Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH HUMAN RESOURCE PRACTICES DAN ORGANIZATIONAL TRUST TERHADAP EMPLOYEE JOB PERFORMANCE YANG DIMEDIASI OLEH JOB SATISFACTION Safitri, Yola; Rojuaniah, Rojuaniah
Jurnal Manajemen Bisnis Dan Organisasi Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Manajemen Bisnis dan Organisasi (JMBO)
Publisher : Yayasan Pendidikan Cahaya Budaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58290/jmbo.v1i2.31

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan human resource practices , organizational trust, job satisfaction dan employee job performance pada karyawan manufaktur yang memproduksi makanan dan minuman. Penelitian ini dilakukan di Indonesia pada bulan Desember 2021 sampai Februari 2022. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner secara online melalui media whatsapp. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan responden. Penelitian ini dilakukan pada 175 karyawan PT. Mayora Group di Indonesia. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode structural equation model (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Humamn resource practices tidak memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap employee job performance. Selanjutnya human resource practices berpengaruh positif pada Job satisfaction, Organizational trust terbukti berpengaruh positif terhadap Job Satisfaction, Organizational trust berpengaruh positif secara langsung terhadap Employee job performance, Job satisfaction berpengaruh positif pada employee job performance dan Job satisfaction terbukti memediasi antara human resource practices dengan employee job performance, serta Job satisfaction memediasi antara Organizational trust dengan employee job performance.
KETIDAK ADILAN ACCESS BENEFIT SHARING (ABS) PENGETAHUAN TRADISIONAL MASYARAKAT ADAT DI MALAYSIA Safitri, Yola
PALAR (Pakuan Law review) Vol 10, No 3 (2024): Volume 10, Nomor 3 July-September 2024
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/palar.v10i3.10639

Abstract

ABSTRAK                Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kondisi dimana pengaturan hukum di Malaysia terhadap perlindungan hak dan kewajiban masyarakat adat dalam memperoleh benefit dari pengetahuan tradisional yang dimiliki   yang diturunkan dari  generasi ke generasi terhadap perusahaan-perusahaan asing yang mengambil pengetahuan tradisional baik yang digunakan untuk penelitian maupun yang diambil untuk  komersil atau  Biopiracy belum diatur secara detail. Meskipun malaysia telah  meratidikasi perjanjian yang memberikan perlindungan terhadap pengetahuan tradisional namun aturan tersebut masih belum mampu memberikan  jamina  perlindungan hak masyarakat adat. Adapun masalah dalam penelitian ini hukum nasional malaysia masih belum memberikan kepastian hukum  terhadap pengetahuan tradisional yang di miliki masyarakt adat karena pihak  yang mendapatkan keuntungan dari pengetahuan tradisional tersebut adalah pemerintah. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif yang menelaah teori dan konsep pengaturan pengetahuan tradisional. Hasil penelitian menegaskan bahwa hak kekayaan intelektual dalam pengetahuan tradisional  masih belum memberikan  keuntungan kepada pemilik asli dari pengetahuan tradisional yakni masyarakat adat. Keuntungan  hanya  diperoleh oleh pemerintah   terkait sumber daya yang dimiliki masyarakat adat.  Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa pengeturan perlindungan pengetahuan tradisional masyarakat adat masih belum diatur secara  maksimal oleh hukum nasional malaysia. Kata kunci :pengetahuan tradisional,  masyarakat adat, acces benefit sharing (ABS) ABSTRACT  This research is motivated by a condition where legal arrangements in Malaysia for the protection of the rights and obligations of indigenous peoples in obtaining benefits from traditional knowledge that has been passed down from generation to generation against foreign companies that take traditional knowledge both used for research and those taken for commercial or biopiracy have not been regulated in detail. Although Malaysia has ratified treaties that provide protection for traditional knowledge, these rules are still unable to provide protection for the rights of indigenous peoples. The problem in this study is that Malaysian national law still does not provide legal certainty for traditional knowledge owned by indigenous peoples because the party that benefits from traditional knowledge is the government. This research uses a normative approach that examines the theories and concepts of traditional knowledge regulation. The results of the study confirm that intellectual property rights in traditional knowledge still do not provide benefits to the original owners of traditional knowledge, namely indigenous peoples. The benefits are only obtained by the government regarding the resources owned by indigenous peoples.  The conclusion of this research confirms that the regulation of the protection of traditional knowledge of indigenous peoples is still not maximally regulated by Malaysian national law. Keywords: traditional knowledge, indigenous peoples, access benefit sharing (ABS)