Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Kemala-Smart untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Posyandu Indrasari, Widyaningrum; Ariyanti, Shallu Fidhah; Hersaputra, Nugraha; Nuvus, Afiva Riyatun; Dewanti, Kunti; Zulmi, Febrian; Ramdhan, Muhammad Rofiid; Subekti, Fajar; Bahagia, Marthin Virgo; Muliyati, Dewi; Firmansyah, Heri
Bahasa Indonesia Vol 21 No 01 (2024): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.211.1

Abstract

Posyandu is one of the social institutions that plays a role in the community participation approach in the health sector. The quality and effectiveness of Posyandu depend on the role of Posyandu cadres. Posyandu cadres of Kemala Bhayangkari still use a manual approach in collecting data on toddler development. Using manual methods creates the potential for data errors, loss of information, and difficulties in accessing data. Through the Community Service Program of 2023, the smart sensing device has been developed using sensors system that is integrated with the Internet of Things (IoT). Furthermore, there is a Posyandu service website containing information about available services and data on the growth and development of toddlers. The success of implementing activities is assessed by participants through a questionnaire. The results achieved from this program show that the quality of the device, website and database system is very good (96%); the system is able to improve the quality of posyandu services, especially in the context of recording and reporting growth and development data at Posyandu Kemala Bhayangkari Ciracas (93%); and the need for posyandu cadres assistance and continuity of activities (93%). Abstrak Posyandu merupakan salah satu pranata sosial yang berperan dalam pendekatan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan. Kualitas dan efektivitas Posyandu bergantung pada peran kader Posyandu. Kader Posyandu Kemala Bhayangkari masih menggunakan pendekatan manual dalam pendataan perkembangan balita. Penggunaan metode manual menimbulkan potensi kesalahan data, kehilangan informasi, dan kesulitan dalam mengakses data. Pada Program Pengabdian Kepada Masyarakat Terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (PKM-KKN) tahun 2023, telah dikembangkan alat sensor cerdas menggunakan sistem sensor yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT). Selain itu, terdapat situs web layanan Posyandu berisi informasi seputar layanan yang tersedia dan data tumbuh kembang balita. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan dinilai oleh peserta melalui kuisioner. Hasil yang dicapai dari program ini menunjukan bahwa kualitas alat, situs web, dan sistem database yang dikembangkan sangat baik (96 %); sistem yang dikembangkan mampu meningkatkan mutu layanan posyandu khususnya dalam rangka pencatatan dan pelaporan data tumbuh kembang di Posyandu Kemala Bhayangkari Ciracas (93 %); dan perlu adanya keberlanjutan kegiatan (93%).
Studi Projek Trajectories Partikel dalam Medan Magnet Non Homogen di ATLAS dengan Menggunakan Runge-Kutta-Nystrom dan Runge-Kutta-Nystrom Adaptif Pratama, Muhammad Ridho; Handoyo, Fadli; Ariyanti, Shallu Fidhah; Putri, Delila Septiani Dwi; Silambi, Michael Setiyanto
Mitra Pilar: Jurnal Pendidikan, Inovasi, dan Terapan Teknologi Vol. 1 No. 1 (2022): Mitra Pilar: Jurnal Pendidikan, Inovasi, dan Terapan Teknologi, Volume 1 Nomor
Publisher : MJI Publisher by PT Mitra Jurnal Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.257 KB) | DOI: 10.58797/pilar.0101.04

Abstract

Abstract The problem that arises in the numerical method is the validation of the answers obtained from these calculations. Another phenomenon that can be analyzed using other numerical approaches was also discovered by the European Institute for Nuclear Research, CERN. four giant detectors record the energy-producing Higgs boson particles. One such detector is ATLAS. As for this research, a new adaptive Runge-Kutta-Nystrom method was developed for the STEP algorithm on the ATLAS detector. In solving problems regarding the determination of the second-order ordinary differential equation (2) on the path of particles in the non-homogeneous magnetic field of the ATLAS detector (A Toroidal LHC Apparatus). Two types of modified Runge-Kutta methods were used. This method is the adaptive Runge Kutta Nystrom method which is then compared with the usual Runge Kutta Nystrom method to find the function r(s) which is a 2nd-order differential function. The output table contains data for arc length (s), the radius of curvature (r), the gradient of the function R(dr/ds), and the step size (h).Runge-Kutta Nystrom Table Outputs. Adaptive Runge-Kutta Nystrom Graph Output. Runge-Kutta Nystrom Graph Output. Project Discussion. Based on Algorithm. Based on Time Consumption. Based on Cost-Computation. Based on the Step-Size Difference. Based on the time consumption, the Adaptive Runge-Kutta Nystrom algorithm requires a faster running time than the usual Runge-Kutta Nystrom algorithm. Adaptive Runge-Kutta Nystrom takes 1,095 seconds to run, and Runge Kutta Nystrom takes 2,135 seconds. If it is reviewed based on the computational side which is focused on memory efficiency, the Adaptive Runge-Kutta Nystrom method is better than Runge-Kutta Nystrom. Abstrak Permasalahan yang muncul pada metode numerik adalah validasi jawaban yang diperoleh dari perhitungan tersebut. Fenomena lain yang dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan numerik lainnya juga ditemukan oleh Lembaga Riset Nuklir Eropa, CERN. partikel Higgs boson yang menghasilkan energi direkam oleh empat detektor raksasa. Salah satu detektor tersebut adalah ATLAS. Adapun dalam penelitian ini dikembangkan metode Runge-Kutta-Nystrom adaptif yang baru untuk algoritma STEP pada detektor ATLAS Dalam menyelesaikan persoalan mengenai penentuan persamaan diferensial biasa orde 2 (dua) pada lintasan partikel dalam medan magnet non-homogen detektor ATLAS (A Toroidal LHC Apparatus) digunakan dua jenis metode Runge-Kutta yang dimodisikasi. Metode tersebut yaitu metode Runge Kutta Nystrom adaptif yang kemudian dibandingkan dengan metode Runge Kutta Nystrom biasa untuk mencari fungsi r(s) yang merupakan fungsi diferensial orde 2. Output Tabel yang berisikan data nilai panjang busur (s), jari-jari kelengkungan (r), gradien fungsi R(dr/ds), dan ukuran langkah (h). Output Tabel Runge-Kutta Nystrom. Output Grafik Runge-Kutta Nystrom Adaptif. Output Grafik Runge-Kutta Nystrom. Pembahasan Projek. Berdasarkan Algoritma. Berdasarkan Time Consumption. Berdasarkan Cost-Computation. Berdasarkan Perbedaan Step-Size.Bedasarkan sisi time consumption algoritma Runge-Kutta Nystrom Adaptif membutuhkan waktu running yang lebih cepat dibandingkan algoritma Runge-Kutta Nystrom biasa. Runge-Kutta Nystrom Adaptif membutuhkan waktu running selama 1.095 detik dan Runge Kutta Nystrom membutuhkan waktu selama 2.135 detik. Jika ditinjau berdasarkan sisi komputasi yang difokuskan pada efisiensi memori, maka dapat dikatakan bahwa metode Runge-Kutta Nystrom Adaptif lebih baik dari Runge-Kutta Nystrom.