Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPUTATIONAL THINKING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SCRATCH DI PONDOK PESANTREN AL ASROR KOTA SEMARANG Budyastomo, Avin Wimar; Yusuf, Fahrudin
Batoboh Vol 8, No 2 (2023): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v8i2.3945

Abstract

Tujuan pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan santri dalam memahami dan mengajarkan metode pembelajaran dengan metode berfikir secara komputasi dengan menggunakan aplikasi scracth di Pondok Pesantren Al Asror Kota Semarang.Metode yang digunakan dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah PAR (Participatory Action Research). Pada kegiatan ini menggunakan PAR tipe tematik, yakni pengenalan suatu metode pembelajaran secara komputasi berbasis Pondok Pesantren. Populasi dalam kegiatan ini adalah santri Pondok Pesantren Al Asror Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota random sampling sehingga didapatkan sebanyak 150 sampel. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.Hasil dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1). Bahwa sebanyak 41% dari total 150 responden (62 Orang) menjawab perlu adanya penerapan metode computational thinking dalam Pondok Pesantren Al Asror Kota Semarang. 2). Bahwa sebanyak 56 % (84 orang) menjawab sangat penting dalam penguassan CT. 3). Bahwa sebanyak 62 % (93 orang) menjawab sangat penting CT diajarkan kepada peserta didik sejak dini.  4). bahwa sebanyak 39% (59 orang) menjawab sangat penting penerapan CT ke kurikulum pendidikan pendidikan di Pondok Pesantren Al Asror Kota Semarang penting dilakukan. 5). bahwa sebanyak 98% (147 orang) menjawab perlu Pelatihan CT Lebih Lanjut, dan 6). bahwa sebanyak 97 % (146 orang) menjawab puas Dalam Mempelajari CT.
Menyelami Suara Remaja Muslim Salatiga: Analisis Storytelling dalam Podcast 'Rintik Sedu' oleh Nadhifa Allya Tsana Fatimah, Ainni Ikma Nur; Yusuf, Fahrudin
Mu'ashir: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol 3 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Prodi KPI FDPM IPMAFA Bekerjasama dengan Mafa Press IPMAFA Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35878/muashir.v3i1.1521

Abstract

This study aims to examine the perceptions of Muslim youth in Salatiga toward the storytelling style of Nadhifa Allya Tsana in her podcast “Rintik Sedu” on Spotify. The popularity of this podcast among young people serves as an important background to understand how the messages delivered influence listeners, particularly in the context of religiosity and the psychological aspects of Muslim adolescents. This research employs a qualitative method with a case study approach. Data were collected through in-depth interviews, Focus Group Discussions (FGDs), observation, and documentation. Informants were selected based on specific criteria, namely Muslim adolescents in Salatiga who actively listen to the “Rintik Sedu” podcast. The findings reveal that youth perceptions of Tsana’s storytelling style are formed through three stages of perception: sensation, attention, and interpretation. In this process, some adolescents perceive her storytelling as highly relatable, portraying the impression of a close friend, and providing motivation in navigating teenage life. However, others view her narrative style as overly melancholic, potentially influencing the listener’s mood to become more sorrowful and emotionally immersed. These findings indicate that the narrative style in audio media such as podcasts holds significant emotional power and can shape the perception and emotional state of its listeners, particularly among Muslim youth.
Peran kesehatan lingkungan dalam pencegahan stunting pada anak usia dini di Desa Bucor Kulon Abdallah, Syukron; Kamal, Muhammad Zaky; Yusuf, Fahrudin; Eky, Revydo; Jabbar, Muhammad Abdul; Nabilah, Ainun; Dwi, Fida; Yanti, Citra Dwi; Hikmawati, Masna
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33709

Abstract

AbstrakStunting di Desa Bucor Kulon, Kabupaten Probolinggo, masih menjadi masalah serius yang tidak hanya terkait gizi, tetapi juga kondisi kesehatan lingkungan. Kebiasaan membakar sampah plastik, membuang limbah ke sungai, serta kurangnya pemahaman sanitasi turut memperburuk kualitas hidup anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran warga tentang peran kesehatan lingkungan dalam pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) melalui kerja bakti mingguan, pembangunan Tempat Pembuangan Sementara (TPS), serta penyuluhan sanitasi dan stunting. Program berlangsung Juni–Juli 2025 dengan melibatkan 24 peserta inti (kader Posyandu, ibu rumah tangga, perangkat desa) dan dihadiri 47 warga pada sesi penyuluhan. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test, wawancara, serta observasi langsung. Hasil menunjukkan peningkatan rata-rata pengetahuan warga dari 52,3 menjadi 87,1, dengan 83% peserta mampu menerapkan praktik pencegahan sederhana seperti mencuci tangan, pengolahan air minum, dan pemilahan sampah. Selain itu, terbentuk kelompok edukasi lingkungan yang berinisiatif melakukan kunjungan rumah secara mandiri. Program ini membuktikan bahwa kesehatan lingkungan merupakan faktor kunci dalam pencegahan stunting, dan pendekatan berbasis aset mampu menumbuhkan perubahan berkelanjutan di tingkat komunitas. Kata kunci: Pencegahan stunting; kesehatan lingkungan; Asset-Based Community Development (ABCD). AbstractStunting in Bucor Kulon Village, Probolinggo Regency, remains a serious issue that is not only related to nutrition but also to environmental health conditions. Practices such as burning plastic waste, disposing of garbage into rivers, and limited awareness of sanitation have worsened the quality of children’s living environments. This community service program aimed to raise awareness of the role of environmental health in preventing stunting among early childhood populations. The method applied was the Asset-Based Community Development (ABCD) approach through weekly community clean-ups, the construction of a Temporary Waste Disposal (TPS) facility, and health education sessions on sanitation and stunting prevention. The program was conducted from June to July 2025, involving 24 core participants (Posyandu cadres, housewives, and village officials) and attended by 47 residents during the main educational session. Evaluation was carried out through pre-test and post-test assessments, interviews, and direct observation. Results showed a significant improvement in knowledge, with the average score increasing from 52.3 to 87.1. Moreover, 83% of participants demonstrated the ability to apply simple preventive practices, such as handwashing, water treatment, and waste sorting. A local environmental education group was also established to continue awareness activities independently. This program demonstrates that environmental health is a key factor in stunting prevention, and asset-based approaches can foster sustainable community-driven change. Keywords: stunting prevention; environmental health; Asset-Based Community Development (ABCD).