Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale Linn) TERHADAP LARVA Aedes aegypti Shofwan Haris, M.; Norhalisah, Norhalisah
JURNAL MEDICAL P-ISSN : 2685-7960 e-ISSN : 2685-7979 Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/jm.v3i2.2289

Abstract

One way to control this mosquito vectois by using larvicides derived from cashew leaves. Cashew leaf extract (Anacardium occidentale Linn) is thought to have an effect as a larvicide against Aedes aegpti because it has various active metabolite substances in the form of flavonoids, alkaloids, and tannins that can inhibit the development and growth of Aedes aegpti larvae. The purpose of this study is to determine the larvicidal effectiveness of cashew leaf extract (Anacardium occidentale Linn) against Aedes aegpti larvae. This research design used experimental with the research subjects as many as 30 Aedes agypti IsntaIII larvae. The research subjects were divided into 4 treatment groups. The concentrations used in this study were 8%, 9%, 10% negative control (Aquades), positive control (Abate). Observations were made at 6 hours, 12 hours, 18 hours, and 24 hours aftetreatment with replication foutimes. Data were analyzed by Kolgomorov-Sminorv test and continued with Kruskal-Wallis test and then calculation of Lethal concentration value using probit analysis. Probit analysis results LC50 value was at a concentration of 9.242% and LC90 value was at a concentration of 9.504%. Cashew leaf extract (Anacardium occidentale Linn) had a larvicidal effect against Aedes aegpti larvae at LC50 with a concentration of 9.242%. The Conclusion cashew leaf extract (Anacardium occidentale Linn) at a concentration of 9.242% was able to kill 50% of Aedes aegpti larvae exposed fo24 hours. Future researchers are expected to improve the provision of extracts by combining them with othetypes of extracts.
Prevalensi Retinopati Diabetik Pada Pendertia Diabetes Melitus Pada Komunitas Prolanis Kota Bangkalan Tahun 2021 Shofwan haris, M.; Umar Rahmadhani, Rizal; Solihah, Riyadatus
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 13 No 4 (2021): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v13i4.2166

Abstract

Retinopati diabetik (RD) adalah penyebab utama kebutaan pada individu yang menderita diabetes mellitus (DM) di seluruh dunia. Prevalensi RD di Asia bervariasi antara 10 hingga 43.1%. Meskipun belum ada data prevalensi secara nasional, Indonesia diperkirakan memiliki tingkat prevalensi yang serupa. Kurangnya upaya dalam deteksi dini RD sebagai bagian dari upaya pencegahan kebutaan menimbulkan risiko peningkatan angka kebutaan akibat RD di masa mendatang.Untuk mengetahui prevalensi RD di kalangan penderita DM di komunitas Prolanis di kota Bangkalan.Penelitian potong lintang deskriptif ini melibatkan serangkaian pemeriksaan termasuk evaluasi visus dengan koreksi terbaik, pengukuran tekanan bola mata, evaluasi segmen anterior, funduskopi, dan pengambilan foto fundus. Diagnosis retinopati diabetik ditegakkan sesuai dengan kriteria yang digunakan dalam Early Treatment Diabetic Retinopathy Study (ETDRS), yang mencakup non-proliferative diabetic retinopathy (NPDR) dan proliferative diabetic retinopathy (PDR). Pemeriksaan fundus dilakukan oleh seorang dokter spesialis mata dan dilakukan pengambilan foto fundus dengan atau tanpa pupil dilatasi di sebuah klinik mata di Bangkalan. Sebanyak 68 pasien yang menderita diabetes melitus (DM) menjalani pemeriksaan, dan dari mereka teridentifikasi 19 kasus retinopati diabetik (28.36%). Karakteristik pasien yang mengalami retinopati diabetik dalam penelitian ini mayoritas adalah perempuan, berusia antara 40 hingga 75 tahun, telah menderita DM selama lebih dari 10 tahun, tidak mengalami keluhan gangguan penglihatan, memiliki tajam penglihatan yang lebih baik dari 0.3 dengan koreksi terbaik, dan memiliki asuransi kesehatan. Prevalensi retinopati diabetik dalam komunitas Prolanis yang menderita diabetes melitus di kota Bangkalan adalah 28.36%.