Kajian ini mendeskripsikan urgensi teori sosiologi dalam pengembangan Pendidikan Agama Islam. Ini sebagai penegasan bahwa Pendidikan Agama Islam mempunyai dimensi teologis dan sosiologis. Dimensi sosiologis dari nilai agama islam sementara dimensi sosiologis dalam penerapan praktisnya. Teori sosiologi adalah deskripsi untuk memahami masyarakat, interaksi sosial manusia yang terjadi di dalamnya. Pendidikan Agama Islam berperan penting dalam proses pendidikan di Indonesia. Nilai nilai ajaran Islam sebagai isi yang diajarkan bertujuan untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik menjadi islami, sebagai individu, anggota kelaurga, masyarakat, warga negara bahkan warga dunia. Insan kamil adalah pencapaian dari tujuan Pendidikan Agama Islam tertinggi. Fungsi agama di masyarakat adalah solidaritas sosial, memberi arti dan tujuan hidup, kontrol sosial, perubahan sosial dan dukungan psikologis. Teori fungsionalisme agama memberi landasan fungsi agama dalam masyarakat. Fungsi agama juga memberi penguat jiwa bagi pemeluknya.Teori interaksionisme simbolik sebagai pendekatan penggunaan simbol-simbol agama seperti bahasa Arab, ayat-ayat Al-Qur'an, hadis untuk mengajarkan nilai-nilai Islam, Pembentukan Identitas keagamaan. Fungsi teori reproduksi sosial dalam pendidikan agama Islam: Pelestarian Nilai dan Norma Keagamaan, Reproduksi Identitas Religius, Legitimasi Struktur Sosial dan Otoritas Keagamaan, Transfer Modal Budaya dan Religius, Mekanisme Pengendalian Sosial. Teori kapital berkembang sedemikian rupa bukan hanya kapital benda atau uang saja. kapital manusia (Human Capital), kapital sosial (Social Capital), Kapital Budaya (Cultural capital) dan Kapital Simbolik (symbolic capital)