Pertumbuhan penduduk terjadi begitu pesat sehingga menyebabkan permasalahan lahan perumahan. Rumah susun menjadi solusi hunian vertikal dengan memanfaatkan lahan secara efektif dan efisien, sesuai dengan SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 11 yaitu menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan. Sehingga diperlukan pengawasan agar kualitasnya terjaga. Tujuan penelitian adalah mengetahui kesesuaian mutu beton dari pelat, balok, kolom menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) serta faktor yang menyebabkan mutu beton sesuai/tidak dengan rencana. Pengendalian mutu dilakukan dengan pengujian kuat tekan. Hasil pengujian dianalisis dengan SQC. Dari analisis diperoleh hasil mutu beton dari pelat, balok, kolom memenuhi mutu rencana. Berdasarkan X-chart untuk pelat dan balok sesuai target 43,75%, dibawah target 25%%, keluar UCL 18,75%, keluar LCL 12,5%. Kolom fc’ 40 MPa sesuai target 63,64%, dibawah target 9,09%, keluar UCL 9,09%, keluar LCL 18,18%. Kolom Fc’ 30 MPa sesuai target 40%, dibawah target 20%, keluar UCL 20%, keluar LCL 20%. Berdasarkan R-chart untuk pelat dan balok sesuai target 43,75%, dibawah target 56,25%. Kolom fc’ 40 MPa sesuai target 45,45%, dibawah target 54,55%. Kesimpulannya berdasarkan X-chart memenuhi rencana, tetapi prosesnya tidak stabil. Berdasarkan R-chart prosesnya stabil dan terkendali. Besarnya variabilitas beton diindikasikan karena faktor air semen, curing dan kualitas pelaksanaan kurang sempurna.