<![CDATA[Paparan pestisida pada masa kehamilan dapat mempengaruhi kejadian gangguan tumbuh kembang pada anak dan gangguan reproduksi pada ibu. Paparan pestisida pada masa kehamilan dapat meningkatkan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan ibu yang terpapar juga akan beresiko mengalami anemia pada saat hamil bahkan dapat menyebabkan keguguran hingga kematian pada ibu dan janin. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan potensial antara paparan pestisida selama kehamilan dan dampak buruk pada ibu dan janin. Proses pencarian literatur yang dilakukan pada tinjauan pustaka ini menggunakan database yaitu Google Scholar, PubMed, dan Sciencedirect dengan rentang tahun terbit 2016 hingga 2023. Beberapa kata kunci yang digunakan adalah "Paparan", "Pestisida", "Kehamilan", "Pertanian ", dan "Kesehatan Reproduksi". Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan potensial antara paparan pestisida selama kehamilan dan dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan janin termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan kelainan bawaan, diabetes gestasional, preeklampsia, dan gangguan pertumbuhan janin. Selain itu, paparan pestisida juga dikaitkan dengan potensi dampak kesehatan jangka panjang bagi ibu dan anak, seperti peningkatan risiko obesitas dan gangguan perkembangan saraf. Setelah mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh paparan pestisida terhadap ibu hamil, maka sebagai perawat dapat memberikan edukasi atau penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil mengenai penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat mengikuti penyemprotan pestisida. Untuk mengurangi paparan pestisida pada ibu hamil, perawat juga dapat mengajarkan cara mencuci buah dan sayur yang dibelinya dengan bersih agar residu pestisida tidak menempel.]]>
