Ketersediaan pangan yang terbatas sering kali disertai dengan konsumsi pangan yang tidak seimbang sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti diare, stunting, obesitas dan lain-lain. Dalam rangka menanggulangi stunting dengan meningkatkan ketersediaan pangan bergizi di tingkat rumah tangga masyarakat Desa Mandiro secara berkelanjutan, maka perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas kegiatan penyediaan pangan bergizi melalui budidaya sayuran dan pelatihan pengolahan Makanan Tambahan (MPASI) sehat berbasis pangan lokal yang melibatkan Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyediaan pangan bergizi ditinjau dari penyediaan pangan untuk menurunkan stunting melalui peningkatan ketahanan pangan dan optimalisasi asupan gizi. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan partisipasi aktif dari peserta dan mitra. Penyampaian materi pelatihan dilakukan dengan metode ekspositori dan demonstrasi. Untuk mengetahui efektivitas kegiatan digunakan kuesioner berupa pre-test dan post-test serta survei lapangan evaluasi kegiatan. Dari hasil pre-test dan post-test, kegiatan pelatihan dan pendampingan penyediaan makanan bergizi tergolong efektif dalam upaya pencegahan stunting. Pada pelatihan dan pendampingan “budidaya sayuran”, rata-rata hasil pre-test sebesar 56,3% dan post-test sebesar 78%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 21,7%. Sementara itu, pada pelatihan “Pengolahan SFF Sehat”, rata-rata hasil pre-test sebesar 69,5% dan post-test sebesar 97,2%, sehingga terjadi peningkatan sebesar 27,7%. Berdasarkan evaluasi lapangan, terdapat perubahan perilaku dalam melaksanakan pengolahan SFF sehat secara mandiri di rumah masing-masing, yang menunjukkan efektivitas kegiatan secara berkelanjutan.