Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Laporan Kasus Pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Masalah Keperawatan Defisit Nutrisi di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo Syamsuddin, Fadli; Puluhulawa, Nikmawati; Nabu, Sri Deviyaningsih
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 4, No 2 (2023): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.4.2.120-128

Abstract

Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyebab penderita TB paru mengalami defisit nutrisi yaitu adanya hipermetabolisme, peningkatan aktivitas bernafas, infeksi dan inflamasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mampu memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien yang mengalami penyakit TB Paru dengan masalah keperawatan defisit nutrisi di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk deskriptif laporan kasus yang mencakup pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, serta evaluasi keperawatan. Hasil dari penelitian menunjukkan setelah dilakukannya tindakan asuhan keperawatan pada kelima pasien TB Paru status nutrisinya meningkat. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini pada pasien TB Paru harus di kontrol manajemen nutrisinya agar tidak terjadi pengurangan nutrisi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN MINUM OBAT OAT PADA PASIEN TBC DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL Puluhulawa, Nikmawati; Syukur, Sabirin B.; Sappe, Pebriani RL
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.129

Abstract

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia WHO dengan Negara-Negara yang tergabung di dalamnya termasuk Indonesia mengupayakan untuk mengurangi penyakit TB Paru. Ketidakpatuhan pasien TB dalam menjalani pengobatan menyebabkan tingkat kesembuhan rendah dan juga angka kematian meningkat, salah satu faktor yang berhungan dengan kepatuhan minum obat yaitu adanya dukungan keluarga. Tujuan penelitian untuk meganalisis dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat OAT pada pasien TBC. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 40 penderita TBC dengan menggunakan total sampling sehingga jumlah sampel sebanyak 40 orang. Hasil penelitian dukungan keluarga tertinggi yaitu dukungan keluarga baik sebanyak 20 orang dengan kepatuhan minum obat OAT yang tertinggi yaitu kepatuhan tinggi sebanyak 21 orang, nilai pValue = 0.000<0.05. Kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat OAT pada pasien TBC di UPT Puskesmas Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. Saran diharapkan menjadi masukan untuk pihak UPT Puskesmas Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol dan juga keluarga serta masyarakat secara luas dalam meningkatkan tingkat kepatuhan pada penderita TBC.
Pengaruh ROM Exercise Bola Karet dengan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo Nauko, Annisaturahma; Syamsuddin, Fadli; Puluhulawa, Nikmawati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2024: EDISI KHUSUS II
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objective: Stroke can cause various levels of disorders such as decreased muscle tone. Stroke treatment is physiotherapy exercises for stroke patients by providing ball gripping exercises. The aim of the research was to determine the effect of rubber ball ROM exercise on grip muscle strength in stroke patients in the Internal Room at RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo. Methods: Pre-experimental research design with a one group pretest-posttest design approach. The samples used in this study were stroke patients who were treated in the Internal Room at Prof. Hospital. Dr. H. Aloei Saboe as many as 15 respondents, data was collected using observation sheets and tested using the parametric paired t-test statistical test. Results: The results of the study showed that muscle strength before being given the rubber ball ROM exercise was found to be an average of 2.47 with a standard deviation of 0.743 and after being given the rubber ball ROM exercise the average was 3.47 with a standard deviation of 0.743, and a p-value of 0.000 (<α 0) was obtained. .05). It was concluded that there was an influence of rubber ball ROM exercise on grip muscle strength in stroke patients in the Internal Room at Prof. Hospital. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo City. Conclusion: So, it is hoped that hospitals will facilitate patients by providing rubber balls so that patients can continue ROM exercise therapy using rubber balls and other stroke patients.
Efektifitas Latihan Bola Lunak Bergerigi dengan Kekuatan Otot Genggam Tangan pada Pasien Stroke Non Hemoragic di Ruangan Neuro RSUD PROF. DR. ALOEI SABOE Syamsuddin, Fadli; Puluhulawa, Nikmawati; Jusuf, Muh. Isman; Tomayahu, Yuninda
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 3 (2025): Volume 5 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i3.16744

Abstract

ABSTRACT Patients with stroke often have disorders of the nervous system that can cause symptoms such as paralysis of the limbs. Efforts to treat stroke with muscle weakness can be done with non-pharmacological therapy can be done with jagged soft ball exercises by grasping or clenching hands tightly applied in jagged soft ball handheld exercises stimulate increased neoromuscular and muscular chemical activity. The purpose of this study was to determine the effectiveness of jagged soft ball training with hand grip strength in non-hemorrhagic stroke patients in the neuro room at Prof. Dr. Aloei Saboe Hospital, Gorontalo City. The research method used quasi-experiment pre and post test with cross sectional approach. The study population was hemorrhagic stroke patients in the Neuro room at Prof. Dr. Aloei Saboe Hospital Gorontalo City, so the sample used was 15 respondents. The results showed that the grip muscle strength before grasping the jagged soft ball exercise in stroke patients the majority of muscle strength level 3, after grasping the jagged soft ball exercise in stroke patients in the Neuro Room of Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo Hospital the majority of muscle strength level 4. So it can be concluded that there is an effect of jagged soft ball training on hand grip strength in non-hemorrhagic stroke patients in the Neuro room of Prof. Dr. Aloei Saboe Hospital Gorontalo City. Keywords: Hand Grip Serrated, Hemorrhagic Stroke, Muscle Strength, Soft Ball  ABSTRAK Pada pasien dengan stroke sering kali terjadi gangguan pada sistem saraf yang dapat menimbulkkan gejala seperti kelumpuhan anggota badan. Upaya penanganan stroke dengan kelemahan otot dapat dilakukan dengan terapi non-farmakologi dapat dilakukan dengan latihan bola lunak bergerigi dengan cara menggenggam atau mengepalkan tangan rapat-rapat yang diterapkan dalam latihan genggam bola lunak bergerigi merangsang peningkatan aktivitas kimiawi neoromuskuler dan muskuler. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektifitas latihan bola lunak bergerigi dengan kekuatan genggam tangan pada pasien strok non hemoragic di ruangan neuro di RSUD Prof. Dr. Aloei saboe Kota Gorontalo. Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment pre dan post test dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien stroke hemoragic di ruangan Neuro RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo, sehingga sampel yang digunakam sebanyak 15 responden. Hasil didapatkan bahwa kekuatan otot genggam sebelum Latihan menggenggam bola lunak bergerigi pada pasien stroke mayoritas tingkat kekuatan otot 3, setelah Latihan menggenggam bola lunak bergerigi pada pasien stroke di Ruang Neuro RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo mayoritas tingkat kekuatan otot 4. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh latihan bola lunak bergerigi dengan kekuatan genggam tangan pada pasien stroke non hemoragic di ruangan Neuro RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Kata Kunci: Bola Lunak Bergerigi, Genggan Tangan, Kekuatan Otot, Stroke Hemoragic
PENGARUH LATIHAN KEKUATAN TERHADAP PENURUNAN GEJALA RESTLESS LEGS SYNDROME PASIEN HEMODIALISA Puluhulawa, Nikmawati; Rahman, Sri Povintyawati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.41376

Abstract

ABSTRAK Gagal ginjal kronik merupakan hasil kerusakan fungsi dan struktur ginjal yang terjadi secara progresif hingga menjadi End Stage Renal Disease (ESRD). Gangguan neurologi yang dapat terjadi pada pasien hemodialisis adalah gangguan pergerakan dan restless leg syndrome. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh latihan kekuatan terhadap penurunan gejala restless legs syndrome pasien hemodialisa di ruangan hemodialisa RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-experimental dengan pendekatan one group pretest-postest. kriteria Inklusi; Pasien dengan diagnosa gagal ginjal kronik, pasien yang menjalani hemodialisis, pasien yang mengalami gejala restless legs syndrome, tekanan darah pasien yang akan menjalani HD dengan tekanan darah sistolik berkisar dari 110-150 mmHg dan tekanan darah diastolik dari 80-90 mmH, pasien yang sadar dan kooperatif. Sedangkan kriteria Ekslusi yaitu pasien penurunan kesadaran, pasien dengan komplikasi hipotensi dan hipertensi, pasien yang tiba-tiba mengalami keluhan kegawatdaruratan yang                menyebabkan tidak bisa melanjutkan penelitianHasil penelitian didapatkan bahwa hasil uji statistic nilai signifikan atau nilai p-value yaitu 0,000 yang berarti 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh latihan kekuatan terhadap penurunan gejala restless legs syndrome pasien hemodialisa di ruangan hemodialisa RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dengan menggunakan dua kelompok penelitian yaitu kelompok pemberian intervensi dan kelompok kontrol agar lebih jelas dan terlihat keefektifan dari pemberian latihan kekuatan.
Pengaruh Pemberian Cold Pack Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Fraktur Di Ruang Post Op Rsud Prof.Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo Puluhulawa, Nikmawati; Syamsuddin, Fadli; Mujaraha, Rahmat Aditya
Zaitun : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 13, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v13i1.4093

Abstract

Fraktur adalah kondisi di mana terjadi hilangnya kontinuitas tulang, baik secara total maupun parsial. Salah satu tanda fraktur adalah nyeri, yang dapat ditangani dengan berbagai metode, termasuk metode non-farmakologis seperti pemberian cold pack. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian cold pack terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur di ruang Post Operasi RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, serta untuk membandingkan perbedaan tingkat nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimental dengan desain Two Group Pre-Test – Post-Test with Control Group Design. Pengaruh pemberian cold pack dianalisis menggunakan uji statistik Wilcoxon, yang menunjukkan nilai p-value 0,004. Perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dianalisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney, dengan hasil p-value 0,001 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian cold pack memiliki pengaruh signifikan dalam menurunkan nyeri pada pasien fraktur, dengan rata-rata skala nyeri pada kelompok intervensi berada dalam kategori ringan (80%). Sebaliknya, pada kelompok kontrol, rata-rata skala nyeri berada dalam kategori sedang (60%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian cold pack efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien fraktur di ruang Post Operasi RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe.
LAPORAN KASUS PADA PASIEN TB DAN DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH DEFISIT NUTRISI DI RSUD PROF. DR. ALOE SABOE Puluhulawa, Nikmawati; Syamsuddin, Fadli; Ibrahim, Moh. Taufan; Djafar, Fatmawati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.28067

Abstract

Penderita diabetes melitus memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat sehingga menyebabkan penyakit TBC latennya menjadi TBC aktif. Dibandingkan orang tanpa DM, penderita DM mempunyai risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi terkena tuberkulosis. Kesalahan kegagalan sistem pemeliharaan tubuh dalam kejadian infeksi paru pada penderita DM, paru mengalami gangguan fungsi pada epitel pernapasan dan juga motilitas silia. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan asuhan keperawatan pada pasien TB dan diabetes melitus dengan masalah defisit nutrisi. Hasil penelitian yaitu pada semua klien, manajemen nyeri dilakukan untuk mengurangi gejala yang dialami, seperti gastritis pada Klien 1 dan Klien 2, serta untuk meredakan nyeri pada Klien 3 hingga Klien 6. Pemantauan gula darah yang ketat dan pengaturan terapi insulin sangat penting untuk mengendalikan DM tipe 2 pada semua pasien. Peningkatan asupan nutrisi dan pemantauan status nutrisi juga merupakan intervensi utama untuk menangani penurunan berat badan yang signifikan. Selain itu, pencegahan infeksi dan dehidrasi dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Manajemen pernapasan, termasuk oksigenasi dan posisi tidur semi-Fowler, diterapkan pada Klien 3 hingga Klien 6 untuk membantu mengatasi gejala respirasi. Pemantauan fungsi paru-paru dilakukan secara khusus pada Klien 5 dan Klien 6 serta 7. Kesimpulannya pasien diberikan edukasi mengenai lima pilar diabetes mellitus yang mencakup manajemen pola makan, aktivitas fisik, pemantauan gula darah, terapi obat, dan edukasi berkelanjutan. Pasien juga mendapatkan informasi tentang makanan yang harus dihindari, dikurangi, dan yang boleh dikonsumsi untuk membantu mengatur pola makan dalam mengelola diabetes mereka.
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson dengan Perubahan Saturasi Oksigen pada Pasien TB Paru di Ruang Isolasi RSUD PROF. DR.ALOEI SABOE Kota Gorontalo Puluhulawa, Nikmawati; Syamsuddin, Fadli; Ibrahim, Mohamad Taufan; Usman, Alfandi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 10 (2024): Volume 4 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i10.15719

Abstract

ABSTRACT Patients with Pulmonary Tuberculosis are often diagnosed with gas exchange abnormalities, leading to shortness of breath. An intervention that can be done to reduce shortness of breath in pulmonary TB patients is Benson relaxation focused on certain words or sentences repeatedly in a regular pattern. in this study, to determine the effect of Benson relaxation therapy on changes in oxygen saturation in pulmonary TB patients in the isolation room at Aloei Saboe Regional Hospital, Gorontalo City. Used in this research was pre-experimental with a one-group pre-post test design approach, with a sample of 15 pulmonary TB patients who experienced shortness of breath in the Isolation Room at Aloei Saboe Regional Hospital, Gorontalo City. Based on the results of statistical tests using the Wilcoxon test, a significant value or PV value was obtained, namely 0.000, which means 0.000<0.05, so it can be concluded that Ha is accepted, which means that there is an effect of Benson relaxation therapy with changes in oxygen saturation in pulmonary TB patients in the Isolation Room at Aloei Saboe City Hospital Gorontalo. It is hoped that this will provide additional information to health workers at the Aloei Saboe Regional Hospital, Gorontalo City regarding the provision of Benson relaxation therapy to pulmonary TB patients who experience changes in oxygen saturation. Keywords: Benson Relaxation Therapy, Pulmonary TB, Oxygen Saturation  ABSTRAK Pasien dengan Tuberkulosis Paru sering didiagnosis dengan kelainan pertukaran gas, yang menyebabkan sesak napas. Intervensi yang bisa dilakukan untuk mengurangi sesak pada pasien TB paru adalah relaksasi benson difokuskan pada kata atau kalimat tertentu yang berkali-kali dengan pola yang teratur. pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi Benson dengan perubahan saturasi oksigen pada pasien TB Paru di Ruang Isolasi RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan pendekatan one-group pra-post test design, dengan sampel sebanyak 15 pasien TB Paru yang mengalami sesak nafas di Ruang Isolasi RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikan atau nilai PValue yaitu 0,000 yang berarti 0,000<0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh terapi relaksasi Benson dengan perubahan saturasi oksigen pada pasien TB Paru di Ruang Isolasi RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo. Diharapkan dapat menambah informasi kepada tenaga kesehatan yang berada di RSUD Aloei Saboe Kota Gorontalo tentang pemberian terapi relaksasi Benson pada pasien TB Paru yang mengalami perubahan saturasi oksigen. Kata Kunci: TB Paru, Terapi Relaksasi Benson, Saturasi Oksigen
Pengaruh ROM Exercise Bola Karet dengan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke di Ruang Interna RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo Nauko, Annisaturahma; Syamsuddin, Fadli; Puluhulawa, Nikmawati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2024: EDISI KHUSUS II
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objective: Stroke can cause various levels of disorders such as decreased muscle tone. Stroke treatment is physiotherapy exercises for stroke patients by providing ball gripping exercises. The aim of the research was to determine the effect of rubber ball ROM exercise on grip muscle strength in stroke patients in the Internal Room at RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo. Methods: Pre-experimental research design with a one group pretest-posttest design approach. The samples used in this study were stroke patients who were treated in the Internal Room at Prof. Hospital. Dr. H. Aloei Saboe as many as 15 respondents, data was collected using observation sheets and tested using the parametric paired t-test statistical test. Results: The results of the study showed that muscle strength before being given the rubber ball ROM exercise was found to be an average of 2.47 with a standard deviation of 0.743 and after being given the rubber ball ROM exercise the average was 3.47 with a standard deviation of 0.743, and a p-value of 0.000 (<α 0) was obtained. .05). It was concluded that there was an influence of rubber ball ROM exercise on grip muscle strength in stroke patients in the Internal Room at Prof. Hospital. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo City. Conclusion: So, it is hoped that hospitals will facilitate patients by providing rubber balls so that patients can continue ROM exercise therapy using rubber balls and other stroke patients.
Identifikasi Program Inovasi Kesehatan Pencegahan Dan Penanganan Stunting Berbasis Kearifan Lokal Di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo Sudirman, Andi Akifa; Modjo, Dewi; Puluhulawa, Nikmawati; Pauweni, Sindy Claudia
Zaitun : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/zijk.v12i1.2907

Abstract

Stunting adalah suatu kondisi dimana seorang anak mengalami hambatan pertumbuhan yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan pada masa tuanya. Saat ini, stunting mempengaruhi sekitar 162 juta anak di bawah usia lima tahun. Jika hal ini terus berlanjut, diperkirakan terdapat 127 juta anak di bawah usia lima tahun yang menderita stunting pada tahun 2025. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program inovasi kesehatan penanganan stunting berbasis kearifan lokal. Desain penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Jumlah partisipan 5 orang. Hasil penelitian didapatkan program inovasi yang sudah berjalan di kelurahan terdapat program orang tua asuh atau bapak asuh dan program yang berbasis kearifan lokal adalah pemberian makanan tambahan seperti bubur kacang hijau, susu dan telur, tidak hanya pemberian makanan tambahan adapun program lain seperti pelaksanaan posyandu dan sosialisasi kepada masyarakat. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat program inovasi penanganan stunting berbasis kearifan lokal di Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.