Abstrak: Tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dan Intravascular Ultrasound (IVUS) dengan Teknik Double Puncture pada Kasus Coronary Artery Disease (CAD). Pada umumnya tindakan PCI yang ada di RS Santo Borromeus menggunakan satu akses saja yaitu arteri radialis atau arteri femoralis saja. Pada kasus CAD, RCA Chronic Total Occlusion (CTO) pada pasien ini, karena visualisasi distalnya RCA tidak terlihat, dengan alasan pertimbangan itu maka dokter memutuskan menggunakan teknik double puncture yaitu dari arteri radial dan femoral disertai dengan modalitas Intravascular Ultrasound (IVUS) agar proses pemeriksaan berjalan lebih maksimal dan hasil akhir dari tindakan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat dan menambah bagaimana tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dan Intravascular Ultrasound (IVUS) dengan Teknik Double Puncture pada kasus Coronary Artery Disease (CAD). Menambah pengetahuan bagi radiografer apa peranannya di ruang tindakan kateterisasi jantung. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 1 orang radiografer dan 1 orang dokter spesialis jantung intervensi. Lokasi penelitian di Ruang Kateterisasi Jantung RS Santo Borromeus Bandung. Dari hasil penelitian tindakan Percutaneous Coronary Intervention (PCI) dan Intravascular Ultrasound (IVUS) dengan Teknik Double Puncture pada kasus Coronary Artery Disease (CAD) di Ruang Kateterisasi Jantung RS Santo Borromeus Bandung sudah sesuai dengan teori, journal dan literatur serta Pedoman Laboratorium Katererisasi Jantung dan Pembuluh Darah. Proyeksi yang digunakan untuk tindakan PCI pada kasus ini yaitu untuk Kanulasi pembuluh darah RCA adalah LAO 40°, setelah masuk di osteal baru diambil penggambilan gambar dengan proyeksi LAO 40° Cranial 10-15°, Frontal Cranial 30°, lalu tambahan RAO 30°. Beberapa tugas dan peranan radiografer dalam tindakan PCI adalah pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara tugas yang dilakukan Radiografer dalam SKKNI dan di lapangan.