Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mirror Neuron dalam Proses Empati Manusia kerusakan / Disfungsi yang Terjadi pada Mirror Neuron Elvaretta, Maria Leony; Dhuha, Nurul Azizah; Zefanya, Natasha; Tara, Lativa; Pradnyandari, Ni Nyoman Putri
Psyche 165 Journal Vol. 16 (2023) No. 4
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jpsy165.v16i4.311

Abstract

Humans are essentially created as social creatures and need each other to interact with each other. Human life coexists with other humans, so social interaction cannot be avoided. As humans, we must be sensitive and respectful of each other. One of the social interaction capitals is the ability to empathize. Empathy can be defined as when an individual can feel what others feel, and this can be explained from a neuroscience perspective. The mirror neuron is one of the small parts of the brain that has the primary function as a mirror within the individual, in other words it is the center of the process where empathy occurs. The purpose of this study is to investigate the function of mirror neurons that are closely related to human empathy processes and the damage or dysfunction that occurs in it. Through literature studies, it is known that the mirror neurons are located in some parts of brain structures; in the premotor area and the lower parietal cortex. Mirror neurons generally project events around the individuals so the emotions and such behaviors are felt by the individuals. The lack of empathy experienced by some individuals with psychopathy as well as difficulty in understanding situations or responding to social cues in children with Autism Spectrum Disorder (ASD) can be due to the dysfunction in mirror neurons. However, mirror neurons dysfunction still requires further research to be able to understand the role of mirror neurons in various aspects of mental processes and human behavior.
GAMBARAN STRATEGI COPING PADA MAHASISWA YANG MENGALAMI ACADEMIC BURNOUT DI MASA PANDEMI Vidyputri, Yolanda Xania; Zefanya, Natasha; Hestyanti, Yohana Ratrin
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v7i1.20480.2022

Abstract

Perkuliahan daring di masa pandemi COVID-19 merupakan fenomena baru di kalangan mahasiswa yang menimbulkan dampak positif maupun negatif. Bila dampak negatif perkuliahan daring tidak diatasi dengan baik, akan menimbulkan academic burnout yang mempengaruhi kesejahteraan maupun prestasi akademis. Strategi coping yang efektif dapat membantu mengatasi sumber academic burnout. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran strategi coping mahasiswa yang mengalami academic burnout serta efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif fenomenologi. Pemilihan partisipan melalui screening menggunakan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBISS) untuk mendapatkan partisipan yang memiliki tingkat academic burnout sedang hingga tinggi. Dari 17 partisipan yang mengisi MBISS, diperoleh lima partisipan yang sesuai kriteria dan bersedia terlibat. Peneliti mewawancarai partisipan secara daring. Kredibilitas penelitian diperkuat dengan member checking. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipan mengalami academic burnout dari perkuliahan daring karena kesulitan memahami materi perkuliahan, banyaknya tugas yang diterima, serta permasalahan dalam kelompok yang akhirnya membuat mahasiswa tertekan dan terbebani. Sejumlah strategi coping yang dilakukan dan membantu partisipan antara lain melakukan active coping dan mencari dukungan dalam memecahkan masalah. Strategi coping yang cukup sering dilakukan partisipan masuk ke dalam kategori dysfunctional yaitu self-distraction karena kemampuannya untuk mengurangi rasa lelah dan meningkatkan semangat. Penggunaan self-distraction secara berlebihan dapat menimbulkan masalah yang menyumbang pada academic burnout. Strategi coping lain yang cukup sering dilakukan oleh mahasiswa, terkadang dianggap membantu namun juga dapat menekan dan membuat lelah adalah acceptance yang masuk dalam kategori emotion-focused coping. Penelitian merekomendasikan pentingnya menemukan strategi coping yang efektif dan adaptif dalam menyikapi berbagai situasi dan perubahan selama pandemi, serta menyadari pola kebiasaan coping yang mengarah pada situasi kurang menguntungkan bagi mahasiswa sehingga perlu dikurangi.