Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN Saputra, Deva Tamtama Saputra; Hardiana, Iyan; Raningsih, Ni Made
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UJI EFEKTIFITAS ANTIDIARE EKSTRAK Rimpang Kunyit ( Curcuma longa L. ) PADA MENCIT JANTAN ( Mus musculus ). Skripsi Program Studi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Pembimbing (1) apt Iyan Hardiana, S.Farm., M.Farm. Pembimbing (2) Ni Made Raningsih, S.Pd., M.Si. Diare adalah kondisi ketika seseorang buang air besar (BAB) dengan konsistensi encer dan bahkan air, yang lebih sering dari biasanya dalam satu hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak rimpang kunyit sebagai antidiare pada mencit jantan. Pada penelitian ini digunakan mencit jantan sebanyak 24 ekor dan dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu kelompok kontrol yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (Na-CMC 1%) dengan pemberian 100 mg/BB, dan kelompok positif (Loperamide HCL 4mg), dosis ekstrak rimpang. kunyit masing-masing sebanyak 40 gram dan 80 gram. Setiap kelompok perlakuan terdapat 6 ekor mencit, untuk dianalisis perbedaan antar kelompok menggunakan Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji ANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan uji normalitas dan uji homogenitas dinyatakan bermakna (p>0,05), dan pada hasil uji one way ANOVA terdapat nilai bermakna (p<0,05) pada lama diare, dan pada LSD. hasil uji Kontrol negatif terhadap kontrol positif, dosis 40 g, dan dosis 80 g terdapat perbedaan yang bermakna, dilihat dari nilai signifikansi masing-masing 0,001 ; 0,001 ; 0,008. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang kunyit mampu mengatasi anti diare pada mencit jantan yang mengalami diare. Kata kunci: ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa L), antidiare,
Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Metanol Daun sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Dalam Penurunan Edema Pada Mencit Putih Jantan (Mus musculus) Pora, Yohana Laura Silfia; Hardiana, Iyan; Aisyan, Rizka
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v3i1.77

Abstract

Antiinflamasi atau antiperadangan merupakan penyakit yang kerap dijumpai dalam masyarakat, yaitu suatu respon pertahanan tubuh yang ditujukan untuk mengeliminasi penyebab terjadinya kerusakan jaringan yang juga menyebabkan nekrosis pada sel dan jaringan. Adanya inflamasi mengindikasikan bahwa tubuh mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh berbagai mikroba dan bahan toksik. Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mengandung senyawa metabolit yaitu flavonoid yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi.Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit putih jantan galur swiss berumur 2-3 bulan dengan bobot kurang lebih 20-25 gram. Mencit dibagi secara acak menjadi lima kelompok yaitu Na CMC (kontrol negatif), natrium diklofenak (kontrol positif), dosis Uji 1 (ekstrak metanol daun sirih merah 15 gram), dosis uji 2 (ekstrak methanol daun sirih merah 30 gram) dan dosis 3 (ekstrak methanol daun sirih merah 60 gram). Pengujian dilakukan dengan cara pembentukan radang buatan di kaki kiri mencit putih jantan dengan menggunakan karagenan. Volume edema diukur dengan menggunakan alat plethismometer setiap 30 menit selama 180 menit. Data dianalisis secara statistik (one way ANOVA). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak methanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mempunyai efek antiinflamasi dalam penurunan edema pada mencit putih jantan. Dosis efektif ekstrak methanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai antiinflamasi pada dosis 60 gram (23,07%) dalam penurunan edema pada mencit putih jantan. Kata kunci: Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav), Antiinflamasi, Edema
UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL MADU BADUY SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR Hardiana, Iyan; Renaldi, Fransiskus Samuel; Baniu, Ahmad Sahlan; Afrizal, Wahyu Nur; Jerry, Jerry; Dewi, Luh Yesi Angga Natalia
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v3i1.91

Abstract

Madu adalah cairan manis berasal dari nektar tanaman diproses oleh lebah menjadi madu tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu merupakan obat tradisional tertua dianggap penting untuk pengobatan penyakit pernafasan, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam penyakit. Madu juga digunakan secara rutin untuk membalut luka, mengurangi rasa sakit dan bau pada luka bakar atau borok dengan cepat. Penggunaan madu pada luka dapat meningkatkan epitalisasi jaringan nekrotik dengan beberapa makanisme. Salah satunya dengan merangsang pertumbuhan kapiler darah baru dan produksi sitokin yang merangsang regenerasi jaringan. Osmolaritas tinggi dan sifat higroskopis dari madu dapat membentuk barier fisik, menciptakan lingkungan lembab dan mengurangi udema lokal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penyembuhan luka bakar dengan madu baduy serta mengembangkan teknologi farmasi menjadikan madu bentuk gel. Jenis penelitian ini penelitian eksperimental, membuat sediaan gel dari madu yang berasal dari Baduy, dengan 3 perbandingan konsentrasi madu 10%, 15% dan 20%. Kemudian uji efektivitasnya sebagai obat luka bakar. Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta Barat, Fakultas Sains dan Teknologi pada bulan Juni-November 2018. Hasil pengujian disimpulkan sediaan gel madu Baduy memiliki efektivitas sebagai obat luka bakar. Dosis sediaan gel paling efektif untuk penyembuhan luka dosis uji III yaitu konsentrasi madu 20% (waktu penutupan luka rata-rata 7 hari)
Uji efek sedatif ekstrak etanol genjer (Limnocharis flava) terhadap mencit (Mus musculus) Panduwiguna, Ivans; Hardiana, Iyan; Priatma, Ari Putra; Hardiyati, Iin
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v8i1.669

Abstract

Tanaman genjer merupakan salah satu jenis tanaman di perairan darat yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia yang digunakan secara empiris sebagai sedatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efek sedatif dari ekstrak etanol genjer (Limnocharis flava). Metode uji efek sedasi yang digunakan yaitu metode yang modifikasi berenang paksa (Forced swimming test) dan penggantungan ekor (Tail suspension test) dan menganalisis Immobility time dari mencit tersebut dengan melakukan pengamatan terhadap kelompok kontrol positif dengan dosis diazepam (0,39 mg/g BB) dan perlakuan sesuai dengan dosis yang telah di tetapkan dalam tiga besaran dosis yaitu dosis 1(143 mg/g BB), dosis 2 (214 mg/g BB) dan dosis 3 (283 mg/g BB) tiap ekstrak. Hasil peneltian diketahui bahwa ekstrak etanolĀ  batang dan daun genjer (L. Flava) menghasilkan efek sedasi dilihat dari dosis batang 1 sampai 3 bahwa semakin besar dosis semakin terjadi penurunan immobility time pada mencit, sedangkan pada dosis daun 1 sampai 3 terjadi peningkatan gerak pada mencit terlihat dari semakin tinggi dosis maka semakin aktif atau banyaknya mencit bergerak, dimana meningkatkan mobilitas si mencit pada permukaan air dengan hasil Two Way Anova 0,1874. Pada metode tail suspension test kita bisa melihat bahwa mencit cenderung tidak banyak bergerak pada dosis 1 baik batang maupun daun, dan mobilitas mencit meningkat seiring penurunan dosis yang di berikan pada dosis ekstrak batang dan didapati nilai paling baik ialah di dosis 1 batang semakin rendah dosis dapat memiliki efek sedasi yang lebih baik dengan hasil uji wilcoxon 0,0078. Kata kunci: Gangguan tidur; genjer (Limnocharis flava); sedasi, force swimming test; tail suspension test; diazepam
Kerasionalan penggunaan obat pasien sindrom koroner akut di rumah sakit XYZ Banten Aisyah, Rizka; Hardiana, Iyan; Nurngaini, Ika Yulianti; Tasmin, Taufani
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v7i2.671

Abstract

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian yang utama. Banyak pasien yang mangalami kematian akibat penyakit jantung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kerasionalan penggunaan obat berdasarkan (tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis) pada pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) di Instalasi Rawat Inap Rumah SakitS XYZ Banten Periode Januari-Desember 2016.Penelitian dilaksanakan di RS XYZ Banten dengan jenis penelitian menggunakan deskriptif dengan melihat data rekam medis pasien sindrom koroner akut dengan rancangan desain retrospektif, serta pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik sampling total sampling Januari-Desember 2016. Berdasarkan hasil penelitian, diagnosis penyakit SKA yang paling banyak adalah Unstable Angina Pectoris (UAP) sebanyak 36 orang (49,32%), Kategori umur yang paling banyak di diagnosa SKA yaitu 46-55 th sebanyak 29 orang (39,73%). Pasien SKA yang paling banyak dengan diagnosis ST Elevation Myocard Infark (STEMI) sebanyak 23 orang (31,51%), dan Non-ST Elevation Myocard Infark (N-STEMI) sebanyak 14 orang (19,18%). Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 52 orang (71,23%) dan perempuan 21 orang (28,77) dan ditemukan kejadian Drug Related Problem dengan kategori penggunaan obat tanpa indikasi sebanyak 2 pasien (7,59%). Kerasionalan penggunaan obat SKA pada pasien berdasarkan kriteria tepat indikasi (100%), tepat obat (100%), tepat pasien (100%), dan tepat dosis (92,41%). Kerasionalan penggunaan obat pada pasien sindrom koroner akut sudah rasional. Kata kunci: Rasionalitas pengobatan; sindrom koroner akut