Antiinflamasi atau antiperadangan merupakan penyakit yang kerap dijumpai dalam masyarakat, yaitu suatu respon pertahanan tubuh yang ditujukan untuk mengeliminasi penyebab terjadinya kerusakan jaringan yang juga menyebabkan nekrosis pada sel dan jaringan. Adanya inflamasi mengindikasikan bahwa tubuh mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh berbagai mikroba dan bahan toksik. Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mengandung senyawa metabolit yaitu flavonoid yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi.Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit putih jantan galur swiss berumur 2-3 bulan dengan bobot kurang lebih 20-25 gram. Mencit dibagi secara acak menjadi lima kelompok yaitu Na CMC (kontrol negatif), natrium diklofenak (kontrol positif), dosis Uji 1 (ekstrak metanol daun sirih merah 15 gram), dosis uji 2 (ekstrak methanol daun sirih merah 30 gram) dan dosis 3 (ekstrak methanol daun sirih merah 60 gram). Pengujian dilakukan dengan cara pembentukan radang buatan di kaki kiri mencit putih jantan dengan menggunakan karagenan. Volume edema diukur dengan menggunakan alat plethismometer setiap 30 menit selama 180 menit. Data dianalisis secara statistik (one way ANOVA). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak methanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mempunyai efek antiinflamasi dalam penurunan edema pada mencit putih jantan. Dosis efektif ekstrak methanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai antiinflamasi pada dosis 60 gram (23,07%) dalam penurunan edema pada mencit putih jantan. Kata kunci: Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav), Antiinflamasi, Edema