Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Determinan Tingkat Pengangguran : Peran Infasi dan Upah Minimum Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Sampai 2023 Syarifah Syarifah; Dhea Amanda; Nur Indah Melani Aruan; Monalisa Lumbantobing; Dodi Jese Rianto Siburian
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS EKONOMI Vol. 2 No. 3 (2024): July : JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS EKONOMI
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jmbe-itb.v2i3.2006

Abstract

High unemployment has become a significant issue in the province, which has great economic potential but faces challenges in reducing unemployment. In this analysis, economic and employment data of North Sumatra Province during the period were used to understand the relationship between inflation, minimum wage, and unemployment rate. The results of the analysis show that inflation has a significant influence on the unemployment rate in North Sumatra Province. High inflation can reduce people's purchasing power and create uncertainty in the labor market. In addition, the study also found that the minimum wage plays an important role in influencing the unemployment rate. Setting a minimum wage that is unbalanced or too high compared to labor productivity can limit the growth of new jobs.
ANALISIS DAMPAK TEORI KEYNES DALAM MENGATASI KRISIS EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL Nur Indah Melani Aruan; Irma Hutagalung; Bonaraja Purba
Jurnal Ilmiah Manajemen Ekonomi Dan Akuntansi (JIMEA) Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jimea.v1i1.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak teori Keynes dalam mengatasi krisis ekonomi melalui kebijakan fiskal, yang dimana ini sangat relevan dan menarik. Teori Keynes, yang dikembangkan oleh ekonom John Maynard Keynes, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi. Dalam teori Keynesian, ketika terjadi krisis ekonomi, seperti resesi atau depresi, pasar tidak mampu pulih sendiri karena kurangnya permintaan agregat. Keynes berpendapat bahwa pemerintah harus mengambil langkah-langkah ekspansif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dapat digunakan adalah peningkatan belanja publik. Dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk proyek infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan, pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan permintaan agregat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat pengangguran. Selain itu, pemotongan pajak juga merupakan kebijakan fiskal yang dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Dengan mengurangi beban pajak bagi individu dan perusahaan, pemerintah dapat mendorong konsumsi dan investasi yang lebih tinggi. Hal ini akan meningkatkan permintaan agregat dan menggerakkan roda perekonomian.