Meskipun memiliki definisi yang luas dan cenderung samar, pembangunan berkelanjutan telah menjadi paradigma pembangunan yang ideal bagi berbagai negara di dunia. Termasuk Indonesia sebagai salah satu negara yang turut berkomitmen untuk merealisasikan pembangunan berkelanjutan. Sayangnya, kebijakan pembangunan pangan di Indonesia masih terpusat pada ketahanan pangan. Padahal pembangunan pangan berkelanjutan di dunia, menambahkan konsep industri pangan yang kuat melalui pertumbuhan dan penyediaan lapangan pekerjaan sekaligus turut memerhatikan isu kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merumuskan strategi alternatif dalam upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pangan, melalui contoh kasus komoditas cabai di Kabupaten Garut. Data primer diperoleh melalui wawancara semi terstruktur, kuisioner, dan observasi terhadap 27 informan kunci yang dipilih melalui teknik pengambilan sampel snowball. Adapun data sekunder, diperoleh dari berbagai publikasi ilmiah. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan sSWOT-QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat kelompok strategi (S-O, S-T, W-O, dan W-T) memperoleh skor daya tarik yang tidak jauh berbeda. Adapun strategi-strategi alternatif yang menjadi prioritas dan dapat diterapkan oleh stakeholder yang terlibat dalam mengembangkan komoditas cabai adalah koordinasi jadwal budidaya cabai merah di lokasi sentra, meningkatkan posisi tawar petani, meningkatkan kualitas produk, pembuatan sistem informasi harga dan cuaca/musim, meningkatkan intensitas kegiatan edukatif petani.