Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Tingkat Asupan Seng dan Vitamin B12 dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 1 Teras Boyolali Sarbini, Dwi; Darmayanti, Putri; Pratiwi, Winda Wahyu
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 5, No 1 (2024): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.5.1.54-64

Abstract

Latar Belakang: Anemia banyak terjadi pada golongan remaja putri. Hal ini dikarenakan menstruasi yang terjadi setiap bulan sehingga keluarnya sejumlah zat besi dalam tubuh. Seng memiliki peran membantu enzim karbonik anhidrase esensial dalam pembentukan sel darah merah dan vitamin B12 yang bersamaan dengan asam folat memiliki peran penting terutama dalam proses pembentukan sel darah merah. Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat asupan seng dan vitamin B12 dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMAN 1 Teras Boyolali. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional pada 68 remaja putri usia 15-17 tahun yang dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data asupan zat gizi seng dan vitamin B12 diambil menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) 3 bulan terakhir dan data kejadian anemia dikumpulkan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Analisis bivariat uji hubungan tingkat asupan seng menggunakan uji Chi-Square dan uji hubungan tingkat asupan vitamin B12 menggunakan Fisher Exact. Hasil: Terdapat 25% responden memiliki asupan seng kurang dan 20,6% responden memiliki asupan vitamin B12 kurang, serta 44,1% responden mengalami anemia. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan seng dan vitamin B12 dengan kejadian anemia pada remaja putri (p0,001) dan nilai Prevalence Ratio (PR) = 3,4.  Simpulan: Sebanyak 44,1% remaja putri mengalami anemia walaupun asupan seng dan vitamin B12 cukup. Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan seng dan vitamin B12 dengan kejadian anemia di SMAN 1 Teras Boyolali.
PENGARUH DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION TERHADAP METABOLIC SYNDROME Sarbini, Dwi; Septiyana, Nur Azizah Dewi; Pratiwi, Winda Wahyu
Journal of Nutrition College Vol 13, No 3 (2024): Juli
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i3.42508

Abstract

ABSTRACTBackground: Metabolic Syndrome (MetS) is a batch of cardiovascular disease and type 2 diabetes mellitus risk factors. The incidence of MetS in Indonesia for 5 years (2013-2018) has increased in patients with central obesity (4,4%), hypertension (8,31%), hyperglycemia (0,5%), hypertriglyceridemia (3%), and decreased HDL cholesterol (1,4%). One of the causes of the increased risk of MetS is the bad diet.Objectives: The aim of the literature review is to examine the effect of dietary approaches to stop hypertension (DASH) on MetS.Methods: Searched the keyword by PICO method (adults, elderly, DASH, hypertension, diabetes mellitus and MetS). The sourced for literature review was Pubmed database (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/). Articles were written in English that free full text, published in 2012–2022, the type of research was randomized controlled trial, the subjects ware sufferers of MetS, hypertension, diabetes mellitus, adults, and elderly, as well as reputed Scopus Q1-Q4 had reviewed. Six articles has been chosed from 632 articles that were found based on the criteriaResults . The results of the review article showed that DASH can reduce waist circumference (WC) at 67%, blood pressure (BP) at 67%, triglycerides at 67%, fasting blood glucose (GDP) at 67% and increase HDL-cholesterol at 33%. The results of statistical analysis showed a significant decrease in WC (67%), BP (33%), triglycerides (17%), and GDP (33%).Conclusion: Based on this literature review, it was concluded that DASH can reduce MetS risk factors.Keywords : Adult; Diet DASH; MetS.                                                                         ABSTRAKLatar belakang: Metabolic Syndrome (MetS) merupakan kumpulan faktor risiko cardiovascular disease dan diabetes melitus tipe 2. Kejadian MetS di Indonesia selama 5 tahun (2013-2018) mengalami peningkatan pada penderita obesitas sentral (4,4%), hipertensi (8,31%), hiperglikemia (0,5%),  hipertrigliseridemia (3%), dan penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL) (1,4%). Salah satu penyebab peningkatan risiko MetS adalah pola makan yang salah.Tujuan: mengkaji pengaruh dietary approaches to stop hypertension (DASH) terhadap MetS.Metode: Pencarian kata kunci menggunakan metode PICO (dewasa, lansia, DASH, hypertension, diabetes mellitus dan MetS). Literature review ini menggunakan sumber database Pubmed (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/). Artikel yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi adalah artikel free full text menggunakan Bahasa Inggris, terbit tahun 2012–2022, jenis penelitian randomized controlled trial, subjek merupakan penderita MetS, hipertensi, diabetes melitus, orang dewasa dan lansia, serta bereputasi Scopus Q1-Q4.Hasil: Diet DASH dapat menurunkan waist circumference (WC) sebesar 67%, tekanan darah (TD) sebesar 67%, trigliserida sebesar 67%, glukosa darah puasa (GDP) sebesar 67% dan meningkatkan HDL-kolesterol sebesar 33%. Hasil analisis statistik menunjukkan penurunan secara signifikan terjadi pada WC (67%), TD (33%), trigliserida (17%), dan  GDP (33%). Simpulan: Diet DASH dapat menurunkan faktor risiko MetS.Kata Kunci : Dewasa; Diet DASH; Sindrom Metabolik
LITERATURE REVIEW: Pengaruh Diet Ketogenik terhadap Penurunan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Overweight Sarbini, Dwi; Rohmawati, Ida; Pratiwi, Winda Wahyu
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 memiliki ciri yang umum yaitutingginya kadar glukosa darah dalam jangka waktu yang lama. Pemeriksaan kadar HbA1c dapat mengetahui rata-rata kadar glukosa darah individu dalam 3 bulan terakhir, karenanya penderita DM tipe 2 disarankan untuk menjagapola makan terutama dari sumber karbohidrat. Diet ketogenik merupakan diet dengan komposisi asupankarbohidrat yang sangat rendah (<50 g atau ~5%), protein yang cukup, dan tinggi lemak sesuai kebutuhan kalori. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penelitian daripengaruh diet ketogenik terhadap penurunan kadar HbA1c pada penderita DM tipe 2 dengan berat badan lebih.Penelitian ini merupakan kajian literatur denganmembahas 9 artikel uji eksperimental dari 3 database (PMC, Pubmed, dan ScienceDirect) yang terindeks Q1 atau Q2, dan terbit dari tahun 2012 hingga 2022. Kata kunci berdasarkan metode PICO yaitu diabetes melitustipe 2, diet ketogenik, dan HbA1c. Delapan dari 9 artikel(88,8%) yang dikaji menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada diet ketogenik terhadap penurunan kadarHbA1c dibanding dengan diet lain dan perawatan DM tipe2 standar. Dapat disimpulkan bahwa diet ketogenikmemiliki efek yang signifikan terhadap penurunan kadarHbA1c pada penderita DM tipe 2.
Pengaruh Suplementasi Saccharomyces boulardii terhadap Kejadian Diare pada Balita Pratiwi, Winda Wahyu; Sarbini, Dwi
Andalas Journal of Health Vol. 11 No. 2 (2022): Online July 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v11i2.2015

Abstract

Diarrhea is a disease that occurs due to viral or bacterial infection in the digestive tract system. Signs of diarrhea are the stool becomes liquid and the frequency of bowel movements is more than three times a day and is accompanied by blood and mucus or only mucus. Saccharomyces boulardii is a probiotic yeast with proven medicinal benefits, especially in the gastrointestinal tract and antibiotic booster. Objectives: To describe the effect of Saccharomyces boulardii supplementation on the incidence of diarrhea in toddlers. Methods: Literature review method with 11 articles (2011-2021) and the keywords used are "Saccharomyces boulardii, diarrhea, toddler". Journal search with Google scholar, Scopus and Pubmed. Reputable journals SINTA S1 with 1, Scopus Q1 with 3 articles, Q2 with 2 articles, Q4 with 5 articles. Results: The results of the literature review showed that as many as ten articles (90.9%) stated that Saccharomyces boulardii supplementation had a significant effect on reducing the duration of diarrhea in children under five. In addition to the effect on the duration of diarrhea in toddlers, there are also 5 articles (45.4%) stating that there is an effect on reducing the frequency of diarrhea in toddlers on the second day after supplementation with Saccharomyces boulardii. Conclusion: There is an effect of Saccharomyces boulardii supplementation on reducing the duration and frequency of diarrhea in toddlers.Keywords: diarrhea, toddler, Saccharomyces boulardii
Efek Suplementasi Probiotik terhadap Indeks Massa Tubuh pada Dewasa Overweight Sarbini, Dwi; Safitri, Arini Dewi; Pratiwi, Winda Wahyu
JURNAL RISET GIZI Vol 13, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v13i1.12653

Abstract

Perubahan kebiasaan makan serta ketersediaan berbagai macam makanan tinggi energi membuat obesitas dan overweight  menjadi salah satu masalah serius. Prevalensi obesitas di Indonesia pada usia 18 tahun ke atas tergolong tinggi (23,4%) berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (2023). IMT membantu memantau status gizi pada dewasa gizi lebih dengan mudah. Gizi lebih ditandai dengan nilai IMT ≥25,0 kg/m2 untuk overweight dan ≥30,0 kg/m2 untuk obesitas. Orang dengan obesitas atau overweight memiliki rasio bakteri Firmicutes lebih banyak. Firmicutes meningkatkan penyimpanan energi di jaringan adiposa. Probiotik dapat memanipulasi mikrobiota usus untuk memulihkan ketidakseimbangan rasio bakteri Firmicutes sehingga dapat mengatasi gizi lebih. Untuk mengetahui efek suplementasi probiotik terhadap IMT dewasa gizi lebih. Menggunakan metode Literature Review terhadap 7 artikel desain penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) 10 tahun terakhir (2014-2024) dipilih dari Pubmed dan Google Scholar reputasi internasional (Q1-Q4) dan nasional (S1-S3). Kata kunci digunakan probiotics, obesity, BMI, body mass index,  probiotik, obesitas, IMT. Sebanyak 5 artikel (71.42%) menyatakan ada penurunan IMT yang signifikan pada dewasa gizi lebih setelah suplementasi probiotik. Suplementasi probiotik dapat memberikan efek penurunan IMT signifikan pada penderita gizi lebih diimbangi dengan dosis 107 hingga 109  dan durasi pemberian 9-12 minggu atau jenis probiotik lebih dari satu.
Efek Suplementasi Probiotik terhadap Indeks Massa Tubuh pada Dewasa Overweight Sarbini, Dwi; Safitri, Arini Dewi; Pratiwi, Winda Wahyu
JURNAL RISET GIZI Vol 13, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v13i1.12653

Abstract

Perubahan kebiasaan makan serta ketersediaan berbagai macam makanan tinggi energi membuat obesitas dan overweight  menjadi salah satu masalah serius. Prevalensi obesitas di Indonesia pada usia 18 tahun ke atas tergolong tinggi (23,4%) berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (2023). IMT membantu memantau status gizi pada dewasa gizi lebih dengan mudah. Gizi lebih ditandai dengan nilai IMT ≥25,0 kg/m2 untuk overweight dan ≥30,0 kg/m2 untuk obesitas. Orang dengan obesitas atau overweight memiliki rasio bakteri Firmicutes lebih banyak. Firmicutes meningkatkan penyimpanan energi di jaringan adiposa. Probiotik dapat memanipulasi mikrobiota usus untuk memulihkan ketidakseimbangan rasio bakteri Firmicutes sehingga dapat mengatasi gizi lebih. Untuk mengetahui efek suplementasi probiotik terhadap IMT dewasa gizi lebih. Menggunakan metode Literature Review terhadap 7 artikel desain penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) 10 tahun terakhir (2014-2024) dipilih dari Pubmed dan Google Scholar reputasi internasional (Q1-Q4) dan nasional (S1-S3). Kata kunci digunakan probiotics, obesity, BMI, body mass index,  probiotik, obesitas, IMT. Sebanyak 5 artikel (71.42%) menyatakan ada penurunan IMT yang signifikan pada dewasa gizi lebih setelah suplementasi probiotik. Suplementasi probiotik dapat memberikan efek penurunan IMT signifikan pada penderita gizi lebih diimbangi dengan dosis 107 hingga 109  dan durasi pemberian 9-12 minggu atau jenis probiotik lebih dari satu.
Efek Suplementasi Probiotik terhadap Indeks Massa Tubuh pada Dewasa Overweight Sarbini, Dwi; Safitri, Arini Dewi; Pratiwi, Winda Wahyu
JURNAL RISET GIZI Vol 13, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v13i1.12653

Abstract

Perubahan kebiasaan makan serta ketersediaan berbagai macam makanan tinggi energi membuat obesitas dan overweight  menjadi salah satu masalah serius. Prevalensi obesitas di Indonesia pada usia 18 tahun ke atas tergolong tinggi (23,4%) berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (2023). IMT membantu memantau status gizi pada dewasa gizi lebih dengan mudah. Gizi lebih ditandai dengan nilai IMT ≥25,0 kg/m2 untuk overweight dan ≥30,0 kg/m2 untuk obesitas. Orang dengan obesitas atau overweight memiliki rasio bakteri Firmicutes lebih banyak. Firmicutes meningkatkan penyimpanan energi di jaringan adiposa. Probiotik dapat memanipulasi mikrobiota usus untuk memulihkan ketidakseimbangan rasio bakteri Firmicutes sehingga dapat mengatasi gizi lebih. Untuk mengetahui efek suplementasi probiotik terhadap IMT dewasa gizi lebih. Menggunakan metode Literature Review terhadap 7 artikel desain penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) 10 tahun terakhir (2014-2024) dipilih dari Pubmed dan Google Scholar reputasi internasional (Q1-Q4) dan nasional (S1-S3). Kata kunci digunakan probiotics, obesity, BMI, body mass index,  probiotik, obesitas, IMT. Sebanyak 5 artikel (71.42%) menyatakan ada penurunan IMT yang signifikan pada dewasa gizi lebih setelah suplementasi probiotik. Suplementasi probiotik dapat memberikan efek penurunan IMT signifikan pada penderita gizi lebih diimbangi dengan dosis 107 hingga 109  dan durasi pemberian 9-12 minggu atau jenis probiotik lebih dari satu.