Pemanasan global yang mengakibatkan krisis iklim sehingga berdampak terhadap kelestarian lingkungan menjadi tanggungjawab bersama seluruh negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjalankan komitmen global dalam pelestarian lingkungan, salah satu bentuk implementasi komitmen tersebut seperti melalui FOLU Net Sink 2030. Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 memiliki beberapa ruang lingkup sebagai aksi mitigasi diantaranya restorasi lahan basah seperti lahan gambut dan mangrove. Ruang lingkup tersebut menunjukkan pentingnya peran lahan basah dalam kelestarian lingkungan hidup, dan dalam pencapaiannya secara langsung menjadi peluang untuk terwujudnya pelestarian lahan basah itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya Pemerintah Indonesia dalam pelestarian lahan basah menggunakan teori environmentalisme dan teori rezim internasional. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka melalui sumber data primer dan sekunder. Peneliti memberikan rekomendasi kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia untuk melakukan diseminasi program secara masif, mengingat sosialisasi terhadap program masih belum cukup efektif dalam menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, implementasi program perlu dilakukan dengan pengawasan yang ketat sehingga dapat terlaksana sesuai dengan Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.