Tingkat membaca atau literasi sebuah masyarakat ikut menentukan peluang kemajuan ekonomi, dimana masyarakat secara individu adalah bagian dari kapital dalam ekonomi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan lembaga utama masyarakat dalam mengakses pendidikan terutama anak-anak dan remaja. Sekolah merupakan instrumen penting dalam konstruksi sosial di masyarakat yang dapat membantu anak dan remaja untuk menyesuaikan diri, mengembangkan pribadi, pembentukan kepribadian, transmisi kultural, integrasi sosial, inovasi, dan pra-seleksi dan pra-alokasi tenaga kerja. Walaupun tingkat melek huruf di Indonesia berada pada angka 99,83% pada tahun 2023, namun tingkat gemar membaca di Indonesia masih pada angka yang sangat rendah yaitu 0,001%. Sekolah dikota Bandung seperti SMPN 63 Kota Bandung merupakan sekolah yang masih memiliki tingkat literasi yang rendah. Sehingga diperlukan program intervensi yang dimaksudkan untuk meningkatkan minat baca atau literasi bagi siswa di sekolah tersebut. Hasil dari kegiatan pengabdian memperlihatkan adanya peningkatan yang signifikan, dibuktikan dengan meningkatnya angka rata-rata literasi siswa dari 43 ke 64 yang dapat dikatakan berhasil menigkatkan angka literasi siswa di sekolah tersebut.