Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Pengajuan dan Pemecahan Masalah Matematika Berbasis Multiple Solution Task (MST) Siswa Kelas X SMA Ladayatmoko, Bayu; Muhtarom, Muhtarom; Indianti, Intan
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 3 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i3.9625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mendiskripsikan kemampuan berpikir kreatif melalui pengajuan masalah dan penyelesaian masalah matematika berbasis multiple solution task (mst) siswa kelas X SMA. Subjek pada penelitian ini yaitu dengan kemampuan tinggi,sedang dan rendah. yang diambil dari kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Binangun. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk memperoleh data dilakukan tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan wawancara terhadap subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat berpikir kreatif siswa dalam pemecahan masalah Mukti Solution task bervariasi, dua siswa berada pada tingkat 4 (sangat kreatif), satu siswa berada pada tingkat 3 (kreatif), dan dua siswa berada pada tingkat 2 (cukup kreatif). Tingkat berpikir kreatif siswa dalam pengajuan masalah Multi Soluton Task adalah satu siswa dengan tigkat berpikir 3 (kreatif) siswa berada pada tingkat 2 (cukup kreatif), sedangkansatu siswa lain tidak memiliki kemampuan berpikir kreatif.
Potensi Pembelajaran STEAM dalam Konsep Pengukuran di SMA di Kabupaten Jepara Putri, Belinda Chintya Rosady; Indianti, Intan; Patonah, Siti
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v18i1.18236

Abstract

The following research aims to analyze the usage of STEAM approach in learning measurements. This research is qualitative type research. Physics class in senior high school tends to be strictly theoretical with no practical with minimal usage of things that could be found nearby as a learning object. The researcher aims to describe the potential of using the STEAM approach in learning measurements done by senior high school physics teachers in Jepara. The preferred method of data collection of this research are observation, interview and questionnaires about implementing the STEAM approach in learning measurements concept. The results show 97% of the teachers are aware of the STEAM approach. 62% of teachers have implemented the STEAM approach in learning measurements and 52% of the teachers that have implemented STEAM approach state that the approach is effective in tackling learning obstacles in student.
Profil Kemampuan Penalaran Matematis dalam Menyelesaikan Masalah Matematika ditinjau dari Efikasi Diri Siswa Kusmiyatun, Dyah Ayumi; Indianti, Intan; Purwanti, Heni
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7, No 6 (2025): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v7i6.21910

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi persamaan dua variabel, yang ditinjau dari efikasi diri siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari tiga siswa di SMP N 1 Pulokulon pada tahun ajaran 2024/2025, yang dipilih berdasarkan hasil angket efikasi diri. Satu siswa berada pada tingkat level, satu siswa pada tingkat strength, dan satu siswa pada tingkat generality. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data terdiri dari tiga langkah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kemampuan penalaran matematis siswa berdasarkan efikasi diri mereka bervariasi. Subjek pada tingkat level dapat menyelesaikan soal dengan benar, baik secara tertulis maupun lisan, serta mampu memenuhi indikator penalaran matematis seperti menyajikan pernyataan matematika, mengajukan dugaan, melakukan manipulasi, dan menarik kesimpulan. Subjek pada tingkat strength dapat menyelesaikan soal, namun hasil akhirnya kurang maksimal karena terburu-buru sehingga melakukan kesalahan dalam langkah-langkah penyelesaian. Subjek ini hanya memenuhi dua indikator penalaran matematis, yaitu menyajikan pernyataan matematika dan mengajukan dugaan. Sementara itu, subjek pada tingkat generality mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar pada soal kedua, memenuhi indikator penalaran matematis seperti menyajikan pernyataan matematika, melakukan manipulasi, dan menarik kesimpulan. Namun, pada soal pertama, subjek mengalami kesalahan langkah sehingga hasilnya tidak sempurna dan hanya memenuhi indikator menyajikan pernyataan matematika. Secara keseluruhan, siswa-siswa ini dapat menyampaikan konsep-konsep matematis dengan baik, baik secara lisan maupun tertulis, serta dapat menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.