Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN BERBICARA PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI RUMOH TERAPI TABINA Riyyana, Mulya; Muzil, Jaizaton; Hijriati, Hijriati
Al-Abyadh Vol 7 No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI INSTITUT AGAMA ISLAM DINIYYAH PEKANBARU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-abyadh.v7i1.997

Abstract

Keterlambatan bicara pada anak adalah bagian dari aspek perkembangan bahasa. Anak dapat dikatakan mengalami Speech Delay ketika kemampuan berbicaranya jauh dibawah rata-rata anak sebayanya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab keterlambatan berbicara (speech delay) pada anak usia 3 tahun di Rumoh Terapi Tabina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kualitatif. Metode deskripsi kualitatif ialah metode yang berdasarkan postpositivisme yang digunakan peneliti untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, sesuai dengan fakta yang tampak. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab anak yang mengalami keterlambatan berbicara di Rumoh Terapi Tabina adalah kurangnya waktu orangtua terhadap anak, dimana anak dititipkan kepada pengasuh sehingga anak tidak mendapatkan stimulasi yang optimal berupa komunikasi dua arah antara orangtua dengan anak, Kemudian juga anak diberikan dan dibebaskan menggunakan gadget. Adapun penyebab lainnya yaitu kurangnya teman seusia anak di lingkungan tempat tinggal anak, sehingga anak tidak memiliki teman untuk berkomunikasi.
Efektivitas Metode Demonstrasi terhadap Pengenalan Wudhu pada Anak di RA Fathun Qarib Riyyana, Mulya; Fajriah, Heliati
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1813

Abstract

Pengenalan wudhu penting diajarkan kepada anak sejak usia dini agar anak mampu melaksanakan langkah-langkah ibadah wudhu dengan benar sesuai dengan ketentuan hukum. Dibutuhkan metode yang dapat digunakan untuk mengenalkan wudhu pada anak yaitu metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode demonstrasi terhadap pengenalan wudhu di RA Fathun Qarib. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain Pre Eksperimental Design jenis one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi  dan dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah 25 orang. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan Uji normalitas dan uji-t dengan taraf signifikan 5%. Diperoleh nilai signifikansi pada pretest adalah 0,053 > 0,05 dan nilai signifikansi pada posttest 0, 367 > 0,05 kriteria pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan significance (sig) data pretest dan posttest berdistribusi normal. Maka sign (2-tailed) 0.000 < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima atau Metode demonstrasi  efektif terhadap pengenalan wudhu pada anak di RA Fathun Qarib.
ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN BERBICARA PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI RUMOH TERAPI TABINA Riyyana, Mulya; Muzil, Jaizaton; Susanti, Yeni; Hijriati, Hijriati
Nunchi : Islamic Parenting Journal Vol 2, No 1 (2024): Nunchi: Islamic Parenting Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ipj.v2i1.16031

Abstract

Keterlambatan bicara pada anak adalah bagian dari aspek perkembangan bahasa. Anak dapat dikatakan mengalami Speech Delay ketika kemampuan berbicaranya jauh dibawah rata-rata anak sebayanya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab keterlambatan berbicara (speech delay) pada anak usia 3 tahun di Rumoh Terapi Tabina. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kualitatif. Metode deskripsi kualitatif ialah metode yang berdasarkan postpositivisme yang digunakan peneliti untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, sesuai dengan fakta yang tampak. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab anak yang mengalami keterlambatan berbicara di Rumoh Terapi Tabina adalah kurangnya waktu orangtua terhadap anak, dimana anak dititipkan kepada pengasuh sehingga anak tidak mendapatkan stimulasi yang optimal berupa komunikasi dua arah antara orangtua dengan anak, Kemudian juga anak diberikan dan dibebaskan menggunakan gadget. Adapun penyebab lainnya  yaitu kurangnya teman seusia anak di lingkungan tempat tinggal anak, sehingga anak tidak memiliki teman untuk berkomunikasi.
Efektivitas Metode Demonstrasi terhadap Pengenalan Wudhu pada Anak di RA Fathun Qarib Riyyana, Mulya; Fajriah, Heliati
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1813

Abstract

Pengenalan wudhu penting diajarkan kepada anak sejak usia dini agar anak mampu melaksanakan langkah-langkah ibadah wudhu dengan benar sesuai dengan ketentuan hukum. Dibutuhkan metode yang dapat digunakan untuk mengenalkan wudhu pada anak yaitu metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode demonstrasi terhadap pengenalan wudhu di RA Fathun Qarib. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif desain Pre Eksperimental Design jenis one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi  dan dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah 25 orang. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan Uji normalitas dan uji-t dengan taraf signifikan 5%. Diperoleh nilai signifikansi pada pretest adalah 0,053 > 0,05 dan nilai signifikansi pada posttest 0, 367 > 0,05 kriteria pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan significance (sig) data pretest dan posttest berdistribusi normal. Maka sign (2-tailed) 0.000 < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima atau Metode demonstrasi  efektif terhadap pengenalan wudhu pada anak di RA Fathun Qarib.