Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Pengaruh Human Capital, Upah Minumum dan Angkatan Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri di Kota Gunung Sitoli Tahun 2018-2022 Ilman Ashari Siregar; Irma Hutagalung; Jaiton Habeahan; Juan Sibarani; Rista Lumban Gaol; Nasrullah Hidayat
JURNAL RISET MANAJEMEN DAN EKONOMI (JRIME) Vol. 3 No. 3 (2025): Juli : JURNAL RISET MANAJEMEN DAN EKONOMI
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jrime.v3i3.2859

Abstract

This study aims to analyze the influence of human capital, minimum wages and workforce on the economic growth of the industrial sector in Gunung Sitoli City in 2018-2022. The research method uses multiple linear regression analysis with secondary data from the Central Statistics Agency (BPS) and the Gunung Sitoli City Manpower Office. The results of the study indicate that human capital and workforce have a significant effect on the economic growth of the industrial sector, while the minimum wage does not have a significant effect. The condition of human capital in Gunung Sitoli City can be assessed based on several main indicators such as education level, workforce skills, and access to training and development of abilities. 2022 is a period in which Gunungsitoli City shows efforts to improve worker welfare through adjustments to the UMK, but still faces challenges in creating sufficient jobs to absorb the growing workforce. This study contributes to the development of local economic policies and human resource development strategies in Gunung Sitoli City.
ANALYSIS OF THE INCREASE IN POPULATION AND LIFE EXPECTANCY ON THE LEVEL OF COMMUNITY WELFARE IN GUNUNG SITOLI CITY IN 2018-2022 Rista Yosefa Lumban Gao; Adyanto Purba; Ilman Ashari; Jaiton Habeahan; Irma Hutagalung; Masyura Nasution
Quantitative Economics Journal Vol. 13 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/qej.v13i2.65263

Abstract

The present study investigates the effects of rising life expectancy and population numbers onthe state of community welfare in Gunungsitoli City between 2018 and 2022. Life expectancyrose along with the substantial population boom that Gunungsitoli City had throughout thistime. Growing populations can make it more difficult to provide essential services such asinfrastructure, healthcare, and education, but longer life expectations are a reflection ofbetter living circumstances and health care. This study examines how these two factors relateto community welfare, which is determined by social, economic, and public facilityaccessibility. The findings of the study demonstrate that while longer life expectancies aregood for welfare, rapid population expansion might make it more difficult for the governmentto provide for people's fundamental requirements, hence
ANALISIS DAMPAK TEORI KEYNES DALAM MENGATASI KRISIS EKONOMI MELALUI KEBIJAKAN FISKAL Nur Indah Melani Aruan; Irma Hutagalung; Bonaraja Purba
Jurnal Ilmiah Manajemen Ekonomi Dan Akuntansi (JIMEA) Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jimea.v1i1.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak teori Keynes dalam mengatasi krisis ekonomi melalui kebijakan fiskal, yang dimana ini sangat relevan dan menarik. Teori Keynes, yang dikembangkan oleh ekonom John Maynard Keynes, menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi. Dalam teori Keynesian, ketika terjadi krisis ekonomi, seperti resesi atau depresi, pasar tidak mampu pulih sendiri karena kurangnya permintaan agregat. Keynes berpendapat bahwa pemerintah harus mengambil langkah-langkah ekspansif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dapat digunakan adalah peningkatan belanja publik. Dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk proyek infrastruktur, pendidikan, atau kesehatan, pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan permintaan agregat. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat pengangguran. Selain itu, pemotongan pajak juga merupakan kebijakan fiskal yang dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Dengan mengurangi beban pajak bagi individu dan perusahaan, pemerintah dapat mendorong konsumsi dan investasi yang lebih tinggi. Hal ini akan meningkatkan permintaan agregat dan menggerakkan roda perekonomian.
KEBIJAKAN EKONOMI POLITIK DALAM MENGHADAPI PERLAMBATAN EKONOMI GLOBAL PADA MASA COVID 19 Irma Hutagalung; Desry Situngkir; Bonaraja Purba
Jurnal Ilmiah Manajemen Ekonomi Dan Akuntansi (JIMEA) Vol. 1 No. 1 (2023): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jimea.v1i1.92

Abstract

Kebijakan ekonomi politik global (EPG), adalah disiplin akademik dalam ilmu politik yang mempelajari ekonomi dan hubungan internasional. Setiap negara memiliki tugas untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Salah satu syarat yang dapat memenuhinya adalah melalui pertumbuhan ekonomi. Wajar pertumbuhan ekonomi menjadi penentu tingkat kesejahteraan, keamanan serta kemajuan sebuah negara. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan, semakin tinggi tingkat stabilitas politik, ekonomi dan keamanan. Pertumbuhan ekonomi dengan demikian bersifat global. Terlebih lagi perkembangan teknologi membuat dunia semakin kecil dan tanpa batas. Sebut saja ketika dunia percaya dengan sistem merkentilisme.Tujuan konomi politik meningkatakn kesejehteraan pendapatan pertumbuhan ekonomi yang dihadapkan dalam sistem ekonomi dunia.