Sulhairi, Sulhairi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Eksperimental Tekanan Jaringan Perpipaan Rahma, Siti Hardiyanti; Hatta, Mukhsan Putra; Bakri, Bambang; Sulhairi, Sulhairi
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 1 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052021.03

Abstract

Tekanan aliran adalah salah satu faktor penting dalam pengaliran air dalam pipa. Bila tekanan rendah, maka akan menimbulkan masalah dalam pendistribusian jaringan pipa. Namun bila tekanan terlalu besar akan menyebabkan kehilangan energi. Selain itu, dalam instalasi jaringan pipa akan terjadi hambatan aliran yang disebabkan faktor-faktor instalasi jaringan pipa itu sendiri seperti kecepatan aliran, perubahan dimensi pipa dan adanya belokan, serta perubahan kekasaran material pipa. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dan tekanan.Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis seberapa besar pengaruh paraemeter aliran terhadap tekanan dalam jaringan perpipaan dan mendapatkan hubungan parameter tak berdimensi pada jaringan perpipaan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Hidrolika Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa. Karakteristik sampel air yang digunakan adalah density (ρ) 1.000 kg/m3, viskositas kinematik 0,804 x 10-6 m2det, viskositas dinamik (µ) 0,801 x 10-3 Nd/m2, nilai viskositas (kekentalan) 8,5x10-7 m2/det, dan berat jenis (y) 1,00355 gr/cm3, serta suhu 29,50C. Variase debit yang digunakan ada 3 yaitu Q1= 0,004 m3/det, Q2 =0,003m3/det dan Q3 = 0.002 m3/det serta variasi tinggi jatuh (head) H1 = 0,5 meter, H2 = 1 meter dan H3 = 2 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh parameter aliran terhadap tekanan dalam jaringan perpipaan bahwa semakin tinggi debit maka tekanannya juga meningkat. Hal ini disebabkan karena kecepatan dan Bilangan Reynold juga meningkat. Sedangkan pengaruh headloss, semakin tinggi headloss maka tekanan semakin rendah karena semakin jauh titik pengamatannya sehingga terjadi kehilangan energi (mayor losses dan minor losses). Hubungan parameter non dimensional dari semua parameter menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara P dari hasil pengukuran dan P empiris.
Studi Eksperimental Kecepatan Aliran Slurry pada Saluran Tertutup Akbar, Muhammad Taufiq; Sulhairi, Sulhairi; Thaha, Muhammad Arsyad; Bakri, Bambang
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 1 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052021.06

Abstract

Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi jaringan pipa air limbah akan terjadi hambatan aliran yang disebabkan oleh faktor-faktor instalasi jaringan pipa itu sendiri seperti perubahan kecepatan, perubahan penampang (dimensi pipa, belokan, sambungan) dan perubahan kekasaran permukaan. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dan tekanan. Sape (2016) menguraikan sumber dari self head loss dan limit deposit velocity (DHLLDV) berdasarkan konsentrasi volume dan ukuran butiran partikel seragam yaitu (1) kehilangan energi pada regime fixed atau stationary flow yang di sebabkan oleh turbulensi aliran bed; (2) kehilangan energi pada regime slidding bed yang di sebabkan oleh slidding friction benda padat pada dinding pipa; (3) kehilangan energi pada regime heterogeneous akibat energi potensial (gravitasi) dan energi kinetik (tumbukan benda padat dengan dinding pipa); (4) kehilangan energi pada regime homegen disebabkan oleh turbulensi partikel besar; (5) kehilangan energi pada regime slidding yang disebabkan oleh slidding friction, energi potensial dan energi kinetik.. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan besaran pengaruh parameter aliran slurry terhadap regime aliran pada pipa lurus dan pipa belok. Pengambilan data primer secara analisis kuantitatif dengan pengumpulan data utama melalui pengukuran dengan mengunakan rangkain pipa sebagai model pengujian, serta didahului dengan pengumpulan data pendukung yaitu analisis karakteristik sampel air. Karakteristik sampel air yang digunakan adalah density (ρw) 1.000 kg/m3, density padatan (ρs) 2.670 kg/m3 viskositas kinematik 0,804 x 10-6 m2/det, viskositas dinamik (µ) 0,801 x 10-3 Nd/m2, nilai viskositas (kekentalan) 8,5x10-7 m2/det, dan berat jenis (y) 1,00355 gr/cm3, serta suhu 29,5 oC. Variasi debit yang digunakan ada 3 yaitu 0,004 m3/det, 0,003m3/det, dan 0,002 m3/det serta tinggi jatuh (head) 0,5 meter. Air yang mengandung partikel padat atau sedimen (slurry) yang mengandung sedimen seragam berupa pasir dengan ukuran 0,15 mm, 0,25 mm dan 0.42 mm
AN INVESTIGATION INTO THE OCCURRENCE OF SPEAKING ERRORS IN THE UTILIZATION OF THE SIMPLE PRESENT TENSE AMONG JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Himni, M Saleh Yahya; Sulhairi, Sulhairi
Edulingua: Jurnal Linguistiks Terapan dan Pendidikan Bahasa Inggris Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/edulingua.v12i1.7779

Abstract

The objective of this paper is to identify the type of errors that occurred in the spoken language of eighth-grade students at SMP Islam Pancor Kopong. The present study employs a qualitative research design. The objective of this study was to analyze the errors made by eighth-grade students at SMP Islam Pancor Kopong when using the simple present tense. The data were collected through a spoken test. The researcher poses questions to the student regarding their daily activities. This evaluation is designed to identify errors in spoken language production. The findings of this study are as follows. The researcher identified various types of errors, including omission, addition, mis-formation, and mis-ordering. The most prevalent error type was omission, with 29 errors, accounting for 39.19% of the total. This was followed by mis-formation, with 20 errors, constituting 27.03% of the total. Additional errors included addition, with 14 errors, amounting to 18.92%, and mis-ordering, with 11 errors, making up 14.86% of the total.