Konsumsi monosodium glutamat berlebih dapat bersifat neurotoksik. Senyawa kafein dan asam klorogenat yang terkandung di dalam biji kopi disebut memiliki potensi sebagai anti inflamasi dan agen neuroprotektif. Konsumsi kopi diasumsikan dapat memperbaiki fungsi kognitif, tingkah laku, pemrosesan informasi dan koordinasi motorik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji kopi robusta Lampung terhadap gangguan koordinasi motorik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap dan pendekatan Posttest Only Control Group Design. Sampel terbagi ke dalam 5 kelompok, yaitu K- (aquades), K+ (MSG 4 g/kgBB/hari), P1,P2,dan P3 (MSG 4 g/kgBB/hari dan ekstrak biji kopi robusta lampung 1,5 ml/200gBB/hari konsentrasi 0,03 g/ml;0,06 g/ml;0,12 g/ml secara berurutan). Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Penilaian koordinasi motorik dilakukan dengan menggunakan media balance beam test berdiameter 28 mm dan Panjang 100 cm. Hasil rerata waktu balance beam test pada K+,K-,P1,P2,dan P3 secara berurutan adalah 10,8 ,4,0,3,2,4,4,3,0. Uji One Way ANOVA didapatkan nilai p=0,000. Uji Post Hoc LSD terhadap koordinasi motorik menunjukkan perbedaan yang bermakna antara K- dengan K+, K+ dengan P1, K+ dengan P2, K+ dengan P3. Kesimpulannya terdapat efek pemberian ekstrak biji kopi robusta Lampung terhadap gangguan koordinasi motorik pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi Monosodium glutamat.