p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Budaya Etnika
Lahpan, Neneng Yanti K.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRUKTUR DAN FUNGSI KESENIAN DZIKIR BERDAH DI DUSUN SUNGAI MELAYU DESA MUARO JAMBI KECAMATAN MUARO SEBO KABUPATEN MUARO JAMBI Khofifah, Khofifah; Rustiyanti, Sri; Lahpan, Neneng Yanti K.
Jurnal Budaya Etnika Vol 7, No 2 (2023): ANTROPOLOGI STRUKTURAL DAN ANTROPOLOGI MUSIK: TRITANGTU DAN PARIWISATA BUDAYA
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v7i2.1646

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan struktur kesenian dzikir berdah di Dusun Sungai Melayu Desa Muaro Jambi Kecamatan Muaro Sebo Kabupaten Muaro Jambi dan mengetahui fungsi dan kedudukan dari kesenian dzikir berdah berdasarkan sudut pandang masyarakat dan pelaku seni dzikir berdah, serta Menganalisis eksistensi kesenian dzikir berdah di Dusun Sungai Melayu Desa Muaro Jambi menggunakan Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Menggunakan Teknik Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Struktur pertunjukan kesenian dzikir berdah terdiri dari tiga tahapan yaitu pra-pertunjukan, pertunjukan, dan pasca pertunjukan serta elemen-elemen pertunjukan yang mendukung di dalamnya. Kesenian dzikir berdah memiliki fungsi dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai sarana pemenuh kebutuhan estetis, sarana pemenuhan kebutuhan spiritual masyarakat, media dakwah, sarana integratif bagi sesama anggota masyarakatnya, serta sarana pelestarian budaya tradisional. Kata Kunci : Kesenian dzikir berdah, Desa Muaro Jambi, Struktural Fungsional Talcott Parsons ABSTRACT This study aims to describe the structure of dzikir berdah art in Sungai Melayu Hamlet, Muaro Jambi Village, Muaro Sebo District, Muaro Jambi Regency and to find out the function and position of dzikir berdah art based on the perspective of the community and performers of dzikir berdah art, as well as to analyze the existence of dzikir berdah art in Sungai Hamlet. Muaro Jambi Village uses Talcott Parsons' Structural Functional Theory. This research is a qualitative descriptive study. Using data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the structure of the performing arts of dzikir berdah consists of three stages, namely pre-show, performance, and post-performance as well as supporting performance elements in it. The art of dzikir berdah has functions in people's lives, among others, as a means of fulfilling aesthetic needs, a means of fulfilling the spiritual needs of the community, media for da'wah, an integrative means for fellow community members, as well as a means of preserving traditional culture. Keywords: Art of dzikir berdah, Muaro Jambi Village, Structural Functional Talcott Parsons
MAKNA SIMBOLIK RITUAL PUPUT PUSEUR DAN NGAGEULANGAN DI DUSUN LEBAKJATI DESA CILELES KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Sartika, Diah; Lahpan, Neneng Yanti K.; Hidayana, Iip Sarip
Jurnal Budaya Etnika Vol. 8 No. 2 (2024): ETNOGRAFI BUDAYA DAN SUBBUDAYA DI KOTA-KOTA INDONESIA
Publisher : Institute of Indonesia Arts and Culture (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/jbe.v8i2.1614

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas pemaknaan ritual puput puseur dan ngageulangan, serta struktur ritual puput puseur dan ngageulangan dalam ritual pasca kelahiran pada masyarakat Lebakjati. Pemaknaan yang dihasilkan didapat melalui analisa dari informan, dari tindakan ritual, dan relasi simbol satu dengan yang lainnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskripsi kualitatif, dengan pendekatan antropologi simbolik sebagai landasan teori. Hasil penelitian menemukan bahwa ritual puput puseur dan ngageulangan ini dilakukan sebagai: 1) simbol permohonan, simbol penolak bala, simbol syukur, dan simbol penghormatan, 2) Makna puput puseur dan ngageulangan dapat dilihat dari tindakan budaya yang tampak, 3) Ritual puput puseur dan ngageulangan memiliki relasi antara simbol satu dengan simbol lainnya, yang memiliki tujuan untuk dapat keseimbangan dalam hidup. Kata Kunci: Ritual, puput puseur dan ngageulangan, antropologi simbolik.   ABSTRACT This study discusses the meaning of the puput puseur and ngageulangan, the rituals structure of the puput puseur and ngageulangan rituals in post-birth rituals in the Lebakjati community. The meaning generated through the analysis of the informants, from ritual actions, and the relation of symbols to one another. This research i conducted using a qualitative description method. This study uses a symbolic anthropological approach as the theoretical framework. The results of the study found that the puput puseur and ngageulangan rituals were carried out as: 1) Symbol of request, symbol of petition, symbol of repelling reinforcements, symbols of gratitude, and symbols of respect, 2) The meaning of puput puseur and ngageulangan can be seen from cultural actions 3) Ritual Puput puseur and the ngageulangan has a relationship between one symbol and another, which is the aim is to balance in life. Keywords: rituals, puput puseur and ngageulangan, symbolic anthropology