Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, STRES, DAN KONSUMSI MINUMAN BERKAFEIN DENGAN PRIMARY DYSMENORRHEA PADA MAHASISWI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Latifah, Nurul Husniah; Farida, Eko
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 6, No 3 (2024): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v6i3.19867

Abstract

Primary Dysmenorrhea (PD) adalah nyeri menstruasi yang tidak berhubungan dengan patologi panggul dan karakteristiknya adalah nyeri pada bagian suprapubik saat beberapa jam sebelum atau ketika menstruasi. Dari hasil penelitian tahun 2015 dan 2017 lebih dari 50% wanita sering mengalami primary dysmenorrhea, prevalensi primary dysmenorrhea di Indonesia adalah 54,89%.  Kebaruan dalam penelitian ini karena menganalisis hubungan antara status gizi, stres, dan konsumsi minuman berkafein dengan primary dysmenorrhea. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara status gizi, stres, dan konsumsi minuman berkafein dengan primary dysmenorrhea pada mahasiswi Universitas Negeri Semarang. Kriteria inklusi adalah mahasiswi tingkat akhir Universitas Negeri Semarang yang berada di Semarang, berusia 18-24 tahun, belum menikah, dan bersedia mengisi rangkaian kuesioner hingga akhir. Desain penelitian menggunakan desain cross sectional dengan perhitungan sampel sebanyak 95 mahasiswi dengan teknik stratified random sampling.  Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Verbal Multidimensional Scoring System for dysmenorrhea (VMS), Depression Anxiety Stress Scale-42 (DASS-42), Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), serta pengukuran antropometri secara langsung menggunakan microtoise dan timbangan berat badan digital. Analisis data menggunakan uji korelasi chi-square dan uji fisher. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara stres (P-value= 0,027) dan konsumsi minuman berkafein (P-value=0,031) dengan primary dysmenorrhea, serta tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi (P-value=0,096) dengan primary dysmenorrhea. Kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara stres dan konsumsi minuman berkafein dengan primary dysmenorrhea, sedangkan status gizi tidak berhubungan secara signifikan dengan primary dysmenorrhea pada mahasiswi tingkat akhir Universitas Negeri Semarang.