Penelitian ini mengkaji strategi manajerial kepala satuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui pemanfaatan multimedia di sekolah dasar. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus, penelitian ini dilakukan di SDN Munjul dan SDN Sukmajaya, yang merepresentasikan perbedaan kondisi sumber daya pendidikan. Informasi dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan SaldaƱa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah memiliki peran sentral dalam perencanaan pelatihan, fasilitasi pelaksanaan, evaluasi reflektif, serta tindak lanjut program literasi multimedia bagi guru. Di SDN Munjul, perencanaan dilakukan secara sistematis dengan pelatihan reguler dan dukungan eksternal, sedangkan di SDN Sukmajaya strategi lebih difokuskan pada optimalisasi komunitas belajar internal karena keterbatasan sarana. Implementasi teknologi pembelajaran juga menunjukkan perbedaan, dengan SDN Munjul mengadopsi beragam media digital, sementara SDN Sukmajaya masih terbatas pada pemanfaatan perangkat pribadi. Evaluasi dilakukan melalui refleksi dan diskusi kolektif, yang berlanjut pada upaya perbaikan berbasis hasil umpan balik. Temuan ini menegaskan bahwa penerapan manajemen kepala sekolah yang mengikuti prinsip PDCA (Plan-Do-Check-Act), dengan kepemimpinan instruksional dan pendekatan transformasional, mampu mendorong peningkatan kompetensi pedagogik guru secara berkelanjutan dalam konteks pembelajaran digital.