Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Organizational Behavior And Culture In Education Septianto Saleh, Yusuf Yusian; Arifiani, Bilqis Fathimatus
Ar-Rosikhun: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam ARJMPI Vol 3, No 2, April 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/rosikhun.v3i2.23762

Abstract

Organizational behavior is a field of study that examines habits, behavior, and the impact of individual involvement with organizations that influence processes within organizations such as in organizations or educational institutions. Organizational culture in education is something that is carried out continuously, making it a characteristic of an educational institution. Organizational behavior and culture in education is a unit that forms a structured system and shapes individual behavior patterns in organizations or educational institutions. The objectives of this research are 1) the concept of organizational behavior in education; 2) the concept of organizational culture in education; 3) behavioral and cultural characteristics of educational organizations. The research method used is a library study that focuses on literature, books, notes and published scientific information. The results of this research are 1) organizational behavior is a study that discusses individuals to obtain information in making decisions to make rules that can be used according to the conditions and situations of the educational environment; 2) organizational culture is the basic assumptions developed within an organization, to serve as a guide for the attitudes and behavior of all its members; 3) the characteristics contained in organizational behavior and culture in education are habits that are carried out repeatedly or continuously in learning to produce a certain behavior and culture that has characteristics that are different from other aspects.
Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum di Sekolah Dasar Septianto Saleh, Yusuf Yusian; Arifiani, Bilqis Fathimatus
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i5.8883

Abstract

Peran kepala sekolah merupakan kunci untuk menjalankan manajemen dengan baik dan terarah terutama manajemen kurikulum. Tujuan penelitian ini guna menjelaskan dan menganalisis implikasi peran kepala sekolah dalam manajemen kurikulum. Pendekatan studi kasus menjadi dasar penelitian ini, observasi dan dokumentasi menjadi teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan, peran kepala sekolah dalam proses manajemen kurikulum, diantaranya sebagai perencana kurikulum dan program sekolah, pengawas implementasi kurikulum, serta penanggung jawab kurikulum. Terdapat beberapa hambatan yang mengganggu proses berjalannya kurikulum di lokasi penelitian yaitu SDIT As Syafi’iyah Jambon antara lain; kurangnya pengalaman guru, sedikitinya referensi dan informasi tentang kurikulum merdeka, serta minimnya akses digital dan internet. Namun, kepala sekolah meminimalisir dengan bimtek kurikulum, pelatihan pembelajaran, serta peningkatan fasilitas yang menunjang pembelajaran. Peran kepala sekolah bisa menjadi contoh yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan dengan menganalisa sumber daya yang tersedia kemudian memberikan solusi dari permasalahan yang ditemukan
Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Kurikulum di Sekolah Dasar Septianto Saleh, Yusuf Yusian; Arifiani, Bilqis Fathimatus
Jurnal Basicedu Vol. 8 No. 5 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v8i5.8883

Abstract

Peran kepala sekolah merupakan kunci untuk menjalankan manajemen dengan baik dan terarah terutama manajemen kurikulum. Tujuan penelitian ini guna menjelaskan dan menganalisis implikasi peran kepala sekolah dalam manajemen kurikulum. Pendekatan studi kasus menjadi dasar penelitian ini, observasi dan dokumentasi menjadi teknik pengumpulan data dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan, peran kepala sekolah dalam proses manajemen kurikulum, diantaranya sebagai perencana kurikulum dan program sekolah, pengawas implementasi kurikulum, serta penanggung jawab kurikulum. Terdapat beberapa hambatan yang mengganggu proses berjalannya kurikulum di lokasi penelitian yaitu SDIT As Syafi’iyah Jambon antara lain; kurangnya pengalaman guru, sedikitinya referensi dan informasi tentang kurikulum merdeka, serta minimnya akses digital dan internet. Namun, kepala sekolah meminimalisir dengan bimtek kurikulum, pelatihan pembelajaran, serta peningkatan fasilitas yang menunjang pembelajaran. Peran kepala sekolah bisa menjadi contoh yang bisa diterapkan di lembaga pendidikan dengan menganalisa sumber daya yang tersedia kemudian memberikan solusi dari permasalahan yang ditemukan
METODE ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SMK SORE PONOROGO Lapansari, Yuli; Septianto Saleh, Yusuf Yusian; Mustafidah, Roufi’ul; Ngadimah, Mamba’ul
Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP) Vol 13, No 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Magister Manajemen Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jmp.v13i3.20431

Abstract

Dalam menjalankan proses pendidikan di lembaga pendidikan Islam, salah satu faktor penting adalah manajemen pembiayaan. Manajemen pembiayaan berfungsi sebagai perencanaan, pelaksanaan, kontrol, serta evaluasi terkait proses keuangan di lembaga pendidikan Islam. Activity Based Management merupakan pendekatan yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan nilai pelanggan dan memberikan keuntungan yang diperoleh dari nilai tersebut. Efisiensi dapat dilakukan dengan tepat apabila kebijakan yang diambil didasarkan pada hasil pengamatan dan realita di lapangan sehingga program yang ditetapkan bisa berjalan dengan optimal. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa penganggaran berbasis Acitivity Based Management (ABM) dalam meningkatkan efisiensi pembiayaan pendidikan di SMK Sore Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan dengan kualitatif deskriptif yang berusaha untuk menjelaskan dan memaparkan temuan di lapangan dan dikaitkan dengan teori yang ditemukan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) SMK Sore Ponorogo sudah menerapkan metode Acitivity Based Manajement (ABM) (2) Berdasarkan penerapan metode Activity Based Management (ABM) ditemukan adanya aktivitas yang tidak bernilai tambah sehingga perlu diminimalisir (3) Setelah diterapkan ABM dapat ditemukan efisiensi biaya setelah pengurangan aktivitas sehingga ditemukan kestabilan biaya.Kata Kunci: pembiayaan, efisiensi, manajemen pendidikan.
Nilai Pendidikan Islam Dalam Pencak Silat Nurul Huda Perkasya Septianto Saleh, Yusuf Yusian; Kurniatun Nailatin Fauziah
Millatuna: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 01 (2025): Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/mjsi.v2i01.7654

Abstract

Fenomena akhir—akhir ini di media social dihebohkan dengan beberapa oknum pesilat yang melakukan tindakan anarkis, pengeroyokan, serta mengganggu ketertiban umum membuat masyarakat menilai negatif pencak silat. Hal tersebut terjadi karena salah satu faktornya adalah degradasi (penurunan) nilai-nilai pendidikan Islam yang seharusnya menjadi bekal dan wawasan keilmuan namun belum bias diimplementasikan secara luas di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan salah satu aliran pencak silat yaitu NH Perkasya sebagai aliran silat yang berlatar belakang pesantren dalam merumuskan nilai-nilai pendidikan Islam dalam pelatihan pencak silat. Metode penelitian yang digunakan dengan studi literature yang mengambil beberapa sumber data dari buku, jurnal, dan dokumen terkait penelitian. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam terdiri dari berbagai macam aspek, beberapa diantaranya yaitu aspek toleransi, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, dan kerja keras. NH Perkasya merumuskan nilai-nilai pendidikan Islam melalui ajaran dan doktrin dalam enam bulir Sumpah Pesilat NH Perkasya yang memuat tentang nilai-nilai pendidikan Islam di dalamnya.
Konsep dan Teori Belajar dalam Perspektif Pendidikan Islam Septianto Saleh, Yusuf Yusian; Bilqis Fatimatus Arifiani
Millatuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 02 (2024): Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/mjsi.v1i02.6125

Abstract

Education is an individual's conscious effort and effort to develop themselves to the potential they have. Education is fundamental capital for individuals because with education, individuals will be able to find solutions to every problem they encounter. In Islam, education is mandatory for Muslims. Because with education, a servant will know and walk towards Allah SWT. The objectives of this research are 1) to understand the concepts and theories of learning from an Islamic education perspective; 2) explain learning methods in Islamic education; 3) analyze the challenges in Islamic education. The method used in writing this article uses library research which focuses on collecting data through several references such as literature, books, notes and published scientific information. The research results show that there are three types of learning concepts and theories from an Islamic education perspective, namely taqlid (imitation), tajribah wal khata' (trial and error), and ta'wid (habituation). In Islamic education learning methods there are five methods, namely lecture, discussion, question and answer, experiment, and demonstration. Islamic education faces various challenges, including: identity crisis, global education climate, and changes in the national education system, so skills are needed that must be improved by being able to find solutions, think critically, and have high creativity.