
Journal of Sustainable Construction Vol 3 No 2 (2024): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v3i2.7218

Abstract

Pertumbuhan penduduk terjadi begitu pesat sehingga menyebabkan permasalahan lahan perumahan. Rumah susun menjadi solusi hunian vertikal dengan memanfaatkan lahan secara efektif dan efisien, sesuai dengan SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 11 yaitu menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan. Sehingga diperlukan pengawasan agar kualitasnya terjaga. Tujuan penelitian adalah mengetahui kesesuaian mutu beton dari pelat, balok, kolom menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) serta faktor yang menyebabkan mutu beton sesuai/tidak dengan rencana. Pengendalian mutu dilakukan dengan pengujian kuat tekan. Hasil pengujian dianalisis dengan SQC. Dari analisis diperoleh hasil mutu beton dari pelat, balok, kolom memenuhi mutu rencana. Berdasarkan X-chart untuk pelat dan balok sesuai target 43,75%, dibawah target 25%%, keluar UCL 18,75%, keluar LCL 12,5%. Kolom fc’ 40 MPa sesuai target 63,64%, dibawah target 9,09%, keluar UCL 9,09%, keluar LCL 18,18%. Kolom Fc’ 30 MPa sesuai target 40%, dibawah target 20%, keluar UCL 20%, keluar LCL 20%. Berdasarkan R-chart untuk pelat dan balok sesuai target 43,75%, dibawah target 56,25%. Kolom fc’ 40 MPa sesuai target 45,45%, dibawah target 54,55%. Kesimpulannya berdasarkan X-chart memenuhi rencana, tetapi prosesnya tidak stabil. Berdasarkan R-chart prosesnya stabil dan terkendali. Besarnya variabilitas beton diindikasikan karena faktor air semen, curing dan kualitas pelaksanaan kurang sempurna.