Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Teknologi Pengendalian OPT Jagung dan Pengelolaan Tanah yang Ramah Lingkungan di Poktan Mekar Berseri untuk Mendukung Sustainable Agriculture Cindowarni, Olivia; Ansyori, Ansyori; Purwanto, Bambang
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16145

Abstract

Background: Organisme pengganggu tanaman yang akhir-akhir ini menyebabkan kehilangan hasil jagung karena hadirnya hama baru. Penerapan PHT dapat mendukung pertanian keberlanjutan dalam pengembangan pedesaan dengan menciptakan ekosistem yang ramah lingkungan. Mendampingi dan mengimplementasikan teknologi pengendalian OPT menggunakan biopestisida nabati, serta pengelolaan tanah dan sistem tanam dengan sistem pertanian berkelanjutan. Metode: Pengabidan kepada masyarakat dilakukan di mitra ”Poktan Mekar Berseri” yang berlokasi di desa Pujodadi, kecamatan Negeri Katon, kabupaten Pesawaran, Lampung. Metode terdiri dari sosialisasi, edukasi dan pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi. Evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan skema pemberdayaan masyarakat pemula (PMP) yang dilakukan yaitu evaluasi pemahaman (respon kognitif) dan keingingan (respon psikomotorik) anggota tani pasca kegiatan pelatihan dan rekomendasi keberlanjutan program untuk pihak mitra. Evaluasi dapat diamati terhadap perubahan yang terjadi pasca diterapkan teknologi pengendalian OPT dan pengelolaan tanah dengan sistem pertanian berkelanjutan. Hasil: Output yang dihasilkan terhadap Poktan Mekar Berseri pada saat ini berhasil, yaitu pembiayaan dalam pemeliharaan tanaman menurun, serta meningkatnya produksi tanaman jagung. Selain itu, anggota tani dapat membedakan serangga hama atau musuh alami, sehingga tidak semua serangga yang berada di tanaman merupakan hama. Serta dalam pemupukan dapat dilakukan secara tepat dan sesuai kebutuhan tanaman. Berdasarkan hasil evaluasi, tingkat pemahaman (respon kognitif) dan keingingan (respon psikomotorik) anggota tani meningkat hingga 81% dibandingkan sebelum adanya pelatihan. Kesimpulan: Respon anggota tani meningkat setelah mengikuti edukasi dan pelatihan, anggota tani memahami manfaat dan dampat dari penerapan teknologi pengendalian OPT dan pengelolaan tanah dengan sistem pertanian berkelanjutan.
PEMETAAN AREAL MANGROVE DI PROVINSI LAMPUNG MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL 2-A DAN CITRA SATELIT GOOGLE EARTH Damsir, Damsir; Ansyori, Ansyori; Yanto, Yanto; Erwanda, Setrian; Purwanto, Bambang
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 3 (2023): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i3.37

Abstract

Pengabdian Masayrakat ini dilatarbelakangi kebutuhan data luas areal mangrove oleh berbagai pihak baik dari instansi pemerintah, kebutuhan penelitian dan pendidikan, maupun instansi non pemerintah.  Kebutuhan data ini cukup tinggi sementara ketersediaan data terbatas dan tidak ada pembaharuan setiap tahun.  Sementara perubahan luasan areal mangrove sangat dinamis.  Untuk mengetahui luas areal mangrove secara efektif dan efisien, dapat dilakukan dengan pemetaan menggunakan penginderaan jauh. Tujuan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengetahui luas ekosistem mangrove di Provinsi Lampung.  Pengabdian ini merupakan penelitian secara deskriptif. Luas areal mangrove didapatkan melalui penginderaan jauh dengan metode digitasi on screen menggunakan citra sentinel 2-A dan citra satelit google earth. Kombinasi band yang digunakan pada citra sentinel 2-A adalah kombinasi band 8-12-3. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa luas ekosistem mangrove di Provinsi Lampung adalah 9.054,9 ha yang terdiri dari kelas kerapatan lebat seluas 8.520 ha, kelas kerapatan sedang seluas 358,6 ha, dan kelas kerapatan jarang seluas 176,3 ha. Kata Kunci : Pemetaan, Areal Mangrove, Citra Sentinel 2A, Citra Satelit Google Earth
Land Suitability Criteria for Intensively Managed Cavendish Banana Crop in Way Kambas East Lampung, Indonesia Ansyori, .; Sudarsono, .; Poerwanto, Roedhy; Darmawan, .
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol. 15 No. 2: May 2010
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2010.v15i2.159-167

Abstract

Land Suitability Criteria for Intensively Managed  Cavendish Banana Crop in Way Kambas East Lampung, Indonesia (Ansyori, Sudarsono, R Poerwanto, and Darmawan): Banana as one of the pre-eminent products of horticultural crop has a very important role in the growth of agricultural sector.  The research aimed to study the land characteristics which influence the Cavendish banana crop yield and proposing the land suitability classification criteria for the land utilization type of Cavendish banana crop with intensive management which has been tested based on the production rate in the field.  For this purpose, there were 36 observation land units specifically designed by considering factors such as soil subgroups, slopes, land utilization types, and land productivity levels.  At each observation land unit, the land utilization types and land characteristics were indentified.  The relation between land characteristics and production was tested with correlation and regression analysis.  The results of some statistical tests were contrasted and then selected as the basis to develop the land suitability classification criteria for Cavendish banana crop which was intensively managed.  The research findings indicated that the banana crop yield levels were significantly influenced and determined by the land characteristics of soil bulk density, cation exchange capacity, soil permeability, total porosity, exchangeable sodium percentage, soil textural class, and soil erodibility.
EFFECTIVENESS OF LIQUID ORGANIC FERTILIZER APPLICATION WITH TRICHODERMA BIOACTIVATOR ON ENHANCING GROWTH AND PRODUCTION OF SWEET CORN RESISTANT TO DOWNY MILDEW DISEASE Ansyori; Herfandi Lamdo
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 3 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i3.4142

Abstract

Sweet corn is an important food commodity after rice. The production of sweet corn in Indonesia is 8.31 tons per hectare, while its potential is 18–25 tons per hectare. Low sweet corn production is caused by excessive use of inorganic fertilizers and downy mildew disease attacks, which can reduce harvest yields by 50–100%. This study aims to determine the effectiveness of applying liquid organic fertilizer (LOF) made from organic waste with the bioactivator Trichoderma using a Tiered Bucket System to improve the growth and production of sweet corn, as well as its resistance to downy mildew disease. The study was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agricultural Technology, Universitas Satu Nusa Lampung. The experiment used a two-factor completely randomized block design (CRBD). The first factor was LOF produced through anaerobic (A1) and aerobic (A2) fermentation using the Tiered Bucket System. The second factor was LOF fermentation treatments without bioactivator (T0); with Trichoderma bioactivator at 15 mL/L (T1), 20 mL/L (T2), 25 mL/L (T3), 30 mL/L (T4); and EM4 bioactivator at 30 mL/L (Em) as a comparison. Trichoderma at 30 mL/L (T4) consistently gave the best results in improving growth, production yield, chlorophyll content, and resistance to downy mildew disease in sweet corn plants. Treatment T4 produced the highest chlorophyll content and the lowest disease intensity, indicating healthier plants with better tolerance to biotic stress. Aerobic fermentation was more effective than anaerobic in improving LOF quality and bioactivator effectiveness. Although EM4 also showed benefits, it was less effective than Trichoderma, especially in suppressing downy mildew disease. The use of LOF with Trichoderma bioactivator and aerobic fermentation is highly recommended to sustainably improve sweet corn productivity and disease resistance.