Mujamil, Ashari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dakwah Partisipatoris Untuk Transformasi Sosial : Diskursus Manajemen Dakwah Dalam Perspektif Sosiologi-Pengetahuan Mujamil, Ashari; Riwanda, Agus; Moefad, Agoes M.
Mawaizh : Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol 14 No 2 (2023): Vol 14 No 2 (2023) : Da'wah and Digital Society
Publisher : Faculty of Da’wa and Islamic Communication, State Institute for Islamic Studies of Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32923/maw.v14i2.3676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dakwah partisipatoris yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Haromain, kaitannya dengan pengembangan skill santri sebagai da’i dan pelaksanaannya di masyarakat dalam upaya mengubah tatanan sosial melalui Program Amal Bakti Santri. Berjenis penelitian studi lapangan, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasilnya, Pondok Pesantren Nurul Haromain memiliki misi sebagai pesantren berbasis dakwah yang mengembangkan kompetensi da’i sebagai capaian pembelajarannya dan Program Amal Bakti Santri sebagai praktek pembelajaran dakwah sekaligus proses dakwah partisipatoris di masyarakat. Program ini dilakukan secara sistematis melalui strategi dan aplikasi fungsi manajemen serta memilliki implikasi berupa transformasi sosial yang terjadi dengan mendialogkan pengetahuan santri sebagai agen perubahan dan masyarakat, dengan harapan keberlanjutan dakwah juga dijaga dalam upaya mempertahankan tatanan sosial yang madani.
The Moderation of Islamic Lecturing in Da’wa Movements: A Case Study of Maos Community in Cilacap, Central Java Mujamil, Ashari; Fatimah, Siti
An-Nida' Vol 47, No 2 (2023): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/an-nida.v47i2.25352

Abstract

The role of Islamic movements (ormas) as da’wa institutions contributes significantly to efforts to build a civil society. As observed in Maos Lor Village, Cilacap, Central Java, there are five types of Islamic movements conducting da’wa activities side by side, including Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Jamaah Muslimin (Hizbullah), and Salafi. The aim of this research is to understand and analyze the socio-historical dialectics institutionally among these Islamic movements, the types of da’wa activities, and their impact on the social construction of society in creating religious moderation. This paper is a qualitative study employing field research with social construction theory as the analytical tool, particularly focusing on three stages of social construction: externalization, objectivation, and internalization. The findings reveal that in the stages of externalization and objectivation, each organization experiences periodic dynamics in its history, characterized by ideological and attitudinal friction. This is marked by the initial construction dynamics where only two Islamic movements, NU and Muhammadiyah, with traditionalist and modernist ideologies, were present. Subsequent turmoil occurred with the emergence of other Islamic movements from the 1970s to the 1990s, namely the Jamaah Muslimin (Hizbullah), LDII, and Salafi groups. Until the 2000s, there were religious attitude frictions such as mosque disputes, and congregation shifts from one organization to another. However, once a moderate stance emerged, marked by the internalization stage involving da’wa activities of each organization along with openness and tolerance, it demonstrated that even in small rural communities, religious moderation could be experienced and exemplified in nation-building efforts. Abstrak: Peran organisasi masyarakat (ormas) Islam sebagai lembaga dakwah dalam upaya membangun masyarakat madani memiliki sumbangsih yang penting. Sebagaimana yang terdapat di Desa Maos Lor, Cilacap, Jawa Tengah terdapat lima  macam organisasi masa (ormas) Islam yang melakukan aktivitas dakwah secara berdampingan, diantaranya yaitu, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Jamaah Muslimin (Hizbullah), dan Salafi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis dialektika sosio-historis secara institusional ormas Islam tersebut, jenis kegiatan dakwah, serta dampaknya terhadap konstruksi sosial masyarakat dalam menciptakan moderasi beragama. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif berjenis studi lapangan dengan teori konstruksi sosial sebagai alat analisis, khususnya tigatahapan dialektika konstruksi sosial yaitu eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi. Hasilnya, dalam tahap eksternalisasi dan objektivikasi, masing-masing ormas memiliki dinamika secara periodik dalam sejarahnya berupa gesekan ideologi dan sikap. Hal ini ditandai dengan dinamika yang terjadi pada konstruksi awal yang hanya terdapat dua ormas Islam NU dan Muhammadiyah dengan ideologi tradisionalis dan modernis. Gejolak selanjutnya terjadi seiring munculnya ormas Islam lain mulai tahun 1970-an sampai tahun 1990-an, yaitu kelompok Jamaah Muslimin (Hizbulah), LDII, dan Salafi. Hingga tahun 2000-an, terjadi gesekan sikap dalam beragama seperti perebutan masjid sampai dengan perpindahan jemaah dari satu ormas ke yang lainnya. Namun, saat sudah muncul sikap moderat yang ditandai dengan tahap internalisasi berupa aktivitas dakwah masing-masing ormas serta keterbukaan dan toleransi. Hal ini membuktikan bahwa dalam ranah masyarakat kecil di pedesaan sekalipun, moderasi beragama dapat dirasakan sekaligus dijadikan percontohan dalam berbangsa dan bernegara.
Dialektika Ormas Islam dalam Pendekatan Sosiologi Dakwah, Aktualisasi Dakwah Moderat di Desa Maos Lor Kabupaten Cilacap Mujamil, Ashari; Fatimah, Siti
Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) Vol. 23 No. 2 (2023): ANIDA (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/anida.v23i2.29844

Abstract

The purpose of this study is to examine the dialectics of Islamic mass organizations in Maos Lor Village as da'wah institutions that have an impact on the social dynamics of society. A qualitative field study with a sociology of da'wah approach that accommodates the science of da'wah and sociology, this research uses analytical tools in the form of social construction theory and functional structural theory. The results found that in the dialectic that occurs, each mass organization has different goals so that it needs periodic social interaction to adapt and integrate until the achievement of moderate community life. Socio-historically, there is friction in ideology and diversity attitudes that are reflected in differences in da'wah strategies and activities, even the turmoil over mosques for da'wah bases. However, as the development of this attitude leads to moderation which is characterized by the da'wah activities of each mass organization as well as openness and tolerance. From the results of this research, the implications obtained academically are in the form of developing interdisciplinary Islamic studies, as well as socially religious in the form of a reflection of religious moderation at the level of even small communities.