Yuniseffendri, Yuniseffendri
Universitas Negeri Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Deiksis

Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Tuturan Disfemia pada Podcast Malaka Project dan Implikasinya terhadap Pembelajaran di SMA Andriana, Wahyu Dian; Suhartono, Suhartono; Yuniseffendri, Yuniseffendri
Deiksis Vol 17, No 2 (2025): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/deiksis.v17i2.23723

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam tuturan disfemia pada podcast Malaka Project yang dilakukan oleh Guru Gembul, Coki Pardede, dan Cania Citta dalam diskusi publik mereka mengenai isu pendidikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini, yakni mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam tuturan disfemia pada podcast Malaka Project serta implikasinya terhadap pembelajaran di SMA.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah podcast di kanal Youtube Malaka Project episode Guru Gembul: Pendidikan Kita Berorientasi pada Kemunafikan yang diunggah pada 10 April 2024 dengan data berupa tuturan yang disampaikan oleh ketiga tokoh dalam podcast tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Kemudian, data penelitian tersebut dianalisis dengan teknik agih dan padan. Kemudian, analisis data dilanjutkan dengan teknik alir Miles dan Huberman, meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa podcast Malaka Project episode Guru Gembul: Pendidikan Kita Berorientasi pada Kemunafikan mengandung 23% maksim kerendahan hati, 21% maksim pujian, 19% pelanggaran maksim kearifan, 15% pelanggaran maksim kedermawanan, 13% pelanggaran maksim kesimpatikan, dan 9% maksim kesepakatan. Pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa tersebut dapat diimplikasikan pada pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi teks diskusi bagi jenjang SMA.