Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DAN IKAN LELE UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI KREATIF Via Ayuna, Salsa Bila; Hangesthi Sawiji, Salsha Penina; Prasty Ayunda, Salsabil; Maulina Aizah, Shinta; Bima Dwinata, Arya; Puspa Arum, Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 2 No. 1 (2022): ABDIMAS PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v2i1.477

Abstract

Budidaya tanaman kangkung dan ikan lele menggunakan sistem akuaponik di RW 3 Kelurahan Genteng, Surabaya bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang sempit dan dapat memperoleh keuntungan dengan panen ikan lele dan tanaman kangkung secara bersamaan. Akuaponik memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah hemat air. Akuaponik menghemat air karena sistem air dari akuaponik menggunakan sistem perputaran air. Sistem ini menggunakan air dari kolam untuk mengairi tanaman dan nantinya air tersebut akan kembali lagi ke kolam. Tidak hanya hemat air, akuaponik juga tidak menghasilkan limbah yang tidak berguna. Limbah dari kolam ikan dapat membantu pertumbuhan tanaman kangkung. Pelaksanaan budidaya kangkung dan ikan lele ini dilakukan di RW 03, Kelurahan Genteng, Surabaya. Bahan yang digunakan pada pelaksanaan budidaya ini adalah benih langsung, bibit lele, nutrisi, paralon, filter air, kain flanel, kapas, rockwool, dan netpot. Sistem kerja pada metode akuaponik cukup sederhana. Air yang sudah tercampur kotoran yang berasal dari budidaya ikan dialirkan kepada tanaman, karena dalam air tersebut mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan ikan akan mendapatkan oksigen yang dihasilkan oleh tanaman. Hasil panen dari akuaponik juga dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan dan pemenuhan gizi bagi masyarakat sekitar, dan jika dijalankan dalam skala yang besar bisa menjadi mata pencaharian baru dan membantu perekonomian warga setempat dengan cara supply bahan baku untuk warung makan para UMKM yang ada di Kelurahan Genteng.
Potensi Trichoderma sp. Asal Tanah Gambut Sebagai Agensia Pengendali Biologi Jamur Patogen Terbawa Benih Padi Maulina Aizah, Shinta; Purnawati, Arika; Prasetyawati, Endang Triwahyu
BIOEDUSCIENCE Vol 8 No 3 (2024): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jbes/15354

Abstract

Background: Rice (Oryza sativa) is the world's second most important food crop after wheat. In Indonesia, more than 90% of the population consumes rice, and there is a very high level of dependence, so rice has essential value for the Indonesian population. However, this has not been accompanied by the availability of healthy seeds because many pathogenic fungi are carried by rice seeds, such as Rhizopus sp., Mucor sp., Aspergillus sp., Fusarium sp., Curvularia sp. Seed treatment using synthetic fungicides is an effort to control pathogenic fungi on seeds, but it hurts seeds, humans, and the environment. A safe control alternative is using biological agents, namely the fungus Trichoderma sp. isolated from peatlands and has an antibiosis mechanism. The research aimed to test the potential of the fungus Trichoderma sp. from peat soil as a biological control agent for pathogenic fungi carried by rice seeds (Oryza sativa). Methods: The test uses the incubation method on PDA media and the growing test method on sterile soil media. The research used a completely randomized design with a factor of 2 isolates of Trichoderma sp. and eight replications and data analysis using BNJ5%. Results: isolation results obtained two isolates of Trichoderma sp. (P1 and P2), two isolates of Trichoderma sp. (P1 and P2) were able to suppress the level of pathogenic fungal infections carried by rice seeds in the incubation method using PDA media and the growing on test method, 3.75%, two isolates of Trichoderma sp. able to increase the germination capacity of rice seeds by P1 (12.50%) and P2 (31.25%) respectively. Conclusions: Two isolates of Trichoderma sp. (P1 and P2) could suppress the level of pathogenic fungal infections carried by rice seeds in the incubation method using PDA media and in the growing on test method. Apart from that, two isolates of Trichoderma sp.
BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG DAN IKAN LELE UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI KREATIF Via Ayuna, Salsa Bila; Hangesthi Sawiji, Salsha Penina; Prasty Ayunda, Salsabil; Maulina Aizah, Shinta; Bima Dwinata, Arya; Puspa Arum, Dewi
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Patikala Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal PkM PATIKALA
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/patikala.v2i1.477

Abstract

Budidaya tanaman kangkung dan ikan lele menggunakan sistem akuaponik di RW 3 Kelurahan Genteng, Surabaya bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang sempit dan dapat memperoleh keuntungan dengan panen ikan lele dan tanaman kangkung secara bersamaan. Akuaponik memiliki banyak kelebihan, salah satunya adalah hemat air. Akuaponik menghemat air karena sistem air dari akuaponik menggunakan sistem perputaran air. Sistem ini menggunakan air dari kolam untuk mengairi tanaman dan nantinya air tersebut akan kembali lagi ke kolam. Tidak hanya hemat air, akuaponik juga tidak menghasilkan limbah yang tidak berguna. Limbah dari kolam ikan dapat membantu pertumbuhan tanaman kangkung. Pelaksanaan budidaya kangkung dan ikan lele ini dilakukan di RW 03, Kelurahan Genteng, Surabaya. Bahan yang digunakan pada pelaksanaan budidaya ini adalah benih langsung, bibit lele, nutrisi, paralon, filter air, kain flanel, kapas, rockwool, dan netpot. Sistem kerja pada metode akuaponik cukup sederhana. Air yang sudah tercampur kotoran yang berasal dari budidaya ikan dialirkan kepada tanaman, karena dalam air tersebut mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Sedangkan ikan akan mendapatkan oksigen yang dihasilkan oleh tanaman. Hasil panen dari akuaponik juga dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan dan pemenuhan gizi bagi masyarakat sekitar, dan jika dijalankan dalam skala yang besar bisa menjadi mata pencaharian baru dan membantu perekonomian warga setempat dengan cara supply bahan baku untuk warung makan para UMKM yang ada di Kelurahan Genteng.